Kumohon jangan datang.
Jangan mencari tahu tentangku, siapapun kamu, kamu hanyalah anomali dalam hidupku yang abu.
Tidak perlu bertanya bagaimana aku menjalani hidup selama ini, nanti aku akan membencimu.
Kumohon, jangan bersikap baik padaku, kepalaku tak akan berhenti berkata kau tengah berpura-pura.
Jangan buat aku luluh padamu, sudah cukup semua luka yang kupunya sepanjang hidup ini.
Jangan temukan titik lemahku, aku sudah susah payah membangun tembok pertahanan milikku sendiri.
Jangan memberiku payung saat hujan di pipiku sedang deras-derasnya, biarkan aku melebur menjadi sedingin udaranya.
Jangan selamatkan aku saat jiwaku tenggelam dalam palung keputusasaan yang dalam.
Kumohon, jangan mengetuk pintu hatiku yang membeku.
Kamu tahu? Saat kamu hanya menyapaku saja aku sudah ketakutan setengah mati.
Aku belum siap.
Aku tidak siap.
Aku enggan.
Kumohon, jangan hancurkan aku.
Tanpa dihancurkan pun aku sudah lebur sedari dulu.
Jadi kumohon, pergilah, yang jauh.
Jangan jatuh cinta pada wanita penuh luka dan trauma sepertiku.
Nanti kamu akan menyesal.
Tinggalkan saja aku sendirian ... seperti yang selalu mereka lakukan.
...
--renjanalara
24/02/24
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana Lara [ Slow Update ]
Poetryberisi sajak-sajak berantakan tak beraturan serumit isi kepala yang dikerubuti kata-kata tanpa jeda. #1 [ bicara ] 5 Juli & 27 November 2023 2 Juli 2024 #6 [ bait ] #2 [ curahan hati ] #5 [ capek ] #15 [ lara ] #13 [ quote ] #6 [ renjana ] #15 [ poe...