Tidak Akan berhenti

775 76 0
                                    

"Lee Donghyuck, psikopat saekkiya. Bagaimana bisa kau tega melakukannya?"

Seorang wanita yang memakai hoodie hitam dengan tudung dinaikkan itu menatap bingkai foto di depannya.

"Kau mengenal Oppa ku?"

Wanita itu membalikkan tubuhnya dengan panik, melihat seorang gadis yang masih bisa dikenali meskipun tertutup jaket hitam, topi, dan maskernya.
Ia juga melihat perban di kepalanya. Dia adalah adik dari laki-laki di bingkai foto itu.

"Aku hanya menjadi partner bisnisnya untuk sekejap," jawab wanita itu pelan.

Namun gadis itu mendelik, ia segera menamparnya membuat empu terkejut.

"Jadi kau yang sudah menghasut Oppa untuk berkhianat kepada Donghyuck?!"

"Lihatlah! Oppa ku mati karena mu! Aku harus hiatus karena mu! Semua ini karena mu!!!"

"Karena ku?" Tanya wanita itu tidak terima.

"Selama ini baik-baik saja, kami hidup bahagia. Tapi karena kau menghasut Oppa untuk berkhianat, Donghyuck Oppa menjadi marah dan melakukan ini semua. Ini semua karena mu!!!! Hiks ... "

"Hati-hati!"

Wanita berusia empat puluhan itu menahan tubuh gadis di depannya karena hampir jatuh setelah mengamuk.
Ia yakin keadaan gadis ini belum pulih sepenuhnya dan memaksa datang ke pemakaman Oppa nya.

"Wonyoung-ssi, ini tidak seperti yang kau pikirkan—"

"Donghyuck Oppa bukan lawan yang mudah, ahjumma. Lupakan saja jika kau ingin membalas dendam."

Wonyoung menghapus air matanya pelan, lalu berjalan menjauh dari sana. Namun ucapan Min Hyesun selanjutnya membuat langkahnya terhenti.

"Saat seorang istri ditinggal mati oleh suaminya maka istri itu akan disebut janda, lalu saat suami ditinggal mati oleh istrinya maka suami itu akan disebut duda."

"Saat seorang anak ditinggal mati oleh ibunya, dia akan disebut piatu. Lalu saat anak ditinggal mati ayahnya, dia akan disebut yatim."

"Tapi, Wonyoung-ssi ... Apa kau tau sebutan untuk seorang ibu yang ditinggal mati oleh anaknya? Tidak ada sebutannya, karena tidak ada yang bisa menggambarkan betapa sakitnya dan hancurnya—"

"Lalu apa ahjumma tau sebutan untuk seorang adik yatim piatu dan lajang yang ditinggal mati oleh Kakaknya?" Wonyoung menatap wanita itu dengan mata sayunya.

"Aku hanya memiliki Oppa di dunia ini. Ayah dan Ibuku sudah mati, aku tidak memiliki ah! Tidak boleh. Aku tidak boleh memiliki pacar. Dan kini, aku tidak lagi memiliki seorang Kakak. Apa kau bisa membayangkan bagaimana perasaan ku?"

Wonyoung menggeleng kecil, menahan air matanya. "Donghyuck Oppa bukan satu-satunya orang jahat di dunia. Tanpa ahjumma sadari, ahjumma juga menjadi penjahat."

"Park Yoora, apa ahjumma tau bagaimana nasib dia? Dia diperkosa oleh Joo Hyun Oppa dan dibunuh setelahnya."
Wanita itu menutup mulutnya, tidak percaya.

"Menurut ahjumma, kenapa Yoora dibunuh seperti itu? Karena ahjumma memintanya menyerahkan video tentang Donghyuck Oppa dan memberikannya ke polisi."

"Ahjumma ... Semakin ahjumma maju maka akan semakin banyak korbannya. Ahjumma juga orang jahatnya," ucap Wonyoung terakhir lalu pergi dari sana.

Min Hyesun jatuh terduduk, terisak lirih di pemakaman itu. Ia tertampar oleh fakta yang sudah ia dengar karena kelakuan yang ia buat.

Ia sangat syok dan merasa bersalah karena melihat Moonyeong dibunuh di depan matanya, dan ternyata ada korban lain selain Moonyeong.

"Taejun-ah, haruskah Eomma berhenti?"

"Tapi aku tidak bisa berhenti, ini semua terlalu tidak adil untukmu, Moonyeong, dan Park Yoora."

"Eomma harus membalas dendam pada bajingan itu. Setelah bajingan itu mati, maka tidak akan ada lagi korban."

"Lee Donghyuck harus mati."

[✓] Bad Boy : Lee Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang