29

22 2 0
                                    

Sudah kurang lebih 3 bulan dirinya benar benar berhasil mengisolasi dari keberadaan suaminya. Kala sudah kembali ke sekolahnya. Dan sampai saat ini belum ada tanda tanda dari suaminya.

Minju sendiri tak tau sampai kapan dirinya bersembunyi dari suaminya sendiri.

Kala masuk sekolah dengan nyaman seperti biasa. Hidupnya sebagai pelajar sedikit tenang karena biang onar yang selalu menganggu dirinya kini sudah lulus.

Kala berharap tak ada yang mengusik dirinya untuk beberapa saat ini. Ia merasa temperamen dan emosionalnya sedikit terganggu.

"Kal" Jordan menepuk bahu Kala.

"Pulang ikut kita nongki ga? udah lama nih"

Kala menatap Jordan dan Leon bergantian, "boleh deh, ntar gua ijin dulu tapi" katanya.

Hari ini Kala menjalani aktivitasnya sebagai pelajar disekolah dengan lancar. Tak ada gangguan seperti dulu lagi. Setidaknya hidupnya mulai tenang di sekolah.

Bel sekolah sudah berbunyi. Satu persatu murid mulai keluar dari kelas. Jam menunjukkan pukul 3 lebih 15 menit.

"langsung gas nih?" tanya Leon.

"Yoi, tempat biasa kan ya?" tanya Kala diangguki temannya.

Leon, Kala, Jordan dan Ardi keluar dari kelas bersamaan menuju tempat parkir.

"Kala!"

"Na Kala!"

Kala menoleh kebelakang. Ia lihat perempuan dengan kuncir kuda berlari kearahnya.

"Apaan?"

"Itu kamu disuruh keruang guru" kata perempuan dengan name tag bertuliskan Leeseo.

"Suruh ngapain?"

"Nggatau, coba gih kesana" kata gadis itu lalu pergi dari hadapan Kala dan teman temannya.

"Perasaan kita ga berulah deh" ujar Ardi.

"Yaudah gua kesana dulu ya, kalian ambil motor dulu aja" ujar Kala.

"Mau ditemenin Kal?" tanya Jordan.

"Kagak, dah sonoh" Kala pun berbalik melangkah berbeda arah dengan temannya menuju ruang guru.


tok tok

"Permisi"

"Eh nak Kala, ayo masuk masuk. Bapak anter keruangan sudah ditunggu Kepala sekolah dan Daddy kamu"

"Daddy?"

Guru tersebut mengangguk, "Iya Daddy kamu dateng mau kembaliin raport"

Kala hanya mengangguk dan mau tak mau mengikuti langkah guru tersebut.

"Selama ini anak bapak cukup baik dalam bidang akademik. Na Kala memang lebih menonjol dibidang non akademik pak"

"Ya, saya juga menyadari itu. Apalagi anak saya terlihat sangat antusias dan menyukai basket. Jadi, selaku seorang ayah saya mendukung apa yang anak saya suka"

Sayup sayup Kala dapat mendengar suara sang ayah yang sedang mengobrol dengan wali kelasnya.

"Itu Na Kala sudah datang"

Bisa dia lihat Jaemin duduk membelakangi pintu. Mendengar nama anaknya disebut, Jaemin langsung berdiri dan tersenyum.

Rasanya sangat canggung apalagi melihat ekspresi datar milik anaknya.

KalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang