Aku dan rahasia.
Terkadang bahkan ada saat-saat aku menangis tanpa sebab. Tanpa alasan yang jelas, bulir air mataku menghujan deras sekali. Seakan-akan luapan beberapa emosi dan kesedihan yang kusembunyikan merangsek keluar. Meminta perhatian dari diriku sendiri. Harusnya aku pahami, "Ah, memang begini, terlalu banyak menampung lama-lama pasti tak akan muat dan meluber." Sayangnya, entah sudah ke-berapa kali, entah sudah tahun ke berapa, namun aku tetap tak terbiasa. Rasanya asing melihat tangis ini keluar tanpa mampu aku kendalikan. Seperti bukan diriku saja. Padahal sejauh ini, aku selalu berhasil memakai topeng ilusi. Menyembunyikan luka dan segala emosi yang ku punya dalam ruangan paling dalam. Yang tak akan mampu dilihat dan diintip siapapun. Luka-luka yang mati-matian aku sembunyikan dari dunia. Impian-impian yang sudah lama aku kebumikan. Perasaan sedih yang aku tenggelamkan. Penderitaan yang aku lenyapkan. Belum lagi tawa bahagia yang aku penjarakan. Entahlah, terkadang aku merasa diriku ini penjahat, pelakunya aku dan korbannya juga aku.
Aku ingin jadi manusia asing. Yang tak diketahui siapapun. Yang tak mampu disentuh dan dikulik sembarangan. Langkahku terhalang banyak rintangan sebelum sampai di hari ini. Dunia dan mereka tak perlu tahu sehancur apa diriku. Mereka tak perlu tahu duniaku runtuh sejak kapan. Tak perlu. Aku tak pantas dan aku tak mau. Aku ingin menjauhi dunia dan menciptakan duniaku sendiri. Dunia yang berhasil kuciptakan. Dunia kesepian yang hanya berisi kehampaan.
🍂 --renjanalara
13 Agustus 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana Lara [ Slow Update ]
Poetryberisi sajak-sajak berantakan tak beraturan serumit isi kepala yang dikerubuti kata-kata tanpa jeda. #1 [ bicara ] 5 Juli & 27 November 2023 2 Juli 2024 #6 [ bait ] #2 [ curahan hati ] #5 [ capek ] #15 [ lara ] #13 [ quote ] #6 [ renjana ] #15 [ poe...