✔53. Hari Terakhir

4.5K 279 10
                                    

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN💖

Happy reading!

***

Setelah sampai di UKS, Nara di tangani oleh petugas PMR yang sedang menjaga. Kondisinya kini sangat lemas, hingga ia jatuh pingsan. Selama Nara belum sadarkan diri, Arsen menunggu Nara sambil duduk di sebelahnya.

Jujur saja ia masih marah soal kejadian tadi. Dimana ia harus menyaksikan secara langsung istrinya sedang di rundung. Satu hal yang membuat Arsen terheran-heran itu, mengapa banyak sekali orang yang tidak suka dengan Nara? Padahal Arsen juga tahu betul. Selama Nara bersekolah di sini, istrinya itu tidak pernah terlibat masalah dengan siapa pun.

Soal Jesica dan Audi, sudah di tangani oleh teman-teman Arsen yang lain. Mereka juga sudah melaporkan tindakan keduanya ke ruang BK.

Meskipun sudah di tangani, tetapi tetap saja perasaan kesal itu masih ada. Dan Arsen tidak akan pernah melepaskan mereka begitu saja. Setelah apa yang mereka perbuat dengan istrinya.

Selang beberapa menit kemudian, Nara mulai mengerjap-ngerjapkan matanya. Ia membuka mata sembari memegangi pelipisnya yang terasa sangat pusing. Rasa mual pun kini terasa, tapi susah untuk memuntahkan isi perutnya.

"Kamu baik-baik aja, Ra?" tanya Arsen dengan perasaan lega.

Nara tidak menjawab. Melainkan dirinya mengedarkan pandangan. Rupanya dirinya kini sedang berada di ruang UKS.

Nara mengangguk dengan pelan sebagai jawaban.

"Arsen," panggil Bu Arum. Arsen dan Nara menoleh ketika melihat Bu Arum yang baru saja datang.

"Iya Bu?" balas Arsen dengan ramah.

Bu Arum melirik ke arah Nara dan mengulaa senyum. Bu Arum adalah guru pembina ekstrakulikuler PMR. Jadi bagi yang mengikuti eskul ini akan di ajarkan langsung oleh Bu Arum.

"Ada hal yang ingin ibu pertanyakan kepada kamu, Nara. Tapi ibu ragu untuk mengatakannya," ujar Bu Arum.

Mendengar penuturan Bu Arum membuat Nara menggeleng dengan cepat, ia merasa tidak enak kepada gurunya yang satu ini.

"Bu Arum ingin mengatakan apa?" tanya Nara.

Bu Arum diam sejenak, ia menghela nafas pelan. Di dalam ruangan UKS hanya ada Bu Arum, Arsen dan juga Nara.

"Sebelumnya maaf ya. Apakah kamu sedang hamil, Nara? Soalnya gejala yang kamu rasakan saat ini, sama persis kaya ibu waktu hamil dulu."

Bagaikan di sambar petir di siang bolong seperti ini saat mendengar itu. Baik Nara maupun Arsen langsung kaget, sekaget-kagetnya. Di tanyai seperti itu jelaslah membuat Nara jadi kelabakan di buatnya.

Padahal dirinya sudah berusaha untuk menyembunyikan soal kehamilannya. Namun takdir selalu datang tanpa di duga. Tentang kehamilannya malah di ketahui oleh Bu Arum.

"Jika itu salah, kamu jawab ya. Soalnya ibu takut berprasangka buruk kepada kamu."

"I-iya Bu. Aku sedang mengandung," mengatakan itu Nara memejamkan kedua matanya. Butuh keberanian untuk berterus terang kepada gurunya itu.

ARSENARA (TAMAT✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang