"Gwenchana? Haechan-ah, apa yang terjadi padamu?"
Pagi buta dorm 127 diributkan dengan maknae mereka yang mengerang kesakitan, memegangi perutnya. Kedua mata Haechan tertutup rapat namun mengeluarkan air mata dan keringat membanjiri keningnya, tubuhnya panas.
"H–hyunghh sshh ssa–sakitthh ... "
Mereka pun membawa Haechan ke klinik terdekat. Kini Haechan sudah mendapatkan infus dan tidur dengan damai.
Taeyong menelepon Taeil yang masih di dorm bersama member lainnya. "Eoh Hyung, aku sudah membawanya ke klinik. Haechan sudah tidur setelah mendapatkan infus."
"Apa kata dokter? Apa yang terjadi pada Haechan? Apa Haechan baik-baik saja?"
"Haechan keracunan makanan Hyung, itu yang dokter katakan. Katanya, jika Haechan telat dibawa ke sini dan mendapatkan penanganan bisa saja terjadi komplikasi."
"Mwo?! Keracunan? Kenapa Haechan keracunan makanan? Apa seseorang memberinya racun?"
Taeyong menghela napasnya, duduk di kursi tunggu di samping Johnny.
"Keracunan makanan Hyung, racunnya ada di makanan."
"Kenapa hanya Haechan?"
Taeyong menoleh ke arah Johnny yang terlihat menerawang jauh."Haechan makan makanan yang sama seperti kita, tapi kenapa hanya Haechan yang keracunan makanan? Apa Haechan makan sesuatu saat bersama Dream? Tapi, member Dream lain pun tidak keracunan."
Taeyong diam, berpikir. Sepertinya ia melihat Haechan makan sesuatu— snack! Taeyong ingat, Haechan makan snack. Makanan yang Haechan makan sendirian, member lain tidak memakannya.
"Snack! Haechan memakan snack di kamarnya tadi sore. Menurutmu, dari mana Haechan mendapatkan snacknya?"
Johnny mengernyit. "Tentu saja dari toko 'kan?"
"Hyung, tanyakan pada Mark dari mana Haechan mendapatkan snack. Apa dia membelinya di toko saat pulang dari jadwal Dream."
"Wae?"
"Tanyakan saja!"
"Eoh arraseo. Mark!"
"Sungguh, apa kau berpikir snack itu yang membuat Haechan seperti ini?" Tanya Johnny direspon dengan anggukan kepala Taeyong.
"Aniya Hyung, kami tidak pergi ke toko dan Haechan tidak membeli snack saat kami selesai jadwal bersama Dream."
"Sungguh?"
Taeyong menghela napasnya, lesu. "Baiklah, aku akan menutup teleponnya Markeu-ya ... "
"Tunggu Hyung! Tapi apa kau tidak ingat, Haechan menerima sebuah hadiah dari salah satu penggemar. Mungkin saja, hadiah itu berisi snack."
Taeyong melebarkan matanya. "Sungguh?! Kau sungguh yakin Haechan mengambil hadiah itu?"
~ BΛD BӨY ~
"Mereka tidak mengangkatnya ... "
Mark menoleh sekilas Jung manajer yang berusaha menelepon Eomma Haechan, namun tidak diangkat.
Haechan tersenyum tipis. "Ku bilang tidak perlu menghubungi Eomma, itu hanya akan membuatnya cemas."
"Tetap saja beliau harus tau ini Haechan-ah," balas Mark cepat.
"Lagipula sekarang aku sudah tidak apa-apa Markeu-ya, ini hanya keracunan makanan."
Mark mendelik. "Hanya katamu?!"
"Arraseo, aku akan berhati-hati kedepannya. Sekarang ayo pergi Hyung, acaranya akan mulai."
Hanteo Music Awards. Meski baru membaik, Haechan pergi melakukan jadwalnya. Penggemar tidak tau mengenai Haechan yang keracunan, jadi akan aneh jika Haechan tidak pergi ke bersama member lain.
Meski tidak rela, Mark hanya diam. Ia meringis kecil melihat wajah pucat Haechan yang kini dipoles make up.
"Katakan padaku jika kau lelah," ucap Mark hampir seperti peringatan.
"Arraseo Markeu-ya, kenapa kau sangat mencemaskan ku? Apa kau sungguh mencintai ku?"
Mark mendengus pelan, lalu pergi untuk mengganti baju karena ia sudah selesai make up.
Haechan menatap ponselnya yang menunjukkan sebuah panggilan dari, Eommaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Bad Boy : Lee Haechan
Fanfiction[Lengkap] "Idol? Jangan mimpi! Lee Haechan, aku akan menghancurkan mu." ~XXX . . . ⚠️Don't PLAGIAT! Start : 15 Februari 2023 Finish : 14 Maret 2023