Lautan.
Deru angin berisik memenuhi runguku.
Deburan ombak menabrak bebatuan menimbulkan percikan yang membasahi tepian.
Di ujung jalan aku terduduk sembari menatap luasnya lautan.
Dengan setangkai mawar merah yang kugenggam.Aku diam melamun, menatap cakrawala yang entah sejauh apa jaraknya.
Aku berpikir kemudian, "Apakah airnya dingin?"
"Apakah dingin itu menyakitkan?"
Pertanyaanku tak mendapatkan jawaban.
Kugenggam semakin erat, hingga duri mawar itu menusuk kulitku.Darahku mengalir membasahi cincin yang melingkar di jari manisku.
Aku tak lagi merasakan perih ataupun sakit di tubuhku.
Batinku lelah menjerit, mataku lelah menangis tanpa suara, dan jiwaku lelah terus menantimu.
Ragaku tak lagi kuat berlari ke sana kemari mencari jejakmu.Kutatap sekali lagi cakrawala yang angkuh di atas sana.
Kulemparkan mawar yang sejak tadi kugenggam menuju hampanya lautan.
Aku lelah sekali, bisakah kau datang meski hanya sejenak?
Aku ingin bersandar pada bahumu yang memberiku rasa nyaman.
Aku rindu pelukmu yang membuatku merasa pulang.Lagi, kutatap lautan dan ombak yang berkejaran.
Apakah di dalam sana menakutkan?
Apakah kamu memikirkan diriku saat perlahan gulita menelanmu?
Apakah dinginnya samudera membuatmu ingin pulang kepada aku?
Apakah kamu tak ingin menepati janjimu padaku?Aku berdiri, kuambil keranjang yang sejak tadi aku lupakan.
Perlahan namun pasti, kugenggam helai-helai bunga yang menampung kesedihanku selama ini.
Kuambil dengan penuh rasa kerinduan, lalu kulemparkan ke arah lautan dengan penuh sesak rasa kehilangan.
Kutaburkan semuanya, kuberikan pada takdir yang menertawaiku.
Lalu kutatap untuk kali terakhir, kutumpahkan segalanya agar berpadu bersama air lautan.
Rasa sepiku, rinduku, kehilanganku, dan cintaku. Kubiarkan samudera menelannya.
Dengan hati yang remuk, aku berbalik arah, memunggungi lautan dan berjalan perlahan menjauhinya.
Meninggalkan ia yang memberiku rasa kehilangan tanpa arah pulang.--renjanalara
24-08-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana Lara [ Slow Update ]
Puisiberisi sajak-sajak berantakan tak beraturan serumit isi kepala yang dikerubuti kata-kata tanpa jeda. #1 [ bicara ] 5 Juli & 27 November 2023 2 Juli 2024 #6 [ bait ] #2 [ curahan hati ] #5 [ capek ] #15 [ lara ] #13 [ quote ] #6 [ renjana ] #15 [ poe...