Saat kecil, kupikir semua yang terjadi itu hal biasa.
Saat kecil, aku kira bahagia itu selamanya.
Saat kecil, aku gamang akan cinta.
Saat kecil, kukira diriku ini baik saja.Saat besar, aku tahu aku tak baik-baik saja.
Aku menyadari, bahwa aku manusia biasa.
Lukaku amat banyak tak terkira.
Tawaku mulai terasa tanpa nyawa.
Jiwaku, seolah mati entah ke mana.Aku mulai linglung.
Menangis saat malam lalu kembali tertawa kala siang.
Menguatkan bahu orang lain sambil diam-diam memukul dadaku sendiri.
Bersikap biasa saja padahal tengah menyembunyikan niatan ingin sekali mati.Aku mulai runtuh.
Apa tujuanku hidup?
Kenapa aku masih terus bernafas?
Kenapa kemarin menangis--tanpa suara--walau akhirnya terpaksa diredam tawa.Aku ingin, ada seseorang yang membawaku lari.
Meninggalkan dunia ini,
bayang-bayang hitam yang menghantui,
luka-luka yang tak mungkin terobati,
dan jiwaku yang telah lama kutemukan mati.---renjanalara
8 Februari 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana Lara [ Slow Update ]
Poetryberisi sajak-sajak berantakan tak beraturan serumit isi kepala yang dikerubuti kata-kata tanpa jeda. #1 [ bicara ] 5 Juli & 27 November 2023 2 Juli 2024 #6 [ bait ] #2 [ curahan hati ] #5 [ capek ] #15 [ lara ] #13 [ quote ] #6 [ renjana ] #15 [ poe...