28

30 2 0
                                    

Jevan yang baru masuk ke rumah baru Mommynya terheran melihat Kala duduk diam melamun menatap kamar Minju dengan pintu tertutup.

"Kala" panggilnya.

"Abang dah balik?" tanyanya dibalas anggukan.

"Mommy tidur?"

Kala mengangguk, "Heem kayanya Mommy kurang enak badan"

"Is she okay?"

"Kala gatau, badan Mommy panas. Udah 2 jam ga keluar kamar, sejam yang lalu aku cek Mommy lagi bobo"

Jevan mengangguk ia bergabung duduk disofa depan adiknya.

"Let her take a rest" kata Jevan.

"Abang beneran dari rumah?" tanya Kala melihat tas hitam besar disebelah kakaknya.

"Ya, ada beberapa dokumen penting yang harus abang ambil"

Kala hanya mengangguk. Dilihat dari ekspresi sang adik, Jevan tau Kala ingin menanyakan sesuatu tapi dia tak ingin mengungkapkan.

"Abang ketemu Daddy?"

Kala langsung menatap kakaknya.

"Daddy good walaupun kelihatan ga terurus" katanya.

"Daddy ga tanya apa apa?"

Jevan menyandarkan punggungnya ke sofa, "of course he did, kita sempat adu mulut sebelum abang pergi. Daddy minta ketemu sama Mommy"

Punggung Kala langsung menegak.

"Ga abang kasih tau kamu tenang aja" kekeh Jevan melihat adiknya yang nampak khawatir.

"Adek gamau hidup kaya gini bang"

Melihat wajah memerah adiknya, Jevan langsung mendekat.

"Adek mau pindah? Rumah yang Mommy sewa terlalu kecil?"

Kala menggelengkan kepalanya, "bukan, aku ga mau hidupnya berantakan kaya gini"

Jevan terdiam, ia bingung mau merespon apa.

"Daddy kenapa bisa ngelakuin kaya gitu. Kita ga ada harganya kah dimata Daddy?"

"Daddy udah ga sayang kita lagi ya bang?"

"Kal..." panggil Jevan pelan melihat adiknya mulai menangis.

"Aku ga pernah bayangin kita bakal dititik kaya gini"

klek

"Kala" panggil Minju terkejut. Ia baru saja membuka pintu kamarnya dan melihat putra bungsunya menangis.

"Adek kenapa?" Minju langsung menghampiri dan memeluk Kala.

"Kenapa nak?" Kala menggelengkan kepalanya dipelukan Minju.

Jevan pun sama, sebisa mungkin menahan airmatanya turun. Ia benar benar sadar keluarganya sedang diujung tanduk. Melihat adik dan Mommynya yang nampak rapuh, membuat hati Jevan berdenyut sakit.

"Kala ga betah disini? Mau pulang?" tanya Minju. Kala menggelengkan kepalanya.

"Kala gamau ketemu Daddy. Mom, Kala gamau punya Daddy jahat kaya dia"

Ucapan Kala membuat badan Minju menegang seketika. Ia dan Jevan saling melemparkan pandangan.

"Kala tenang aja, ada Mommy sama abang semuanya bakal baik baik aja" hibur Jevan. Ia pindah duduk disebalah Kala dan bergabung memeluk sang adik.











***











Minju berencana pergi ke rumah sakit hari ini. Sebenernya dia ingin periksa ke dokter keluarga, tapi untuk menghindari koneksi antar dirinya dan Jaemin ia memilih untuk mencari aman dan pergi ke rumah sakit saja.

KalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang