12

154 15 2
                                    

Sedari tadi Kala tak mau mengeluarkan suaranya. Anak itu nampak lemas tak bertenaga.

"Makan dulu yuk Mommy suapin"

Kala mendongak, ia lihat Minju tersenyum menatap dirinya.

"Makan ya?" Kala mengangguk kecil.

Minju beranjak duduk begitu juga Jaemin dan Kala. Anak itu masih membelakangi Jaemin seperti sengaja menghindar.

"Cuci muka dulu adek liat tuh ingusnya kemana mana" perintah Minju, ia sisir rambut Kala kebelakang dengan jarinya.

"Kala marah sama aku kayanya deh" kata Jaemin setelah Kala masuk kedalam kamar mandi.

"Nanti dibicarain lagi ya, sekarang biarin anaknya makan dulu" balas Minju, "anak kamu tuh kalo ngambek suka mogok makan" dengusnya membuat Jaemin terkekeh.

"Iya deh, maafin anak aku"

Setelah menunggu beberapa menit, Kala keluar kamar mandi dengan wajah lebih segar. Matanya terlihat sedikit sembab mungkin karena menangis tadi.

"Turun ke bawah sama Daddy, Mommy mau beresin kamar dulu"

"Son,ayo" Jaemin menatap Kala tak kunjung beranjak dari samping Minju.

"Sanah sama Daddy"

Kala menggeleng,  bareng Mommy aja" katanya membuat Minju menghela nafasnya pasrah. Ia membereskan kamar yang dipakai Kala sebelum turun untuk sarapan.

"Let's take your breakfast" titah Minju. Ia menggiring anaknya menuju meja makan dirumah Jaaehyun. Sudah ada kakaknya dan istrinya tengah menyiapkan sarapan pagi bersama. sarapan kali ini sedikit telat karena harus menunggu Kala bangun.

"Motornya tinggal aja Kal, besok pagi om anter"

Kala kukuh menolak, "Nggak usah pakde"

"Adek gamau pulang bareng?"

"Bareng Mom, tapi adek nggak ikut dimobil. Pake motor aja"

Minju hanya mengangguk pasrah setuju dengan keinginan Kala. mereka kembali menikmati sarapan yang tertunda sebelum kembali ke rumah. 

Setelah sarapan bersama dan mengobrol, Jaemin berujar pamit untuk pulang karena hari sudah semakin siang. Kala juga ikut, motornya melaju tepat dibelakang mobil orangtuanya.

diperjalanan Kala hanya melamun sambil berpikir. emtahlah dia merasa dirinya begitu sulit untuk dipahami. Bukannya harismya Kala senang karena oramgtuanya datang menjemput dirinya? Tapi, kenapa merasa tak puas sama sekali. Bahkan dirinya cenderung meresa kesal.

Kala merasa orangtuanya melakukan semua ini karena takut Kala membocorkan sebuah rahasia pada sang  Kakak. Sebelumnya Kala ga pernah dijemput kecuali hari ini. Biasanya Jaemin cuma nelpon nanya posisi Kala dimana, kalo udah tau yaudah. Kenapa sekarang baru bertindak kaya gini? 

Kenapa Kala merasa orangtuanya selalu bertindak dengan cepat dalam hal apapun yang bersangkutan dengan Jevan.

Kendaraan keduamya masuk kedalam kawasan rumah. Kala segera turun dari motornya bersaman dengan Jeemin dan Minju yag keluar dari dalam mobil.

"Mom kalo mau ngobrol nanti aja ya. Kala mau istirahat lagi, tadi Kala tidur jam 3"

Minju mengangguk ia acak surai anaknya, 'Tidur lagi aja, nanti makan siang  Mommy bangunin"

Kala mengangguk, ia berlalu dari hadapan kedua orangtuanya dan masuk kedalam rumah. Jaemmin hanya menghela nafas pasrah. Pemandangan seperti ini sebenenrnya sudah biaa. Kala berlagak tak  peuli padanya setelah keduanya berdebat tak mebuat Jaemin kaget. Tapi, suasana seperti itu pastinya sangat menganggu Jaemin. Ia juga tak mersa senang dengan sikap Kala.

KalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang