Kala senja melambai bersama lembayungnya.
Aku menemukan diriku terpaku ditemani haruman petrikor yang membuat lena.
Detik demi detik hanya gundah yang mampu aku raba.
Lara yang menggelayut membuatku merasa sengsara.Entah sejak kapan rinai hujan tak lagi membuatku bahagia.
Pelangi yang tampak di ujung cakrawala tak mampu lagi membuatku terpedaya.
Bianglala yang sering kunaiki kini hanya bagai seonggok barang tak berguna.
Gemintang malam bahkan kewalahan menyelimuti hatiku yang membeku kedinginan di tengah gulita.Kakiku terus berjalan tak tentu arah di tengah ilalang.
Menyibak satu demi satu tabir yang tak mampu aku temukan.
Berteriak hingga nyaris tewas ditelan kenestapaan.
Aku terus mencari diriku yang hilang diantara jutaan kenangan yang tenggelam.
Diriku yang malang terombang-ambing tanpa tujuan.--renjanalara
16 Juli 2023
Bait-bait yang dipublikasi saat pikiran sedang berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana Lara [ Slow Update ]
Poetryberisi sajak-sajak berantakan tak beraturan serumit isi kepala yang dikerubuti kata-kata tanpa jeda. #1 [ bicara ] 5 Juli & 27 November 2023 2 Juli 2024 #6 [ bait ] #2 [ curahan hati ] #5 [ capek ] #15 [ lara ] #13 [ quote ] #6 [ renjana ] #15 [ poe...