10

125 15 0
                                    

Minju merapalkan doanya dalam hati. Suasana diruang tamu benar benar menegangkan. Matanya sesekali melirik Jaemin yang diam dan menunduk.

Jevan juga sama, ia bingung. Ia baru saja selesai mandi dan Mommynya menyuruh untuk segera turun dan mengatakan Kala pergi dari rumah.

Ada apa sebenernya? Apa adiknya melakukan kesalahan lagi?

Jika sang Daddy sudah marah diam seperti ini Jevan bisa bertaruh bahwa kesalahan Kala tak main main.

"Dad" panggil Jevan dengan ragu. Sudah cukup lama mereka hanya diam.

"Find ur brother" ujar Jaemin singkat.

Jevan diam, dia ngga kaget lagi sama perintah Jaemin. Bahkan setelah Minju memberi tahu Kala pergi, Jevan sudah tau apa yang harus dilakukan.

"His get off, find him tonight"

Jevan mengangguk, "okey, i go now"

Melihat putra sulungnya beranjak pergi Minju malah panik. Dia ga mau ada yang keluar rumah lagi setelah ini.

"I will find him too" Jaemin berdiri dari duduknya membuat Minju berjengit kaget.

"Kamu jelasin dulu ada apa? Aku bingung kalo kaya gini. Jangan pada keluar rumah dong, aku takut. Kalian kenapa sih? Kala sampe kabur kaburan lagi" tahan Minju.

Jaemin berbalik menatap sang istri yang sudah tak mampu menahan tangis. Tiba tiba Jaemin merasa bersalah tanpa alasan. Apa selama ini dia masih kurang menjadi seorang ayah?

"He just upset, kita harus maklum Kala masih remaja labil jadi susah buat ngertiin emosi dia" jawab Jaemin setenang mungkin supaya Minju tidak panik.

"Masalah apa lagi yang bikin dia kabur kaya gini? Kamu juga sampe marah marah sama Kala"

Oh Gosh, Jaemin ga bisa dihadapkan sama Minju kaya gini.

"Dad, i go"

Keduanya menoleh melihat Jevan sudah siap dengan jaket hitam dan jeans hitam miliknya. Setelah Jaemin mengangguk mengizinkan Jevan langsung keluar dari rumah nya. Setelah  memastikan suara motor Jevan sudah keluar dari rumah ia membawa istrinya duduk disofa.

"Kala tau"

Minju memasang raut wajah bingung. Tau? Tau apa?

"Kala tau soal Jevan"

Mata Minju langsung melotot tak percaya menatap Jaemin, "H-how?"

Jaemin menggeleng kecil, ia tangkup wajah istrinya yang nampak gelisah dan khawatir.

"Aku sadar dia lagi dititik benci sama keadaan keluarganya. Kala merasa ga puas sama kasih sayang kita"

"Tapi-"

"Ini salah aku" sesal Jaemin. Minju langsung menggeleng ribut.

Dia ga suka suasana kaya gini. Ga ada yang salah diantara mereka semua.

"Aku jadi inget ucapan kamu sama Yeji beberapa tahun yang lalu waktu Yeji sama Jeno nikah"

"Kamu pernah bilang kekhawatiran terbesar kamu soal keluarga waktu itu kalo kamu dapet suami yang tepat buat kamu tapi ga tepat buat ayah anak anak kamu"

Minju menggeleng, ia tak bisa melihat Jaemin merasa bersalah seperti ini.

"Apa aku kaya gitu ya?"

"No" lirih Minju, ia menggenggam sebelah tangan Jaemin dipipinya dengan kedua tangannya.

"Aku udah berusaha berubah karena kamu selalu omelan tiap malem, you told me aku terlalu keras sama mereka"

Minju mengelus punggung tangan Jaemin, "ur amazing Daddy for them"

KalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang