Aku daun kering di bulan September.
Pohon tempatku bergantung kehausan tak dihujani air langit.
Tanah yang selalu kulihat setiap hari retak di mana-mana.
Langit yang kukagumi terik tanpa teduh meski sebentar saja.Aku daun kering di bulan September.
Aku terlalu menderita hingga batang tak sudi lagi menggenggamnya.
Tubuhku terlalu ringan hingga angin mampu membuatku terombang-ambing tanpa tumpuan.
Langit yang cerah menertawakan aku yang terbawa arus ke sana kemari entah akan ambruk di mana.Aku daun kering di bulan September.
Memohon pada langit agar sedikit saja melembutkan jiwanya.
Aku daun kering di bulan September.
Berpasrah pada-Nya berharap aku mampu jatuh dalam damai.
Aku meminta pada semesta, agar aku tak hancur atau hanyut dan mampu lebur menjadi arwah yang menyuburkan tanah gersang itu.--renjanalara
14 September 2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana Lara [ Slow Update ]
Poetryberisi sajak-sajak berantakan tak beraturan serumit isi kepala yang dikerubuti kata-kata tanpa jeda. #1 [ bicara ] 5 Juli & 27 November 2023 2 Juli 2024 #6 [ bait ] #2 [ curahan hati ] #5 [ capek ] #15 [ lara ] #13 [ quote ] #6 [ renjana ] #15 [ poe...