Don't Die

1.2K 78 13
                                    

Di ruangan tidak terlalu luas itu, sebuah ruangan yang gelap dan hanya ada cahaya silau komputer. Seorang wanita dengan hoodie hitam itu duduk di depan komputer dengan raut wajah dingin, tangan bergerak lincah di atas keyboard komputer.

"Ketemu!"

"Akhirnya aku menemukanmu, Lee Donghyuck gaesaekki. Tunggu saja, sebentar lagi aku akan datang sebagai malaikat maut mu."

~ BΛD BӨY ~


"Noona pergilah, yang lain pasti mencari mu."

"Apa kau sedang bersembunyi?" Manajer Noona mendekatkan wajahnya, membuat Haechan menahan napasnya untuk beberapa detik.

"Kenapa aku harus bersembunyi? Aku tidak peduli jika wanita itu datang dan membunuh—"

"Hajima! Jangan katakan hal itu. Jebal, jangan mati Donghyuck-ah ... "

Mendengar lirihan itu membuat hati Haechan bergetar, tidak tega melihat tatapan memelas manajer Noona.
Dan tanpa aba-aba sebelum Haechan menanggapi ucapan manajer Noona, ia memeluk Haechan erat menenggelamkan wajahnya di dada bidang Haechan.
Dapat Haechan rasakan bajunya basah yang berarti manajer Noona menangis.

"N–noona?"

Manajer Noona melepaskan pelukannya, menatap Haechan lekat kemudian berjinjit untuk menyamakan tingginya.

Cup

Haechan melebarkan matanya saat manajer Noona mengecupnya singkat, kini manajer Noona bahkan masih menatapnya lekat tidak menunjukkan rasa malu atau penyesalan seperti di drama-drama.

"Jangan mati, setidaknya lakukan itu untukku Donghyuck-ah ... "

"Aku masih menganggap mu sebagai adikku, tapi aku tidak bisa kehilangan mu. Kau bisa mengubah rasa sayangku sebagai Noona menjadi rasa cinta sebagai seorang wanita 'kan?"

Haechan tersenyum. Ia tidak menjawab, Haechan menarik tubuh manajer Noona untuk lebih dekat dengannya, menutup matanya, dan kemudian menempelkan bibirnya.

Di sebuah rumah tua yang penuh kenangan itu, mereka berdua kembali menciptakan sejarah. Malam itu akhirnya mereka resmi menjadi sepasang kekasih yang bercinta. Akhirnya mereka mengerti kekuatan cinta yang orang-orang bicarakan.

Meski seseorang tengah memburu salah satunya, meski banyak orang tengah mencari mereka, meski semua keadaan yang sedang tidak baik-baik saja, mereka tengah bersenang-senang dan dimabuk cinta.

"Jadi, hari ini adalah hari pertama kita atau besok?"

Haechan menatap manajer Noona yang tidur di sampingnya, memiringkan tubuhnya dan mengusap kepala manajer Noona.

"Kenapa kau bertanya?"

"Anii, ini sudah sangat malam bahkan lima belas menit lagi akan berganti hari. Jadi tanggal berapa nantinya anniversary kita? Tanggal hari ini atau tanggal besok?"

Manajer Noona terkekeh dengan pertanyaan acak Haechan, ia mengacak rambut Haechan gemas. "Setiap hari adalah anniversary kita."

"Hohooo dari mana Noona belajar seperti itu? Kenapa Noona sangat pandai? Mengaku saja, Noona sudah sepuluh kali bergonta-ganti pacar 'kan? Katakan, aku pacar yang ke berapa?"

Ttak!!

"Akh! Noonaaa ... "

"Apa kau tidak lapar?" Tanya manajer Noona mengalihkan topik, ia membalikkan tubuhnya untuk meraih bajunya yang ada di lantai lalu menutup dadanya dengan bajunya dan mengambil posisi duduk.

"Noona mau kemana??" Rengek Haechan.

"Berbalik Haechan-ah, aku akan memakai baju."

"Wae? Kenapa aku harus berbalik? Aku sudah melihatnya, pakai saja—"

"Berbalik atau ini adalah hari terakhir kita!"

"Akh! Kenapa—"

"Berbalik, Lee Donghyuck."

Haechan menghela napasnya, mengalah. Ia pun membalikkan tubuhnya, manajer Noona langsung memakai pakaiannya lagi.  Setelah selesai, ia mengambil ponselnya memilih menu makan. Ia belum makan, dan ia yakin Haechan belum makan juga.

"Tidurlah dulu, aku akan menelepon."

Haechan membalikkan tubuhnya lagi. "Apa Noona akan melapor— tidak apa. Noona bisa lakukan sesuka hati, aku tidak keberatan jika Noona memberi tahu Seo manajer, Jung manajer, member, ataupun penggemar. Jika Noona sudah selesai menelepon, kembali ke sini oke?"

Manajer Noona mengangguk, ia pun keluar dari kamar untuk menelepon Seo manajer.

"Eoh, Oppa ... "

" ... "

"Maaf, aku hanya sedang pergi mencari Haechan."

" ... " 

"Nee, aku menemukannya. Aku akan mengirimkan alamatnya pada Oppa. Aku akan mencoba membujuknya untuk kembali, tapi jika aku tidak berhasil kupikir Oppa harus ke sini."

" ... "

"Baiklah Oppa, kalau begitu aku tutup teleponnya."

Manajer Noona menutup sambungan telepon lalu berjalan pelan, kembali ke kamar. Ternyata Haechan sudah tidur pulas, ia juga sudah memakai baju. Manajer Noona terkekeh melihat lucunya wajah Haechan saat tidur.

"Jalja Haechan-ah ... "

To Be Continue ...

Siapkan mental kalian yah guys!!
Mau besok apa ntar malem?
Ga komen berarti lusa yah☺️

[✓] Bad Boy : Lee Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang