Tok tok tok
Tok tok
Klek
"Mommy ada?"
Kala menatap terkejut pada Daddynya. Beberspa hari ini Jaemin tak datang kerumah, sebab itu ia terkejut.
"Mommy pergi ke acara alumni SMA"
Desahan kecewa terdengar dari mulut Jaemin.
"Dimana?" tanyanya.
"Rumah Papa Jeno"
Kepala Jaemin yang tengah melihat keluar langsung beralih menatap tajam Kala.
"Stop calling him like that, Na Kala" desis Jaemin.
Kala menggendikkan bahunya acuh, ia hendak berbalik namun dicegah oleh Jaemin.
"If you still call him like that, i swear to god Daddy tidak akan segan lenyapin Jeno"
"Childish"
Sebelah alis Jaemin terangkat, wajahnya nampak mengeras. Apalagi Kala terlihat tifak bersalah sama sekali.
"Daddy berlebihan, padahal dari dulu Kala panggil Om Jeno itu Papa"
"Nggak ada Papa yang nyakitin anaknya"
"Ga salah? Daddy pikir Daddy ga nyakitin aku sama abang?"
Kedua tangan Jaemin mengepal dengan kuat. Sebisa mungkin ia tak tersulut emosi melihat duplikat dirinya sekarang.
"Dasar ga jelas" sungut Kala melihat Jaemin tiba tiba beranjak pergi dari hadapannya dan keluar masuk kedalam mobil.
"Gila kali ya" gumamnya lalu menutup pintu rumahnya kembali dan melanjutkan aktivitasnya yang tertjnda.
Suara tawa bersahutan dengan keras. Celotehan anak kecil juga nampak sangat ramai dirumah tersebut.
Minju nampak sibuk mengupas buah buahan bersama Ryujin didapur. Sedangkan dihalaman belakang nampak ramai teman teman Minju tengah menyiapkan barbeque.
Malam ini Minju dan teman teman tengah berkumpul di rumah Jeno. Sudah lama tidak bertemu, kini mereka memutuskan untuk berkumpul dirumah Jeno yang baru dibeli sekitar satu tahun.
"Anaknya Sanha bener bener bawel banget"
Minju melirik ke belakang, melihat anak Sanha yang tengah bermain.
"Kek bapaknya, padahal bininya kalem begitu" Ryujin tertawa menimpali.
"Akhirnya selesai" ujar Minju setelah selesai menyiapkan buah.
"Yuk bawa ke belakang"
"Aku aja Ryujin, nanti aku minta tolong yang lain. Kamu lagi hamil besar jangan bawa yang berat berat" cegah Minju saat Ryujin ingin membantu dirinya.
"Guyss, tolong bawain nampan buah didapur yaaa" pinta Minju.
Sanha dan Hyunjin langsung bergerak membantu Minju membawakan nampan berisi buah potong.
"Yang bener elah Jen ngipasinnya"
"Udah bener ini"
"Nghak bener itu cuk"
Jeno mencebik kesal, emang salah banget dia sama Renjun dijadiin satu suruh bakar bakaran begini.
Yang kebakar bukan dagingnya tapi emosinya Renjun.
"Lu aja sendiri dah yang ngipas"
"Lah lu ngapain?!"
"Duduk lah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala
PoetrySebuah kesalahpahaman dan arti keluarga dari sudut pandang Na Kala. "What's wrong with you, Kala?" "Kamu kenapa ga jujur soal Jevan sama aku? Keterlaluan!" "Daddy aku gamau dipenjara"