✔ 01. Alvaskar

18K 708 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN💗

HAPPY READING!!

*****

Geng Alvaskar, adalah sebuah Geng besar yang turun temurun dari masa ke masa. Di tahun ini, yang menjadi penerus Alvaskar adalah Harsel Zearo Alvalendra—penerus di generasi ketiga, setelah Papah dan abangnya. SMA Bima Shakti adalah sekolah yang terkenal di penjuru ibu kota, tak hanya SMA saja, di Bima Shakti juga ada SMP. Karena sejak dulu, sekolah Bima Shakti itu terdiri dari dua sekolah, yakni SMA dan SMP.

Arsenio Adyrama Sagara, dia merupakan anggota inti dari Geng Alvaskar. Di Gengnya itu, Arsen di percaya Harsel untuk menjadi wakil ketua Alvaskar. Karena di antara teman-temannya yang lain, Arsen lah yang paling konsisten di pelajaran maupun di organisasi. Di Bima Shakti, Arsen menjadi seorang ketua osisi SMA Bima Shakti, untuk SMP Bima Shakti tentu saja berbeda. Arsen itu sangat di segani oleh guru-guru, karena ia baik dalam segala hal. Baik dalam organisasi, estakulikuler dan pelajaran, jadi tidak heran Arsen sering di tunjuk untuk menjadi perwakilan olimpiade.

Seperti hari-hari pada umumnya, Arsen selalu berangkat lebih awal. Karena dia selalu disiplin, terlebih dia adalah seorang ketua osis, ia mempunyai tanggung jawab besar di sekolahnya. Yakni mengurus anak-anak yang kesiangan dan memakai seragam tak lengkap. Seperti sekarang ini, dia di temani oleh Adlina Varadhisty—seorang wakil ketua osis SMA Bima Shakti. Mereka tidak berdua, di temani oleh ketua osis dan wakil ketua osisi SMP Bima Shakti.

Seluruh anggota osis kini sedang memeriksa satu persaru siswa dan siswi yang tidak menuruti peraturan sekolah, jika tidak di siplin—sudah pasti akan mendapatkan sanksi.

Atensi mata Arsen menyipit saat melihat seorang gadis berjilbab putih, kini sedang berlari terbirit-birit. Kening Arsen mengerut, pasalnya dia baru melihat seorang siswi berjilbab panjang, tak lupa dengan kain putih yang menutup wajahnya—gadis itu memakai cadar.

Sesampainya di gerbang sekolah, gadis itu menekuk lututnya sambil menetralkan nafasnya yang terengah-engah. Tangan kirinya mengipas wajahnya yang sangat gerah.

"Lo gak boleh masuk, lo belum gue periksa!" suara dengan nada dingin membuat gadis itu menghentikan langkahnya.

Gadis itu menoleh, tapi kepalanya menunduk.

"Maaf Kak, tapi aku udah pake atribut dan seragam lengkap kok."

"Gak percaya, balik lo ke sini!"

Tanpa berkomentar gadis itu menurut, tapi ia menjaga jarak agar tidak berdekatan.

"Angkat jilbab lo, kepanjangan. Gue gak bisa liat, kalo lo pake atribut lengkap atau nggak."

Gadis itu menelan ludah kasar, badannya mulai gemetar. Rasanya sekolah di sekolah formal ternyata harus seribet ini, berbeda dengan di pesantren. Jika bicara soal pesantren, gadis itu jadi rindu suasana mondok di pesantrennya.

"A-aku nggak mau Kak..." cicit gadis itu.

Cewek yang di hadapannya itu menatap tajam ke arahnya, dia adalah Adlina—si wakil ketua osis.

"Kenapa? Lo gak pake atribut lengkap? Itu sebabnya lo pake kerudung panjang, biar gak kena hukuman?" tuduh Adlina, dengan mengintimidasi. Sebenarnya Adlina itu ramah dan juga baik, hanya saja jika di organisasi cewek itu akan tegas kepada siapa saja, terkecuali kepada para guru, dia harus tunduk.

ARSENARA (TAMAT✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang