[ 𝐄𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 ]
Nama panjangnya Ashana Davinia, perempuan cantik dengan latar belakang keluarga yang bahagia juga berkecukupan. Ia menjatuhkan hatinya kepada seorang laki-laki yang memiliki senyuman seindah mentari. Dia Gavino Ardhaputra --- laki-l...
HARI INI LAGI LANCAR OTAKNYA HEHEHE, JADI NYEMPETIN BUAT NULISS. TAPI MAAF KALAU MASIH GAK JELAS!
SENENG GAK UP LAGI?
1400± kata untuk bab ini 💌.
[ Tandai typo, please! 🤸 ]
Enjoy!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"BAPER BAPER!"
"EDASSS BAPER BANGET INI MAH!"
"MELAYANG LAYANG!"
Mumpung di rumahnya sedang tidak ada siapa-siapa, Hana bebas beteriak sesuka hatinya. Berteriak untuk meluapkan rasa senangnya karena ucapan Gavin beberapa jam lalu.
"Bersama Hana, Gavin selalu senang."
Perkataan itu mampu membuat Hana melayang -- sampai sekarang. Perempuan dengan kaus putih polosnya itu menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gelas yang sedang ia genggam yang berubah propesi menjadi mik dadakan.
"KU BAAAAHAAGIAAAA~~"
"KAAU TELAH TERLAHIR DI DUUNIAAAAA!~~"
"DAN KAAUUU ADAAAA!"
"DI ANTARA MILIARAN MAANUSIAA!"
"AAAAA GUE BAHAGIA KARENA LO UDAH LAHIR KE DUNIA INI DAN NEMENIN MASA-MASA SMA GUE!"
"Semoga aja sampe akhir hayat," lanjutnya dengan pelan. Tenggorokan nya sudah sakit karena sedari tadi terus berteriak. Hana mengelus tenggorokan nya yang terasa kering, lalu kakinya melangkah untuk mengambil minuman.
Setelah mengambilnya, Hana langsung meneguk nya sampai habis.
"Aaaah! Legaaaa~~"
Saat akan kembali ke kamarnya, Hana tiba-tiba teringat sesuatu. "Woi! Gue lupa jualan buat bantuin Gapiiin!"
Hana buru-buru mengecek kulkas, seketika bibirnya mengerucut kesal, hanya ada beberapa telur dan sayur-sayuran saja di dalamnya, mungkin bunda belum belanja.
Hana mengetuk-ngetukan jarinya di dagu, berfikir apa yang bisa menjadi ide jualannya besok. Mumpung gak ada kerjaan.
"Ish! Gak ada ide!"
Hana yang sudah prustasi karena tidak memiliki ide jualan yang hanya berbahan telur dan sayuran, lantas ingin mencarinya di sebuah aplikasi. Ia ingin mencari rekomendasi jualan. Tapi saat mengambil handphone dari saku celana nya, tiba-tiba kontak Gavin memenuhi layar handphone.
Hana dengan senang langsung mengangkat panggilan itu.
"NAA!"
Hana terlonjak kaget, ia sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga. Lalu beberapa detik kemudian, Hana kembali mendekatkan ponselnya.