11

100 15 0
                                    

Jordan menyikut lengan Kala yang sedang memasang helm.

"Paan"

"Liat kanan" Kala melirik kearah kanan dengan perlahan. Senyuman miring terlihat diwajah Kala.

"Bener bener ya Kal" celetuk Ardi, "curiga gua kalo beneran"

Kala terkekeh kecil, "emang bener"

"Hah serius?" Tanya Jordan, ia menatap Kala dengan wajah seriusnya.

"Siapa lagi sih Jo"

Kala dan Leon melempar pandangannya.

"Brengsek, gua kira anakan musuh malah backingannya Kala" sahut Jordan dibalas decihan Kala.

Sekali lagi ekor matanya mengarah ke sisi kanan. Kepala Kala sampai menggeleng heran. Bagaimana selama ia pergi dua orang itu selalu mengikuti Kala kemanapun.

Waktu pertama kali Kala diijinkan menaiki motor atau keluar sendiri. Selalu ada dua orang yang mengikuti dirinya. Ia pikir musuh atau orang iseng.

Tapi semakin kesini Kala yakin dia orang itu kenal dekat dengan dirinya. Bagaimana bisa mereka tau Kala pergi setiap malam dan di jam bersamaan?

"Duluan" Leon mengklakson Kala dan Ardi sebelum melaju. Jordan mengikuti dibelakangnya.

Sedangkan Kala bersama Ardi karena rumahnya satu arah.

"Lu beneran ga kerumah Kal?"

"Kaga" jawab Kala singkat. Mereka mengobrol melalu intercom.

"Balik kemana lu?"

"Ada rumah sodara gua"

Sampai disebuah pertigaan Ardi dan Kala harus berpisah karena beda jalur. Kala semakin menambah laju motornya karena hari sudah malam dan mulai sepi.

Kala gatakut gelap sebenernya. Daripada hantu Kala lebih takut sama manusia. Jam segini tuh rawan banget manusia manusia ga punya ada yang keluar nyari darah.

Tujuan Kala sekarang kerumah Jaehyun. Satu satunya tempat ternyaman Kala selain dirumah. Untung sebelum pulang dia udah kabarin Jaehyun kalo mau dateng, yang punya rumah juga oke oke aja malah seneng kalo keponakannya dateng.

"Orang gila orang gila" gumam Kala melihat kearah spion. Walaupun jaraknya cukup jauh, Kala bisa liat ada dua cahaya sorot lampu motor dari spionnya.

Daritadi masih ngikutin?

Kala langsung masuk kedalam halaman rumah mewah milik Jaehyun. Ia memakirkan motornya tepat disebelah mobil hitam di garasi.

Ting tong

"Pakde"

"Uyyy"

"Pakde!"

Tak lama pintu besar itu terbuka menampakkan Jaehyun, Omnya, dengan wajah bantal.

"Jam berapa Kal, lu kelayapan mulu"

"Ya maap abis ngopi" katanya lalu langsung masuk.

"Udah makan belum? Tante lu tadi go food pizza masih banyak tuh dimeja" ujar Jaehyun, matanya masih merem merem gara gara ketiduran nungguin Kala.

"Bersih bersih dulu, Na, baru tidur" titah Jaehyun diangguki Kala yang udah nangkring di meja makan.

"Lu diusir apa gimana sih?" Jaehyun melipat kedua tangannya. Matanya yang sipit karena mengantuk ia paksa terbuka.

"Kagak, gua aja lagi ga pengen dirumah"

"Gausah punya rumah aje lu" canda Jaehyun dibalas kekehan Kala, "nggak emak nggak anaknya sama aja tingkahnya"

KalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang