✔51. Kabar Bahagia

5.3K 294 11
                                    

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN💖

Happy reading!

***

"Nara! Dengerin aku dulu, Ra!" teriak Arsen sesampainya di pekarangan rumahnya. Ia langsung bergegas membuka helm dan memarkirkan motornya di depan teras.

Nara meninggalkannya saat di kedai tadi. Wanita itu memilih untuk memakai angkutan umum di banding pulang bersama Arsen. Untung saja Nara sudah hapal jalanan sekitar sini. Jadi tidak perlu di khawatirkan akan tersesat seperti dulu.

Arsen langsung berlari untuk menyusul Nara yang sedang berjalan di atas tangga. Keadaan rumah sangat sepi. Tadi di garasi, Arsen tidak melihat mobil orang tuanya terparkir di sana. Mungkin saja mereka belum pulang dari kantor.

Nara tahu jika Arsen terus-terusan memanggilnya, namun ia memilih untuk tak menghiraukan. Kadang kala, Nara tidak habis pikir dengan laki-laki. Yang lebih memilih menyelesaikan masalah dengan cara bertengkar.

"RA! Buka pintunya!" Arsen mengetuk pintu dengan keras, karena Nara mengunci kamarnya.

Sikap Nara yang seperti itu justru membuat Arsen semakin marah. Kedua matanya memerah, tangannya terkepal. Dengan sakuat tenaga Arsen mendobrak pintu kamar dengan sangat kencang.

Brak

Pintu kamar berhasil di buka. Di dalam sana Nara yang sedang menangis pun langsung terperanjat kaget. Saat melihat wajah Arsen, wajah pria itu sudah memerah, menahan amarah. Nara tidak berani menatap atau pun mendekat. Yang dirinya lakukan hanyalah berjalan mundur, karena Arsen terus berjalan ke arahnya.

"Kenapa di saat ada masalah lo malah lari kaya gini? Kekanak-kanakan tau gak?!"

"Lo lebih milih si Gema dari pada gue? Kenapa? Lo sama dia ada hubungan spesial yang gak gue tau?"

"Aku sama dia gak ada hubungan apa-apa. Ini gak seperti yang kamu kira," lirih Nara sembari sesenggukan.

Arsen berdecih sinis. "Oh ya? Kalo gitu. Kenapa lo marah banget tadi kalo dia bukan siapa-siapa lo?"

"ARSEN! UDAH SEN UDAH! CUKUP!"

"Aku marah sama kamu karena kamu udah kelewatan banget tadi. Gak semestinya kamu mempermalukan dia di depan umum kaya gitu," ujar Nara.

"Terusin, terus aja belain dia. Gue bersikap gitu karena gue gak suka lo deket-deket sama dia. Paham gak lo?!"

"Ya tapi gak gitu juga caranya, Sen. Lagian aku sama dia gak sengaja ketemu, aku gak tau kalo dia ketua Geng Athras."

"Sekarang lo udah tau? Jauh-jauh dari dia. Lo gak tau apa-apa soal dia. Gue gak mau lo terlibat. Udah gitu aja yang gue mau." Arsen melepaskan pegangan tangannya di bahu Nara. Pria itu langsung melenggang pergi meninggalkan kamar. Ntah kemana perginya dia.

************

"Ikan hiu, makan cumi. I love you, mami," ucap Mars ketika mematikan sambungan telponnya dengan seseorang di sebarang sana.

Malam ini semua anggota Geng Alvaskar sedang berkumpul di Markas. Perkumpulan antara seluruh anggota sudah jarang di adakan, karena kesibukan masing-masing. Jadi hanya beberapa anggota saja yang sering ke sini.

ARSENARA (TAMAT✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang