✔34. Kecurigaan Harsel

3.7K 241 76
                                    

Jangan lupa vote & komen💖

Happy Reading!

***

Arsen membuang nafas pelan kala ia sudah sampai di halaman rumahnya. Seperti apa yang di katanya, setelah sholat maghrib ia akan segera pulang. Namun, hal yang membuat Arsen ragu-ragu untuk turun ialah keadaan wajahnya yang terdapat memar.

Keadaan rumah terlihat sangat sepi. Karena memang rumah sebesar ini hanya di huni oleh beberapa orang saja. Arsen membuka helm fullface dan turun dari motor besarnya. Tapi sebelum itu, ia memasukan dulu motornya ke dalam bagasi.

Kaki jenjangnya berjalan masuk ke dalam. Dengan ragu Arsen membuka pintu.

"Loh Bibi belum pulang?" saat membuka pintu, hal pertama yang Arsen lihat adalah Bi Sri, asisten rumah tangganya.

Yang membuat Arsen heran itu, biasanya Bi Sri sudah pulang sejak sore. Karena Bi Sri pulang malam, jelaslah Arsen merasa heran.

"Belum Den. Itu Bibi di minta nemenin Non Nara, kasihan atuh kalo di tinggal sendirian mah," ucap Bi Sri.

"Makasih Bi udah nemenin istri saya, Bibi mau langsung pulang aja?" Bi Sri mengangguk mengiyakan. Bukannya ia tidak mau menginap, hanya saja ada pekerjaan di rumahnya yang belum ia kerjakan. Menjadi tulang punggung keluarga memang tirak mudah bagi Bi Sri.

"Iya Den, ada kerjaan lain di rumah. Niatnya Bibi mau pulang setelah Den Arsen datang, oh iya Den. Itu Non Nara dari tadi nungguin Den Arsennya," kata Bi Sri sembari menunjuk ke arah sofa.

Arsen mengangguk mengiyakan, setelah berpamitan dengan Bi Sri. Arsen langsung berlari ke ruang tamu. Ternyata benar. Terlihat seorang perempuan yang kini sedang tertidur di sofa, di sana Nara sepertinya tertidur masih menggunakan mukenya.

Arsen tersenyum tipis, matanya tak lepas menatap sosok istrinya itu. Arsen berjongkok untuk mengusap puncak kepala Nara, tak lupa memberi kecupan singkat di keningnya.

"Maaf Ra udah bikin nunggu," bisik Arsen. Sejak kapan Nara tertidur di sini? Dengan hati-hati Arsen langsung mengangkat tubuh Nara ala bridal style.

Tidur terlalu di sofa itu tidak nyaman. Selain tidak nyaman, membuat badan pegal-pegal  juga. Arsen langsung mengangkat tubuh mungil Nara, untuk memindahkannya ke dalam kamar. Untung saja badan Nara tidak terlalu berat. Jadi Arsen bisa berjalan melewati tangga.

Sesampainya di lantai atas. Arsen langsung menidurkan Nara di atas ranjang. Istrinya itu sangat pulas tidur. Karena merasa gerah, Arsen akan mandi terlebih dahulu. Mungkin ia akan membangunkan Nara saat sholat isya tiba.

"Cantik banget sih bini gue, ma syaa Allah."

Saat Arsen akan bangkit dari duduknya. Tiba-tiba saja Nara langsung menarik tangan Arsen, membuat Arsen langsung kehilangan keseimbangan, alhasil badannya langsung menubruk badan Nara.

Nara yang tadinya tidur pun langsung terperanjat kaget, karena saat membuka mata. Wajah tampan suaminya itu terlihat jelas di depan mata.

Cup

Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Arsen langsung mencium bibir Nara. Membuat Nara langsung membulatkan mata.

"Nyenyak tidurnya Tuan Putri?" tanya Arsen. Nara mengangguk, karena memang Ketiduran itu enak.

"Kamu dari mana aja?" tanya Nara.

"Dari Markas. Ini aku baru pulang, liat kamu ketiduran di sofa. Maafin ya, gara-gara aku kamu nunggu lama-lama," ujar Arsen.

ARSENARA (TAMAT✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang