18

32 5 0
                                    

"Oper oper"

"Theree!"

"Shoot"

"Aaahh"

Suara decitan sepatu dan teriakan para pemain menggema di gedung olahraga. Mereka sudah berlatihan cukup lama terlihat dari baju basket yang basah karena keringat.

Kala yang biasanya masih terlihat segar walaupun berlatih sangat lama terlihat sudah kelelahan. Begitu juga Jordan, ia sudah menepi diganti oleh pemain cadangan.

"Oper ketemennya jangan egois"

"Haruto shoot!" Teriakan Zidan menggema mengalahkan suara decitan sepatu. Wajahnya nampak datar dengan tatapan matanya yang tajam.

Laki laki itu mendapatkan tugas dari guru olahraga untuk memimpin dan mengawasi tim basket berlatih karena dirinya masih menjabat sebagai ketua.

Prittt

Suara peluit berbunyi, Zidan memberi isyarat untuk istirahat dan berkumpul. Ia memberi waktu kepada para anggota untuk minum air putih sebelum kembali ke lapangan.

"Lomba tinggal seminggu lagi tapi kalian ga ada perkembangan"

"Ollie lu anggota tim masih sering banget dapet pelanggaran traveller. Kaki lu ga bisa lebih lemes lagi? Kalo kaki lu masih kaya jeli begitu mundur biar digantiin sama pemain cadangan"

"Sorry kak" balas Ollie.

"Haruto tumben banget lu ga pas sasaran kalo ngeshoot, mata lu ketutupan apa?"

Zidan yang sedang mengomel benar benar petaka bagi anggota basket. Laki laki yang menjabat kapten basket itu pasti akan mengutarakan kata kata kasar jika sedang melakukan evaluasi.

"Kala!"

Kala mendongak menatap Zidan dengan wajah lelahnya.

"Lu ga bisa lebih dari ga berguna? Benefit lu apa di tim ini? Kasih impact jangan cuma lari buat cari perhatian"

Alis Kala menukik tajam tak suka, Zidan buta apa gimana. Timnya berhasil ngeshoot 4 kali dan 2 kali itu Kala yang ngeshoot.

"Sorry" jawabnya tak ikhlas.

"Kalian mau latihan berapa jam lagi sampai tim ini dibilang layak dan yakin buat menang besok?"

Semuanya diam tak ada yang menjawab. Zidan menggeram melihat anggotanya hanya menunduk.

"Bisu semua?!"

"Dua jam lagi kak" sahut salah satu anggota.

"Istirahat 10 menit" ucapnya lalu pergi ke tempat duduknya membiarkan para anggota berisitirahat terlebih dahulu.

Mereka semua berbincang membicarakan strategi apa saja yang akan digunakan untuk perlombaan besok nanti.

Apalagi mengetahui tim lawan dari sekolah lain yang terkenal dengan kejuaraan basket membuat mereka tak bisa untuk bersantai dalam perlombaan ini.

"Zidan kalo ngelatih emang gitu ya?" tanya salah satu anggota.

"Ck, kaya gatau dia aja. Emang agak agak"

Plak, "Jangan keras keras ege nanti orangnya denger"

"Kal, bisa bisanya lu kuat masih ikut basket. Disekolah aja lu ga akur sama Zidan. Ditindas mati matian begini" ujar Haruto membuat Kala terkekeh.

"Basi ah orang kaya dia, egonya tinggi banget. Gua ga takut sama orang begitu" jawabnya. Semuanya cuma diem ngga kaget.

Siapa sih yang gatau masalah Kala sama Zidan. Pasal mereka yang suka berantem udah menyebar luas disekolah. Makanya mereka udah ga heran.

KalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang