11 : Kepergok

12 4 0
                                    

Hai!

Gimana kabarnya? Semoga selalu baik:)

2400+ kata untuk bab ini 💌.

[ Tandai typo, please 🤸 ]

Enjoyy

Hari Senin kali ini, Hana berangkat bersama Gavin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Senin kali ini, Hana berangkat bersama Gavin. Pagi-pagi sekali, Gavin sudah berada di depan rumahnya. Menyapa Hana dengan senyum yang sangat manis. Ucapan selamat pagi yang Gavin katakan membuat Hana semangat menjalani hari Senin yang selalu melelahkan. Hana yang kebetulan sudah siap, langsung berangkat saat itu juga. Ia ingin memulai pagi nya dengan Gavin, supaya tidak suram seperti biasanya.

Di perjalanan menuju sekolah, Hana dan Gavin tidak hentinya berbicara. Walaupun selalu terselip kata 'hah' dalam pembicaraan itu. Wajar, kendaraan hari ini ramai, karena setiap orang sudah memulai aktivitas nya masing-masing setelah dua hari istirahat dari rasa lelah.

Hana selalu tertawa mendengar cerita random dari Gavin. Laki-laki itu selalu mampu menghadirkan tawa lepas, yang terasa menyenangkan. Hana juga tidak perduli dengan orang-orang yang melihat ke arah dirinya. Fokusnya hanya Gavin saat ini.

Begitupun dengan Gavin, lelaki itu ikut senang mendengar suara tawa itu mengalun indah di telinganya. Tak terasa, kini mereka sudah sampai di parkiran sekolah. Hana turun dan menyerahkan helm nya kepada Gavin.

Gavin menerima itu, lalu ikut turun. Tangan Gavin merapikan rambut Hana yang terlihat sedikit berantakan. Hal itu membuat tubuh Hana menegang, ia meneguk ludahnya susah payah, tidak terbiasa dengan ini.

"Muka lo biasain aja, Na." Gavin tertawa sendiri melihat wajah Hana yang tampak terkejut dengan tindakannya.

"Gimana mau biasain coba, tangan lo nakal soalnya." Hana berjalan terlebih dahulu, disusul Gavin yang masih saja tertawa melihat kelakuan Hana.

"Itu kan romantis."

"Enggak tuh,"

"Yakin?" Gavin tampak tersenyum miring, ia menggenggam tangan Hana tiba-tiba. Lagi-lagi, perbuatan Gavin membuat Hana tidak bisa menahan salting.

"Biar orang tau, lo punya gue."

"Kok jadi pinter gombal sekarang?" Hana berusaha biasa saja.

"Gue gak ngerasa gombal, Na."

"Terserah deh."

Mereka berjalan beriringan dengan tangan saling menggenggam. Gavin tidak memperdulikan Hana yang sudah menggigit bibir bawahnya guna menahan teriakan yang bisa saja ia keluarkan sekarang jika ia tidak punya malu. Pagi-pagi seperti ini, Gavin sudah membuat Hana melting!

Di pertengahan jalan, Farhan-- teman sekelas mereka tiba-tiba berada di sisi Gavin. Laki-laki itu berdehem, "pacaran ceritanya?"

Gavin sempat terkejut saat Farhan tiba-tiba ada di sampingnya. "Diem lo jomblo."

HANAGAVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang