20:04

6 1 0
                                    

Setelah kita menjadi dua manusia yang kembali asing seperti titik awal. Aku tak lagi mengharap apapun, padamu ataupun semesta. Baiknya begini saja. Pun dari awal, kaki kita memang tak searah pulang. Lalu demi apa dipaksakan jika hanya kesakitan yang didapatkan.

Meskipun jujur saja, hati kecilku tercubit ingin sekali kita tak seasing ini. Jariku sering gatal ingin sekali bertanya kabarmu. Sekedar mengirim sapaan, "Halo," ditemani emoticon tersenyum canggung. Namun logika milikku berteriak lantang. Akhirnya aku kalah lagi, aku urung menyapamu.

Apakah kamu baik-baik saja? Kuharap kopi hitam di gelasmu itu tak sering-sering menyakiti lambung milikmu. Asap rokok yang kau kepulkan, semoga bisa menghempaskan segala kekhawatiran yang menggelayut dalam dadamu. Kuharap, malam milikmu tak berteman pikiran tanpa ujung yang berbuah insomnia.

Dan sesekali aku ingin, kamu kembali mengingat diriku. Mungkin sebagai kawan lama, atau sekedar seseorang yang pernah kau dengarkan omelannya.

...

15/April/2024

Renjana Lara [ Slow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang