# 22 : Alvarez & Zevral

15.6K 1.3K 21
                                    

.

hai, guys!
don't forget to leave your mark here!

.

Maura yang sedang menunggu Zevral dihalaman rumahnya, sedikit merasa kesal pada lelaki itu karna, dirinya seperti disuruh menunggu sesuatu yang tidak pasti datangnya, dipercakapan telpon kemarin, Zevral akan menjemputnya harinya dan menjelaskan semuanya, maka dari itu Maura menunggunya sekarang.

"Duh! Ini anak mana si?!" Kesal Maura.

Maura langsung menelpon Zevral, karna sudah kesal sendiri menunggu pria itu.

"Eh? Maura? Maaf, ya? Zevral nya sama gue dulu!"

"O 一 oh? Lauren? Iya, gapapa!"

"Yaudah! Gue juga lagi di mobil sama dia, enak nya ngapain ya? Hahaha!"

"Ren!" Itu Suara Zevral, pikir Maura.

"Kenapa si, Zev? Orang dia gak marah juga, iya kan?"

"Iya."

"Bye, bitch!"

Tut!

Maura langsung terdiam, ternyata Zevral bersama Lauren, Maura tidak marah. Namun, dia ingin tahu kenapa Lauren begitu membenci nya? Maura hanya ingin tahu, jika benar dia masalah nya. Maka, biarkan dia mundur.

"Ahh! Gak tau! Gue mau sekolah!" Ucap Maura.

Maura langsung memesan ojek online untuk diri nya, di sepanjang perjalanan Maura terus melamun, dia memikirkan apakah dia yang salah atau malah Maura yang salah disini? Pikir Maura.

Tanpa Maura sadari, Maura sudah sampai di sekolah dan ada pemandangan menarik. Yaitu, Zevral yang sedang berdiri di depan gerbang masuk sekolah, seperti menunggu seseorang.

"Zev?" Panggil Maura ketika ia sudah di depan Zevral.

Zevral langsung menoleh, setelah melihat sosok yang memanggil nya adalah sosok yang sedang ia nantikan. Zevral langsung memeluk Maura.

"forgive me, please...." Lirih Zevral.

Maura yang peka langsung melepaskan pelukan mereka, lalu menatap Zevral. "Gue udah nunggu lo lama!" Ucap Maura sembari menatap Zevral sinis.

"Maaf." Gumam Zevral.

Maura langsung memalingkan wajahnya kearah lain, dengan Zevral yang terus berusaha menggenggam tangan Maura.

Lauren yang menangkap mereka berdua, langsung menghampiri mereka sembari berkecak pinggang.

"Ohh?? Seneng, ya? Pelakor?! Hahaha!" Ucap Lauren pada Maura.

Maura langsung menghempaskan tangan Zevral dengan kasar, lalu. Langsung berjalan ke dalam kelas, Lauren langsung mengeluarkan smirk nya ketika melihat Zevral yang terlihat marah.

Perlahan Lauren mendekat ke arah Zevral, lalu membisikkan sesuatu pada Zevral. "Ini, yang bakal terjadi kalo gue berhasil bocorin rahasia itu ke dia langsung. Lo bakal di tinggalin, dan tangan lo bakal di hempas secara kasar kayak tadi, miris kan?" Bisik Lauren.

Setelah membisikkan itu Lauren langsung masuk. Berbeda dengan Zevral yang memilih untuk bolos. Ya, biarkan dirinya bolos untuk hari ini, hari ini saja.

Sedangkan Maura sedang melirik ke arah pintu masuk kelas, dia mencari dimana laki laki berinisial Z itu? Apakah dia membolos? Entah lah, pandangan Maura beralih pada Lauren yang sedang tidur di kelas.

Disisi lain...

Alvarez dan Zevral tidak sengaja bertemu di lorong sekolah, Alvarez menatap Zevral dengan tersenyum. Sedang kan Zevral menatap dingin pada Alvarez.

"Masih hidup lo?" Tanya Alvarez dengan permen karet yang berada di mulut nya.

Zevral memilih diam, tidak menjawab.

"Oh! Lo masih sama Lauren?" Tanya Alvarez.

"Ga." Jawab Zevral seadanya.

Alvarez langsung tersenyum lalu bertepuk tangan sembari tertawa. "Dan? Sekarang lo malah deket sama, Maura? Lo ngelawak?" Ucap Alvarez sembari menatap Zevral remeh.

Zevral tidak menjawab lagi, ketika ia akan melangkah. Lagi lagi, Alvarez mengentikan langkah dari Zevral dengan ucapan nya.

"Maura tau kalo lo yang 一" Ucapan Alvarez terpotong, karna Zevral langsung menghantam mulut Alvarez hingga terkapar.

Alvarez langsung tertawa. "Lo takutt? Dia tau? Hahaha! Sepinter pinter nya orang sembuyiin bangkai, bakal kecium juga!" Ucap Alvarez dengan nada remeh nya.

"Lo bisa diem?! Your words make me sick to hear your voice!" Ucap Zevral dengan tatapan tajam.

Namun, bukan Alvarez nama nya jika tidak berani menantang Zevral, bukan Zevral nama nya. Jika, tidak membuat Alvarez babak belur, Alvarez itu tidak setara dengan Zevral, namun. Masalah mental dan nyali dia akan menang, karna setiap bertemu dengan singa seperti Zevral, dia bukan lari. Namun, dia malah memancingnya amarah singa itu.

"Kasian, Maura. Ya?! Hahaha! Tunangan sama 一" Lagi lagi ucapan Alvarez terpotong karna Zevral terus memukuli Alvarez, hingga guru yang sedang berjaga langsung melerai mereka.

Dan, pada akhirnya mereka pun langsung dibawa ke ruang BK untuk di hakimi secara adil. Setelah mendengar cerita mereka, mereka pun di hukum untuk lari keliling lapangan sekolah 30 kali.

Di lapangan sekolah...

"Zev! Inget! Lo bakal keciduk juga!" Teriak Alvarez yang berlari di belakang Zevral.

Zevral tidak menjawab, Zevral memilih untuk fokus saja menjalani hukuman nya dari pada mendengar hal tidak penting dari Alvarez, yang memang gila jika menurut Zevral.

"Gue tau! Lo bilang gue orang sinting! Tapi, lo lebih sinting, Zev! Lo udah bikin orang sekarat, tapi. Lo deketin anak nya!" Teriak Alvarez pada Zevral.

Zevral awal nya tidak ingin menanggapinya, hingga pandangan nya melihat ke arah salah satu lorong sekolah, bisa di lihat Maura menatap Alvarez dan diri nya dengan tatapan terkejut.

Tak kalah terkejutnya, Zevral langsung berlari ke arah Maura dan Maura yang melihat Zevral berlari ke arah nya, ikut berlari menjauh. Berbeda dengan Alvarez yang melihat adegan itu, Alvarez malah tersenyum.

"Lo antagonis nya, Zev! Semua bakal kebongkar! Tcih! Drama!" Ucap Alvarez setelah itu pergi entah kemana, seperti menghiraukan hukuman yang sedang ia terima sekarang bersama Zevral.

.

.

hai guys!
thank you for reading this story, I'm happy that you read my story, always be healthy good people & always take care of your health, okay?? may you be given abundant happiness.

Ayla Transmigrasi ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang