✔11. SAH!!

10.6K 556 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN💗

HAPPY READING!!

*********

Di  bawah sana, Arsen dan semua temannya sedang mengobrol. Karena acara ijab qobul masih lama, jadi mereka memutuskan untuk mengajak Arsen mengobrol, supaya tidak tegang-tegang amat.

Suasana rumah lumayan ramai. Mereka tidak mengundang banyak tamu undangan, hanya keluarga, kerabat, sahabat dan rekan kerja Papahnya Arsen.

Seluruh dekorasi di hias sedemikian rupa, membuat kesan yang sangat indah jika di lihat. Apalagi ruangan ini di dominasi oleh warna putih, karena itu warna yang sering di pakai oleh para pengantin.

Arsen memakai tuxedo hitam, berpadukan dengan dasi pita berwarna merah. Bagi siapa saja yang melihat Arsen, Arsen bertambah tampan hari ini. Di tambah hari ini Arsen memakai tuxedo, membuat Arsen semakin berkharisma. Jujur saja saat ini perasaan Arsen deg-degan, jantungnya berdebar dua kali lebih cepat. Beberapa menit lagi statusnya akan berganti menjadi seorang 'suami' tentu saja menjadi pelajar sekaligus seorang suami bukanlah suatu perkara yang mudah.

Arsen, Harsel dan Chandra memperhatikan Adit dan Mars yang sibuk mencari makanan di parasmanan. Tangan kiri sibuk memegang piring dan tangan yang kanan sibuk mencari makanan yang akan di makan.

Harsel berdecak dan memijat pelipisnya, pasalnya banyak orang-orang yang melihat ke arah dua pria itu. "Ck, bener-bener gak tau malu."

"Biarin aja, belum makan satu tahun kali mereka," ucap Chandra.

Arsen terkekeh, Adit dan Mars. Dua teman absurdnya itu memang selalu ada-ada saja kelakuannya.

Harsel berjalan ke arah dua pria itu. Adit dan Mars masih sibuk dengan kegiatannya, yaitu membobol parasmaman.

"Dua tiga nasi putih, gue ingin makan ayam rendang," ucap Mars.

"Autis, gak nyambung banget kaya hubungan gue sama bebeb Loly," ucap Adit.

Mars tertawa pelan. "Makannya ganteng, biar di hargai Loly. Kalo gak bisa seganteng si Bos, minimal seganteng gue."

"Tai cicak, sok kegantengan banget gila."

"Lah emang gue ganteng, ngaku aja kalo gue ganteng yekan yekan?"

"Ganteng kalo di liat dari dasar laut!!"

Mars menoleh. "Gue kira dari dasar hatimu boy."

Adit begidik ngeri. "NAJIS SUMPAH!!"

"Anjing, siapa sih yang narik-narik kemeja mahal gue? Gak tau apa kalau kemeja yang gue pake stok limited edition cuy. Cuma anak sultan yang mampu beli," gerutu Mars.

Adit meneguk ludah, tangannya mengguncang lengan Mars yang masih sibuk dengan kegiatannya. Sedangkan Adit langsung cengo, keringat dingin memenuhi wajahnya. Tamatlah sudah riwayatnya.

"Nengok ke belakang woy!! Nengok lo!!" titah Adit.

Mars melepaskan tangan Harsel, masih belum sadar dia. "Jangan dekat-dekat denganku karena kamu bukan levelku, kita beda kasta beda segala. Ih kamseupay eyo eyo..."

ARSENARA (TAMAT✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang