Epilog

2K 147 22
                                    

Dalam hidup, mengetahui sebuah kebenaran terkadang bisa seperti racun. Mungkin lebih baik menjalani kehidupan tanpa tau keseluruhan cerita.

~ BΛD BӨY ~

"Mark?"

"Mark!!!"

Tubuh Mark ambruk saat Taeyong mengguncang tubuhnya, mencoba menyadarkan Mark.

"Taeyong, jangan."

Manajer Noona menghampiri Mark yang menangis, memeluknya erat dan menepuk punggung Mark.

"Jangan sekarang Taeyong-ah, Mark sedang syok. Mark juga sedang tidak baik-baik saja, kau juga pasti tidak. Sebaiknya kau tenangkan dirimu sendiri dulu."

Manajer Noona menatap lampu ruang operasi yang menyala. Ia sangat bersyukur Haechan adalah orang yang kuat, karena sampai di rumah sakit Haechan masih bernapas. Saat ini Haechan tengah berada di ruang operasi.

Mark yang melihat secara langsung tubuh Haechan di atas mobilnya dengan banyak darah mentalnya terguncang, sepertinya akan membutuhkan waktu lama bagi Mark untuk pulih. Mark benar-benar syok, mentalnya tidak baik-baik saja. Di kepalanya terus terlihat gambaran tubuh lemah Haechan di atas mobilnya dengan darah yang bercucuran.

"Mark!!"

Manajer Noona berteriak, menyadarkan Mark yang benar-benar tidak bereaksi pada suara apapun hanya menatap kosong.

"Jebal Markeu-ya, sadarlah. Haechan akan baik-baik, kau harus kuat. Dengarkan aku Markeu-ya, Haechan baik-baik saja. Haechan pasti baik-baik saja, jangan khawatir!"

"T–ttapi—"

"Tidak ada tapi, Markeu-ya. Haechan akan baik-baik saja, membuka matanya dan kembali bersama kita. Mengerti?"

Mark mengangguk kecil, manajer Noona tersenyum ia mengelus kepala Mark. Wajahnya basah oleh keringat dan air mata. Manajer Noona memegang bahu Mark yang masih bergetar.

"Tidak apa-apa Markeu-ya, ayo bersihkan dulu wajah mu."
Manajer Noona menuntun Mark ke kamar mandi melewati Taeyong dan Soe manajer.

"Bagaimana dengan Noona?"

"Eoh?" Kang Jiwon menatap Mark.

"Bukankah Noona juga melihat semuanya? Bahkan, sepertinya Noona melihat tubuh Haechan jatuh dari atas karena Noona menghadap berlawanan arah denganku. Apa Noona baik-baik saja?"

Kang Jiwon menundukkan kepalanya, menatap tangannya yang bergetar. Tentu saja tidak baik-baik saja. Ya, ia melihat semuanya. Ia melihat saat tubuh Haechan melayang di udara dan jatuh di mobil Mark. Bukan hanya itu, ia juga melihat pelakunya. Ia melihat semuanya.

Dan karena itulah ia ingin menyelesaikan semuanya, memperjelas semuanya.

"Markeu-ya, maaf. Tapi aku harus pergi."

Tanpa mendengar jawaban Mark, manajer Noona berlari pergi dari sana. Bahkan pergi dari rumah sakit.

"Haechan-ah aku akan menyelesaikan semuanya, gantinya kau harus bertahan. Kau harus bertahan hidup untukku."








"Dokter, tanda vital pasien menurun!!"

"Dokter, pendarahan!"

"Minggir!"

Seorang pria yang memakai seragam operasi itu meletakkan alat operasi yang ia pegang, beralih untuk melakukan CPR.
Dokter itu mengerahkan seluruh tenaganya untuk membuat pasiennya dalam keadaan stabil.















[✓] Bad Boy : Lee Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang