JANGAN LUPA VOTE & KOMEN💗
HAPPY READING!!
*******
Nara tampak ketakutan sekarang, badannya gemetar saat melihat kemarahan Chandi. Setelah Chandi mengancam, tidak ada yang berani lagi membuka suara. Karena bagi mereka Chandi itu orang yang menakutkan, apalagi jika dirinya itu termasuk Geng inti Alvaskar, Geng yang paling terkenal di Jakarta.
Rambut di atas bahu, tak memakai dasi dan baju di keluarkan. Itulah ciri khas seorang cewek tomboy bernama Chandi. Tak hanya bagian dari Geng Alvaskar, sejak dulu Chandi adalah badgirl-nya 11 Ipa 5.
Melihat Nara yang ketakutan membuat Chandi memutar bola matanya malas. Kemudian ia menarik tangan Nara, sehingga gadis itu kaget dan mendaratkan bokongnya keras. Ia mengaduh kesakitan di bagian bokongnya, sementara sang pelaku malah cengengesan.
Buk
"Allahu akbar! Shh...bokong aku ya Allah, sakit banget," lirih Nara.
"Mau gue tendang gak? Biar sakitnya hilang?" tanya Chandi dengan jahilnya. Nara menggelengkan kepalanya cepat. Bukan hilang, yang ada akan menambah parah.
"Gak mau! Gak mau! Nanti makin sakit!" tolak Nara.
"Lebay lo. Lo murid baru yang di maksud sama si Mars Pluto itu ya?" tanya Chandi.
Halis Nara saling menaut, siapakah Mars Pluto itu?
"Mars Pluto? Maksud kamu apa?" tanya Nara dengan bingung.
"Maksudnya babu gue, katanya ada murid baru pake cadar," jawab Chandi.
Nara mengangguk paham. "Emang nama aslinya siapa?"
"Panggil aja B-A-B-U cocok tuh buat panggilan dia," kata Chandi. Nara terkekeh pelan sambil menutup mulutnya menggunakan tangan, agar suaranya tak terdengar oleh orang-orang.
"Anggunly sekali epribadeh, gue paling gak bisa anggun tuh. Mau bolos gak?"
Sesat, sesat. Kaum persesatan sedang menghasut.
******
"Bi Jumi! Pesen nasi goreng 2 sama teh botol ya!" teriak Mars.
"Siap laksanakan!" sahut Bi Jumi.
Keempat Geng inti Alvaskar kini sedang berada di kantin, warung bi Jumi merupakan warung yang paling legendaris di sekolah Bima Shakti. Setiap jam pelajaran atau istirahat, mereka sering datang ke sini untuk nongkrong dan mengisi perutnya.
Jika pulang sekolah mereka akan pergi ke Markas, letak Markas dan sekolah tidak terlalu jauh, hanya beberapa menit perjalanan saja.
"Mars, kata Bi Jumi bayar hutang. Catatan hutang lo banyak banget anjir," kata Arsen yang baru saja duduk. Tadi dia sedang memilih makanan di warung Bi Jumi, atensi matanya beralih ke sebuah buku catatan.
"Nanti Sen, lagi gak ada duit. Mana hutang gue banyak banget lagi."
"Lo ngutang gak tau diri, doyan makan tapi gak mau bayar. Dasar buta ijo!"
"Anjirlah woy!"
Mars tertawa tanpa dosa, itu kebiasaan Mars jika sedang di sekolah. Ngutang ke Bi Jumi. Harsel merogoh saku celananya, ia mengambil dompet hitam miliknya. Tangannya mengambil uang merah selembar, kemudian meletakannya tepat di depan Mars.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENARA (TAMAT✅)
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA GUYS♡] ⚠DI LARANG PLAGIAT⚠ ⚠ HARAP BIJAK MEMILIH DAFTAR BACAAN, KARENA CERITA MENGANDUNG BAHASA KASAR⚠ Arsenio Adhyrama Sagara. Seorang anggota Geng Motor terbesar seantero kota Jakarta. Tak hanya anggota Geng saja, dia...