Korea

797 85 0
                                    

Setelah satu minggu lebih di Jepang, akhirnya kini NCT Dream akan kembali ke Korea. Ada banyak kenangan indah yang mereka ukir di negara tersebut, entah itu saat konser hari ke dua dan ke tiga atau saat mereka berlibur sambil membuat video konten. Mereka melupakan satu hari 'itu' yang merupakan kenangan buruk bagi Haechan.

"Annyeong aegi!!"

Setelah sampai di Korea, mereka pun masih diberikan hari libur satu hari. Tentu saja mereka memanfaatkannya untuk pulang ke rumah mereka masing-masing, karena mereka merindukan keluarga mereka. Ah! Terkecuali Mark, Chenle dan Renjun tentunya.

Mereka berenam melambaikan tangan mereka kepada maknae mereka yang sudah masuk ke mobil Eommanya. Jisung aegi dijemput Eommanya, sangat menggemaskan.  Apanya yang menggemaskan? Entahlah, menurut mereka semua yang Jisung lakukan itu menggemaskan. Bahkan, jika Jisung tidak melakukan apa-apa pun tetap menggemaskan.

"Aku juga akan pulang," pamit Jaemin setelah menghentikan taksi.

"Aku akan ikut dengan mu," ucap Jeno ikut masuk ke taksi.

"Aku juga ikut—"

"Keluar!"

Haechan mengerucutkan bibirnya. "Jeno boleh, kenapa aku tidak???"

Jaemin mendorong Haechan pelan, lalu menutup pintu mobil. "Ayo pergi, ahjussi."

"Yaa! Akhh, Na Jaeman jinjja!"

"Haechan-ah, itu mobil Eomma mu."

Haechan menoleh ke arah yang ditunjuk Chenle, ia tersenyum tipis. "Ah, benar."

Tidak lama seorang wanita paruh baya keluar dari mobil itu dan menghampiri mereka bertiga.

"Perjalanan mu lancar?"
Wanita itu memeluk Haechan, dibalas oleh empu.

"Markeu-ya dimana yang lain?"

"Ah nee eommonim, Jisung, Jaemin, dan Jeno sudah pulang tadi."

"Apa aku terlambat?"

Haechan menggeleng. "Aniya, tidak terlambat tapi sangat terlambat."

Eomma Haechan mencubit lengan Haechan membuat empu menghindar.

"Akh! Arraseo, Eommaaa ... "

Renjun dan Chenle yang melihat interaksi keduanya pun tertawa kecil.

"Kalian berdua mau bermain ke rumah?" Tanya Eomma Haechan.

"Aniya eommonim, kami hanya akan pulang ke dorm dan beristirahat."

"Sungguh? Aku akan memasakkan kimchi jjigae jika bermain ke rumah."
Mereka pun tertawa dengan candaan Eomma Haechan.

Tidak lama mobil manajer berhenti.
"Kami akan pulang, eommonim."

"Ya, hati-hati!"

Setelah Chenle, Mark, dan Renjun pergi, Eomma Haechan melunturkan senyumnya seketika lalu berjalan menuju mobil meninggalkan Haechan. Haechan melangkah lebar menyusul, lalu mengalungkan tangannya ke leher Eommanya.

"Tidak ada member, tapi ada penggemar. Kenapa ahjumma masih belum paham?" Haechan tersenyum lebar, berusaha terlihat akrab.

Eomma Haechan mengelus rambut Haechan, tersenyum lebar juga lalu masuk ke mobil setelah Haechan membukakan pintu untuknya.

Kali ini Haechan yang menyetir. Haechan melirik sampingnya. "Cepat juga ... "

"Aku baru mengirim pesan lima belas menit lalu, tapi ahjumma sudah sampai."

Tidak ada respon. Wanita paruh baya itu terfokuskan pada ponselnya, tidak ada niatan untuk menjawab.

"Akting mu bagus, bukankah kau seharusnya menjadi aktris?"
Lagi-lagi tidak ada respon. Haechan hanya berbicara sendirian di mobil itu.

"Ahjumma sudah makan? Bagaimana jika kita makan dulu?"

Tidak. Haechan bukannya bertanya, meski nadanya seperti orang yang bertanya. Haechan menghentikan mobilnya tanpa persetujuan dari wanita itu lalu keluar dari mobil, tidak peduli jika Eommanya akan mengikutinya atau tetap di mobil.

Haechan membalikkan tubuhnya, ia mendesis pelan saat mobilnya melaju meninggalkannya. Eommanya meninggalkannya. Ya, itu sudah biasa.
Haechan melanjutkan langkahnya masuk ke restoran langganannya, ia sangat lapar.

Drrtt drrttt

Haechan merogoh saku celananya saat merasakan ponselnya bergetar, lalu mengangkat teleponnya.

"Wae? Jika bukan hal penting—"

"Mworago?"

Haechan menghentikan langkahnya. "Kau akan mati jika berbohong."

Tangan Haechan mengepal erat, rahangnya mengeras. "Arraseo, aku akan mengurusnya. Aku akan menelepon mu, nanti." Tatapan Haechan berubah, sangat jelas kalau ia tengah marah.

"Sial! Kau ingin bermain denganku? Kalau begitu aku akan mengajarkan caranya bermain, shibal saekkiya!"

~ BΛD BӨY ~

[✓] Bad Boy : Lee Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang