Dalam semestaku, lembar-lembar itu masihlah abu, aku tak mampu menemukan arah untuk kembali melanjutkan segala kata yang biasanya kuramu pada petang sunyi.Entah langit gulita, bulan tertutup pekatnya awan, atau terik mentari membakar hati, aku masih saja diam terpaku. Membisu pada kebisingan kepala.
Aku rindu semestaku yang dulu, saat segala hal yang menyesakkan dada mampu aku lampiaskan lewat rangkaian kata.
Sedang kini aku tak mampu ... tergulung bisu.
--renjanalara
2/7/24
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana Lara [ Slow Update ]
Poetryberisi sajak-sajak berantakan tak beraturan serumit isi kepala yang dikerubuti kata-kata tanpa jeda. #1 [ bicara ] 5 Juli & 27 November 2023 2 Juli 2024 #6 [ bait ] #2 [ curahan hati ] #5 [ capek ] #15 [ lara ] #13 [ quote ] #6 [ renjana ] #15 [ poe...