Terlalu Cepat
"Oh iya, di mana Jia?" tanya Nathan kemudian ketika menyadari orang tuanya tidak bersama Jia.
"Dia sudah tidur," jawab ibu Nathan.
Nathan melirik Talitha yang akhirnya berhenti tertawa. Gadis itu mengusap ujung matanya yang tampak berair. Dan alasannya berhenti tertawa adalah,
"Aku harus berhenti tertawa sebelum Jia terbangun karena suara tawaku."
Tidakkah seharusnya dia memikirkan perasaan Nathan lebih dulu?
"Omong-omong, di mana Evita dan Miko?" tanya Talitha kemudian sembari menatap sekitar.
"Mungkin sedang berkencan," jawab ibu Nathan dengan santainya.
Talitha meringis.
"Mereka sepertinya ada di luar," Nathan berkata. "Dan kuharap mereka tidak masuk ke sini dalam waktu dekat."
Talitha menatap Nathan dengan kening berkerut. "Kenapa?"
"Tidakkah kau sadar?" tanya Nathan.
"Sadar apa?" Talitha balik bertanya.
"Rumah ini lebih tenang tanpa mereka," jawab Nathan.
Talitha mendengus geli. "Kau mungkin benar, tapi aku ada di pihak Evita."
"Oh, Girls ..." Nathan memutar mata.
Talitha terkekeh. "Aku akan keluar dan mencari mereka." Talitha sudah akan berdiri, tapi Nathan menahan lengannya.
"Jangan mengganggu mereka," Nathan mengingatkan Talitha.
Talitha mengerutkan kening. "Kau tidak berpikir tadi Evita serius tentang ..."
"Well, di mataku dia tampak serius," tandas Nathan. "Kudengar, dia memang ingin mencari kekasih seorang pengacara."
Talitha ternganga. "Kau serius?"
Nathan mengangguk. "Tanyakan saja pada Evita nanti."
Toh, sepupunya itu sudah tampak gila di depan semua orang. Sekalian saja Nathan membantu konsep kegilaannya menjadi lebih jelas.
***
"Apa kau sadar apa yang kau lakukan ini?" tanya Miko pada Evita yang masih asyik makan cupcake dari meja hidangan tempat acara pertunangan tadi.
Meski siang itu matahari bersinar terik, tapi bagian atas tempat mereka duduk itu sudah ditutup kain putih yang menjadi dekorasi acara pesta pertunangan Talitha dan Nathan tadi. Namun, tetap saja. Duduk di sini setelah pesta usai dan hanya ada mereka berdua, itu pun sambil gadis itu terus melahap makanan yang ada di sana, dengan disaksikan para staf Event Organizer yang menunggu di sisi halaman, tempat tenda terbuka berisi stok dan peralatan mereka berada, rasanya sungguh ... tak tergambarkan. Canggung dan malunya.
Bagaimana Talitha yang seperti itu bisa berteman dengan gadis seperti Evita ini?
"Kenapa? Apa aku tampak sedang makan sambil tidur?" gadis itu balik bertanya sambil masih dengan cueknya makan cupcake.
Miko mengerutkan kening. Beberapa saat lalu, dia menunjukkan jika dia tertarik pada Miko, bahkan menyatakan jika dia menyukai Miko di depan orang banyak. Namun, sekarang dia tampak begitu cuek dan tak peduli.
Miko mendengus pelan. "Apa tujuanmu melakukan ini?" tanya Miko akhirnya.
"Sepertinya butuh waktu lama bagimu untuk paham," cetus Evita. Gadis itu menoleh pada Miko. "Padahal, kau seorang pengacara."
![](https://img.wattpad.com/cover/243311396-288-k871258.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby's Project
RandomDunia Talitha seolah runtuh ketika ia harus kehilangan kakak dan kakak iparnya, meninggalkannya dengan Jia, bayi mereka yang masih berumur satu tahun. Talitha bahkan tak bisa mengurus dirinya sendiri, bagaimana bisa dia mengurus keponakannya? Natha...