Kill Him

771 77 0
                                    

"Lihatlah dirimu, detektif."

"Kau mengatakan kalau kau bodoh 'kan? Lalu, bagaimana bisa orang bodoh seperti mu bisa menjadi detektif bahkan kapten?"

"Itu karena keluarga mu memiliki uang dan kekuasaan, hyeongsa-nim."

Wanita itu berdiri dari duduknya. "Salahku memang, mempercayai detektif bodoh dan ceroboh seperti mu."

"Mwo?! Yaa! Yaa Min Hyesun! Aku lebih tua darimu, kau berbicara non formal padaku?!!"

Wanita bernama Min Hyesun itu melambaikan tangannya lalu melenggang pergi meninggalkan teman lamanya. Ia menghela napasnya, usahanya terasa sia-sia. Sepertinya kali ini ia harus mencari cara lain.

"Stop."

Wanita itu menegakkan tubuhnya seketika saat sebuah pisau diarahkan ke lehernya, diiringi suara berat dan seorang laki-laki yang muncul dari belakang.

"Siapa kau?" Tanyanya menatap tajam si laki-laki.

"Kau ingin membalas dendam atau membunuh Donghyuck?" Tanya laki-laki itu berbalik.

Min Hyesun menyipitkan matanya, ia seperti melihat laki-laki itu— Ah! Sekarang ia ingat. Laki-laki ini adalah yang mengaku memukul orang yang ada di video, menggantikan Donghyuck dan bebas setelah seorang pengacara elit membelanya.

"Kau—"

"Kupikir aku akan lebih membantu mu daripada detektif bodoh itu," ucap Moonyeong menunjuk detektif yang sudah benar-benar mabuk.

Min Hyesun memicingkan matanya. "Apa ini perangkap?"

"Daripada hukum, kupikir lebih baik kau mengunggah ini di SNS. Semua penggemarnya akan langsung melihatnya dan membencinya jika melihat video ini. Keadaan akan berbalik, aku yakin."

Jang Moonyeong mengacungkan sebuah flashdisk, menyimpan pisaunya.
"Tapi, aku akan menyerahkannya jika kau membunuh Lee Donghyuck."

"Bukan hanya membalas dendam dan menghancurkannya, kau harus membunuhnya."

Min Hyesun tersenyum miring. Teman terbaik adalah seorang penghianat dari musuh mu, karena mereka memiliki segalanya tentang musuh mu. Kelemahan, kekuatan, segalanya. Bukankah ini adalah kemenangan yang sangat jelas?

~ BΛD BӨY ~

"Permisi, permisi ... "

"Tolong hubungi 119!!"

Haechan menerobos kerumunan, ia lalu berpura-pura panik dan mencoba menyelamatkan Jang Wonyoung.

"Chogiyo, apa kau mendengar ku? Tetap buka matamu!" Intruksi Haechan, ia melepaskan jaket kulitnya lalu mencoba melakukan CPR.

Ternyata CPR yang Haechan lakukan cukup membantu. Wonyoung kembali sadar setelah Haechan melakukan CPR, dan di ujung kesadarannya Wonyoung melihat smirk Haechan. Ia mengangkat lemah tangannya, berusaha meraih tangan Haechan namun saat sudah di udara ia kehilangan kesadarannya kembali dan tangannya terjatuh.

"Andwae!"

"Hana Dul! Hana Dul!"

Haechan masih berusaha memberikan CPR, banyak dari mereka mengambil video dan memuji karena kecakapan Haechan. Tidak lama tim medis datang bersama ambulan.

"Apa kau baru saja memberinya CPR?" Tanya petugas medis, Haechan mengangguk.

"Baiklah, ikut dengan kami."
Haechan mengangguk lalu masuk ke mobil ambulan, sementara beberapa orang dan penggemar yang melihat semuanya mulai memuji Haechan.

"Haechan sangat baik!"

"Dia masih muda tapi dia sangat cakap."

"Haechan Oppa sangat keren!"

"Aku ingin menikahi laki-laki seperti Haechan Oppa."

"Haechan Oppa benar-benar orang yang baik!!"

Namun semuanya berubah hanya dalam beberapa jam saja.

"Omo sesange! Kasian sekali anak itu, mereka sangat kejam."

"Bukankah laki-laki ini adalah seorang idol? Siapa namanya? Haechan? Ternyata dia psikopat."

"Oppa?! Huh! Dia bukan manusia!"

"Bagaimana bisa ada orang seperti dia? Dia sangat tidak berperikemanusiaan."

"Bagaimana dia bisa menjadi idol setelah yang dia lakukan itu?"

"Hidupnya terlalu bahagia setelah melakukan itu semua!"

"Haechan? Matahari apanya, dia adalah psikopat bajingan!!"

"Psikopat!!"

"Psikopat SM!!"

"Aku sangat menyesal mengetahui fakta aku sangat mengaguminya beberapa saat lalu."

Laki-laki dengan baju yang penuh darah itu mengepalkan tangannya, ia menempelkan benda persegi panjang di telinganya.

"Bunuh dia!"

"Bunuh Jang Moonyeong, atau kau akan ku bunuh!"

[✓] Bad Boy : Lee Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang