Hii!!
Hari Minggu nya kemana nii? Cung yang di rumah aja, hihi.
Semoga suka sama chapter ini yaa💗
1700+ kata untuk bab ini 💌.
[ Tandai typo, please 🤸 ]
Enjoy!
Masih di hari yang sama, dijam istirahat.
"Kantin gak Na?" Tanya Kia.
Hana mengedikkan bahunya tidak tahu. "Gak tahu, gue tanya Pino dulu,"
Kia mengernyitkan dahinya mendengar nama asing yang disebutkan oleh Hana. "Pino saha? Lo selingkuh? Ck ck ck, kok bisa selingkuh sih?" Tanya Kia beruntun, hal itu membuat Hana mendelik tak suka. Apa katanya? Selingkuh? Tidak akan, kak.
"Itu tuh panggilan kesayangan!"
"Widiih, pake panggilan kesayangan segala. Kok gak ayah bunda aja?"
"Najis!"
Kia tertawa keras, hal itu membuat Angga yang ingin keluar kelas menjadi menatap Kia intens. Tiba-tiba saja tatapan mereka bertemu, membuat Angga tersenyum tipis. Sementara Kia sudah memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Kia, i love you!"
"Fuck you!"
"Asaa....?" Tanya Gavin yang tiba-tiba sudah berada di sisinya. Hana menoleh lalu tersenyum.
"Kantin?" Tanya Hana.
Gavin menggeleng tidak setuju, ia mengangkat keresek hitam ke arah Hana.
"Apa itu?"
"Bekal, makan di taman belakang aja, ya?"
"Tapi kan itu bekal Pino."
Mereka tak sadar, kalau Dara, Aya dan Kia sudah pergi ke luar kelas.
"Kata siapa? Pino bawa dua porsi, khusus buat Asha nya Pino."
"Gue pengen ketawa deh."
"Kok gue?" Tanya Gavin tak suka.
"Iya itu, gue-- eh Asa pengen ketawa aja sama gaya panggilan kita."
"Belum terbiasa aja. Yu ah, takut keburu masuk lagi." Gavin merangkul Hana dengan keresek hitam ditangannya. Tidak ada rasa malu di diri keduanya. Toh mau malu karena apa?
Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan adik kelas yang duduk di kelas 11 IPS 1, yang dulu pernah membeli dagangan mereka. Hana tentu senang, ia langsung saja menyapanya.
"Haii!"
"Eh kak! Ya ampun kangen banget sama risol kakak!" Ucap Sinta.
"Aduuh, maaf ya, sekarang udah gak jualan lagii." Kata Hana lesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANAGAVIN
Novela Juvenil[ 𝐄𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 ] Nama panjangnya Ashana Davinia, perempuan cantik dengan latar belakang keluarga yang bahagia juga berkecukupan. Ia menjatuhkan hatinya kepada seorang laki-laki yang memiliki senyuman seindah mentari. Dia Gavino Ardhaputra --- laki-l...