"Adek bangun, udah jam 6 pagi" wanita berumur 35 tahun itu mengguncang tubuh putra bungsunya dengan perlahan.
"Adek..."
"Kala...Mommy udah bangunin kamu ya berkali kali. Telat gausah marah marah" ujar Minju memilih menyerah membangunkan putra bungsunya.
Setelah menyiapkan seragam sekolah sang anak. Minju keluar dari kamar si bungsu menuju dapur melanjutkan menyiapkan sarapan..
Seperti inilah keseharian Minju dengan keluarganya. Minju benar benar menikmati sibuk dan lelahnya menjadi seorang ibu dan istri.
"Pagi Mom" sapa Jevan mencium pipi Minju.
"Pagi" Minju melirik Jevan yang sudah tapi dengan seragam sekolahnya "masih jam 6 Kak kok udah rapi aja?"
"Kakak hari ini lepas jabatan OSIS,Mom, jadi berangkatnya agak pagi buat prepare" Jevan.
Minju mengangguk paham,mereka berdua turun kebawah menuju meja makan. Untung saja Minju sudah selesai menyiapkan sarapan pagi dan sempat membuat bekal untuk sang Putra.
"Adek kamu mana?" tanya Jaemin sedang santai duduk didepan televisi.
Jevan menggendikan kedua bahunya. Bukannya tadi Mommy baru aja dari kamar adeknya?
"Kala masih tidur" ujar Minju sambil meletakkan segelas kopi dimeja untuk suaminya.
"Tidur?"
Minju mendengus, "bangunin sana Kak, bodoamat ya kalo telat nanti malah marah marah. Kebiasaan kalo tidur ngebo banget persis kaya kamu" sungut Minju.
Jaemin menghela nafasnya pasrah mendengar omelan istrinya tentang si bungsu. Emang si Kala bener bener pemalesnya njiplak Jaemin.
Jevan yang melihat Minju mengomel hanya terkekeh geli. Apalagi melihat wajah Daddynya yang nampak pasrah menjadi pelampiasan omelan mood buruk sang Mommy.
"Bangunin sana,Van"
"Aku nyuruh kamu ya,bukan Jevan" sahut Minju dari dapur. Jevan memasang wajah tengilnya pada Jaemin karena mendapat pembelaan.
"Cih" Jaemin menggerakkan tangannya ke leher seperti memotong.
"Ga takut,wlee"
Jaemin mendengus dengan tak rela ia bangkit ke lantai dua menuju kamar si bungsu. Pagi pagi udah nyusahin.
Cklek
Netranya langsung tertuju pada gundukan dibawah selimut abu abu. Sudah pukul 6.10 pagi dan Kala masih tidur.
Jangan jangan Kala begadang lagi? Kalo gini Jaemin sita aja PSnya biar ga main sampe malem.
"Kala bangun" Jaemin merapikan buku Kala yang masih tercecer diatas meja belajar.
"Adek..."
"Hm" Kala menggeliatkan badannya.
"Jam 6 bangun sekolah" Jaemin menarik selimut anaknya supaya terganggu.
"Ga bangun? Fine, kunci motor Daddy sita"
"Dad nggak!" Kala langsung duduk, matanya membulat sempurna menatap Jaemin yang hendak mengambil kunci motornya.
Jaemin tersenyum miring sudah hapal dengan gelagat si bungsu kalo udah denger sama barang kesayangannya.
"Bangun, sekolah, Kakak kamu tuh dibawah udah rapi" Jaemin, "kunci Daddy sita, kamu berangkat sama kakak kamu"
Jevan langsung berdiri, "Dad kok disita si? Aku ga akan telat kok, jangan disita dong"
"Mandi" Jaemin langsung keluar dari kamar Kala meninggalkan sang anak yang diam menahan amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala
PoetrySebuah kesalahpahaman dan arti keluarga dari sudut pandang Na Kala. "What's wrong with you, Kala?" "Kamu kenapa ga jujur soal Jevan sama aku? Keterlaluan!" "Daddy aku gamau dipenjara"