✔22. Rooftop Sekolah

6.4K 366 2
                                    

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN💓

HAPPY READING!!

********

"Mau beli apa, Ra?" tanya Arsen. Keduanya kini sedang berada di warung Bi Jumi. Tempat ini adalah tempat paling bersejarah di sepanjang masa, hanya semua anggota Alvaskar saja yang boleh menempati tempat ini. Jika saja ada orang yang berani menduduki tempat ini, sudah pasti akan mendapatkan konsekuensinya.

Sejujurnya Nara merasa tidak nyaman berada di sekitar keramaian, sedari dulu ia terbiasa berada di tempat yang memisahkan antara laki-laki dan perempuan. Ya memang di pesantren itu tempat laki-laki dan perempuan di pisah, karena agar tidak terjadi interaksi dan terjadi fitnah.

"Nggak nyaman ya, Ra?" Arsen mengusap punggung Nara. Sedari tadi gadis itu hanya diam, sembari memperhatikan dirinya.

Nara mengangguk mengiyakan, karena memang sejujurnya ia merasa tidak nyaman. Semua sahabat Arsen itu baik, hanya saja Nara kurang nyaman menjadi bahan perhatian orang-orang.

"Bawa ke Rooftop aja, Sen. Dari pada diem aja," usul Harsel.

Arsen melirik Harsel, kemudian ia mengangguk. Benar juga kata Harsel, Rooftop sekolah merupakan tempat yang tenang dan aman. Bahkan semua inti Alvaskar sering ke sana, untuk menenangkan pikiran sejenak.

Bi Jumi yang memperhatikan kedua dua sejoli itu hanya bisa mengulas senyumnya. Pasalnya ia baru kedua kalinya melihat Nara.

"Neng santai aja atuh, jangan tegang kaya gitu. Bi Jum gak bakalan nerkam Neng kok," ucap Bi Jumi menecahkan keheningan.

"Biasa Bi, Nara emang suka malu-malu kucing," sahut Arsen. Nara berdecak kesal, ia mencubit pinggang suaminya itu.

"Diem kamu, siapa juga yang malu-malu?" tanya Nara.

"Lo--eh maksudnya kamu, jangan sungkan kalo sama temen-temen aku. Meskipun suka bikin onar di sekolah, mereka baik kok," kata Arsen.

Nara mengulas senyum. "Iya Arsen, aku percaya kok."

"Mau ke Rooftop aja? Di sana adem, bisa liat pemandangan juga. Kalo mau habis ini kita ke sana, gimana mau gak?" tanya Arsen dan Nara mengangguk. Lagian juga ia ingin melihat pemandangan ibu kota di Rooftop. Karena Bima Shakti school itu terletak di pertengahan kota Jakarta dan juga bangunannya tingkat.

"Boleh," balas Nara.

"Neng Nara teh pacarnya Arsen? Atau siapanya?" tanya Bi Jumi di sela-sela memasaknya. Wanita paruh baya itu sedang memasak pesanan Nara dan juga Arsen. Hari ini Nara tidak membawa bekal di ke sekolah, jadi ia memesan nasi goreng di warungnya Bi Jumi.

Nara dan Arsen saling tatap satu sama lain, bingung juga mereka akan menjawab apa? Haruskan mereka mengatakan yang sebenarnya kepada Bi Jumi. Mereka tak bisa membayangkan bagaimana reaksi Bi Jumi jika tahu bahwa Arsen dan Nara sudah menikah.

"Nara itu istr--" belum sempat Arsen melanjutkan bicaranya. Nara sudah lebih dulu menyelanya.

"I-iya Bi, Arsen itu pacar aku," sela Nara.

Tiba-tiba saja wajah Bi Jumi jadi sulit di artikan. Kaget, bahagia dan juga bingung. Kira-kira seperti itu reaksi Bi Jumi kala mendengar Arsen yang kerap di akui sebagai calon menantunya itu sudah mempunyai pasangan.

ARSENARA (TAMAT✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang