✔18. Kembalinya Para Musuh?

8.3K 391 1
                                    


JANGAN LUPA VOTE & KOMEN💓

HAPPY READING!!


Selain Geng Athras, Alvaskar juga masih mempunyai banyak musuh dimana-mana. Salah satunya adalah Arlions yang katanya di nyatakan bubar, tapi saat Chandi dan Chandra sedang dalam perjalanan menunju rumah Arsen. Mereka sempat di ikuti oleh beberapa orang yang mengikutinya. Jika di lihat, memang benar itu adalah Geng Arlions. Terlihat dari jaket abu-abu dan berlogi king kobra itu.

Karena di antara Geng yang lain, hanya Geng Arlions yang mempunyai jaket seperti itu. Satu tahun silam, Geng Arlions di nyatakan bubar karena ketua mereka sengaja menabrak salah satu siswa terbaik di Bima Shakti school. Mereka dengan sengaja menabrak dan korban di nyatakan meninggal dunia. Sejak bubarnya Arlions, suasana sekolah jadi tenang dan tidak ada penyerangan.

Dulu saat Geng Alvaskar masih duduk di bangku kelas 10, sekolah sering kali di serang oleh sekolah lain. Karena Bima Shakti school itu merupakan sekolah terbaik dan elit yang terkenal di ibu kota. Jadi wajar saja jika banyak orang yang merasa iri dan tersaingi dengan sekolah yang di dirikam oleh Ayahnya Harsel itu.

Suasana menjadi serius, yang tadinya sibuk dengan kegiatan masing-masing kini mulai berunding membicarakan ini.

"Lo serius? Bukannya Arlions udah bubar, lo yakin kalo itu anggota mereka?" tanya Harsel.

Chandra mengangguk, ia yakin sekali dengan apa yang dia lihat tadi. Bahkan Chandra sudah tahu betul betapa liciknya Arlions itu, karena bisa saja mereka melakukan penyerangan secara tiba-tiba.

"Gue yakin, gue lihat dengan mata kepala gue sendiri. Mereka pake jaket warna abu dan logonya king kobra, kalo gak percaya lo bisa tanya Chandi," jelas Chandra. Karena Chandra yakin hanya Geng Arlions yang memakai jaket seperti itu, tidak mungkin sembarang orang.

Chandi menoleh. "Kenapa lo malah nanya gue?" tanyanya.

Netra Chandra menatap tajam ke arah adik kembarannya, tatapan tajam yang membuat Chandi langsung cengengesan.

"Di situasi kaya gini lo masih sempet-sempetnya bercanda, Chan?" sungut Chandra.

"Ya maaf, hooh bener apa yang di katain Chandra tadi. Kita liat mereka ngikutin kita," ujar Chandi.

"Bukannya si Edgar masih di penjara?" Arsen kini berpikir, meski Edgar di penjara bisa jadi Geng itu di bangkitkan kembali oleh inti-intinya. Edgar Kanhana, di merupakan ketua Geng Arlions dan merupakan murid SMA Tunas Bakti.

"Bener, gue denger dia di penjara 15 tahun kan? Harusnya sih hukuman mati, soalnya kan itu termasuk pembunuhan berencana juga," Mars angkat bicara.

"Tumben lo pinter, Mars," celetuk Chandi.

Mars menyunggingkan senyum. "Dari lahir gue pinter, cuma kalian aja belum nyadar."

Semua orang setuju dengan yang di katakan Mars, apalagi Indonesia ini Negara hukum. Bagi siapa saja yang melakukan kesalahan sudah pasti akan mendapat hukuman, berat atau ringannya hukuman itu sudah menjadi konsekuensinya.

"Kalo si Edgar bebas, menurut gue gak mungkin. Secara kan bukti udah jelas dan korban di nyatakan meninggal di tempat," ujar Harsel. Topik kali ini penuh dengan tanda tanya, membuat semua kini langsung bingung.

Arsen mengangguk mengiyakan. "Apalagi si Juna ngotot-ngotot, supaya kita bebasin si Edgar."

"Udah tau salah, malah di bela. Keparat emang si Juna, lama-lama gue tendang juga otongnya," sungut Adit. Karena jika sedang bertengkar, ia pasti akan menggunakan jurus handalannya. Yaitu menendang selangkangan pria, karena menurutnya itu adalah kelemahan pria.

ARSENARA (TAMAT✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang