BAB 33

7.2K 474 24
                                    

Hallo ini Author 😘😘

Komawo yang sudah baca sampe ke bab ini. Lumayan panjang ngikutin cerita Yanti dari bab 1 sampai ke bab 33.

Ohya, Author mau promo, Author ada cerita baru lagi lho...

"Senja untuk Genta"

Yang pasti plot ceritanya beda dengan cerita ini. Boleh mampir ke profil Author ya yorobuuunn... 😘😘😘

***

Haris sudah kembali lagi ke rumah sakit. Tidak adanya jadwal operasi membuat ia tak mengenakan jas putihnya.

Ia tak menuju ruangannya. Justru ia langsung ke arah tempat istirahat para dokter IGD. Ia buka pintu perlahan. Hanya ada seorang dokter jaga yang tengah istirahat tanpa menyadari kehadirannya.

Ia berbaring di salah satu tempat tidur. Matanya menatap langit-langit. Ia masih memikirkan perkataan Yanti tadi. Ia tak mengerti dengan jalan pikiran Yanti. Entah dirinya yang tidak menerima pernyataan atau memang ia menduga bahwa Yanti masih ada perasaan terhadap Randy.

Lamunannya pecah saat ponselnya bergetar. Ia rogoh ponaelnya dari dalam kantung celana.

Qiara
"Lo dimana? Gue mau bahas Yanti. Kalo lo di rumah sakit, lo bisa ke ruangan meeting lantai 4."

Sejenak ia melihat pesan Qiara sekali lagi. Ia paham ajakan Qiara tersebut.

Me
"Lo duluan, 5 menit lagi gue kesana."

Haris langsung beranjak dari berbaringnya. Ia langsung ke arah dimana Qiara berada. Ia tahu bahwa ia tak bisa lagi menunda segalanya. Ia harus memastikan bahwa Randy harus menceraikan Yanti mau atau tidak.

"Gimana, Qi?" Tanya Haris yang langsung masuk ke ruang meeting dan mendapati Qiara masih mondar-mandir di ruangan itu.

"Tutup, Ris pintunya, terus kunci." Ucap Qiara sedikit panik.

Setelah menutup pintu, Haris segera mendekati sahabatnya tersebut.

"Lo kenapa?" Tanya Haris.

Qiara mengangkat tangannya. Ia menunjukkan sebuah ponsel pada Haris.

"Papa lagi panggil Randy ke ruangan direktur, ponselnya tertinggal di ruangan prakteknya."

Qiara dan Haris segera duduk di salah satu kursi ruang rapat itu.

"Lo yakin ada sesuatu di ponsel Randy yang berhubungan dengan yanti?" Tanya Qiara lagi memastikan.

Haris berbohong pada Yanti bahwa ia telah menceritakan segalanya. Part dimana Yanti sudah difoto tanpa busana tak diceritakannya pada Qiara. Ia tak ingin menambah Qiara semakin shock dan menjadi beban kembali. Cukup ia hanya tahu bahwa Randy menikah siri dengan Yanti dan memiliki seorang anak. Juga tentang marital rape yang dihadapi Yanti. Ia menjaga aib wanita itu.

"Lo tahu passwordnya kan?" Tanya Haris lagi. Qiara mengangguk. Dilihatnya sahabatnya itu mengetikkan sebuah kombinasi angka. Ponsel terbuka. Dengan gerakan cepat Haris segera merebut ponsel itu dari tangan Qiara dan berdiri menjauh.

"Haris! Apa-apaan lo?!" Qiara tersentak kaget dengan ulah Haris.

Qiara yang nyaris berdiri ditahan Haris dengan tangannya yang bergerak ke depan.

Hanya Ingin Bahagia (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang