Diujung sekolah, belakang gedung olahraga dulunya adalah tempat penyimpanan alat kebersihan yang kini dirombak habis oleh Zidan dan teman temannya.
Walaupun dari luar nampak kotor dan berantakan tapi didalamnya sangat bersih dan rapi. Zidan bener bener memakai kekuasaannya untuk merubah gedung ini.
"Tadi maksud lu apaan?"
"Lu inget yang ngeroyok anak anak waktu gua sama Ricky ke sirkuit?"
Zidan nampak berpikir, "waktu kita nantangin Kala?"
Daniel mengangguk, "percaya ga percaya, itu Hanbin"
"Maksud lu?"
"Yang ngeroyok kita itu Hanbin dan jangan kaget kalo Jevan itu yang mimpin komunitas Dex Aster"
"Hah?!" kemudian Zidan tertawa, wajah serius benar benar lucu padahal dia sedang tertawa, "lawakan lu ga lucu anjing"
"Zidan, Daniel lagi ga becanda" bela Ricky.
Tawa Zidan langsung berhenti mendengar ucapan Ricky. Ia tatap dua temannya bergantian.
"Darimana kalian tau kalo itu Jevan? Lu berdua tau kan, Jevan dari dulu anaknya gimana? Cupu cuk, dia bukan tipe tipe cowok bandel"
"Tapi Dan, anak anak denger kalo orang yang mimpin musuh waktu itu bilang kalo dia ga biarin adeknya berurusan sama lu"
Zidan makin pengen ketawa, beneran dibuat masuk akal darimanapun Jevan ga mungkin sosok pemimpin geng Dex Aster. Ga cocok dan ga mungkin.
"Lu denger?"
"Bukan gua" Daniel, "anak lain yang denger"
Tawa Zidan lepas seketika, "gua gatau apa yang dipikirin kalian beneran ga masuk akal. Sebelum ada bukti yang jelas gua ga akan percaya"
"Dan, bukan cuma Jevan yang mencurigakan"
Zidan mengernyit tak suka, temen temennya kenapa ngotot banget dah.
"Udah udah, lu makan sonoh biar ngomongnya ga ngelantur" ujar Zidan lalu beranjak masuk kedalam bergabung dengan temannya yang lain.
Sedangkan Roy dan Daniel saling bertatapan.
"Jevan emang mencurigakan banget, Roy, gua ga boong"
"Tapi masa sih yang dimaksud itu Jevan?"
***
"Gua ngerasa Zidan ngerencanain sesuatu malem ini"
Alis Gery langsung menyatu, ia tatap temannya yang nampak gelisah duduk tak nyaman pada sofa bekas di rooftop.
"Ada pergerakan?"
Jevan menggeleng, "barusan dia ganggu Kala lagi"
"Again?"
Jevan mengangguk kecil, ia buang nafasnya dengan kasar. Sebenernya dia gatau puncak masalah Zidan sama adeknya bermula darimana.
Zidan emang tipe orang yang ga suka ada orang lain yang lebih menonjol dari dia. Dalam hal apapun. Udah ga heran lagi kalo denger Zidan nindas orang. Dia melakukan hal seperti itu ke seseorang yang berhasil merebut kepopuleran dari dirinya.
Ia akui Kala memang menonjol bahkan dihari pertama dirinya langsung populer dengan alasan yang kurang jelas.
Tapi yang jadi masalah disini adalah Zidan. Selain sifatnya yang tak suka disaingi, diluar itu Zidan memiliki sebuah komunitas yang jarang orang ketahui kecuali oleh orang orang yang terjun dalam dunia itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala
PoetrySebuah kesalahpahaman dan arti keluarga dari sudut pandang Na Kala. "What's wrong with you, Kala?" "Kamu kenapa ga jujur soal Jevan sama aku? Keterlaluan!" "Daddy aku gamau dipenjara"