SPESIAL HARI INI [ 22 MEI ] DOUBLE UP UNTUK MERAYAKAN ULTAH AUTHOR YG KE 17 THN HEHEHE.
Follow ig Afa @wattpadsyafaazz
Saat Camilla menunggu Qeisha menjemputnya, ia berdiri di depan gerbang sekolahnya sendiri. Hari ini Qeisha terlambat menjemput Camilla karena sedang mengurus pekerjaannya di kantor polisi.
Ketika sekolah mulai sepi, Camilla dihampiri oleh seorang pria yang berpenampilan seperti jamet.
Jamet tersebut tertarik pada tubuh seksi Camilla. Camilla memang pendek dan mungil, tetapi dadanya sudah seperti remaja yang telah mengalami masa pubertas.
"Wuihhh bocil sekarang udah kek tante-tante ya bodynya" gumam jamet tersebut sambil menghampiri Camilla.
"Sendirian aja dek?" tanya jamet tersebut.
"Apa kamu melihat aku sedang bersama orang lain?" ucap Camilla dengan wajah judes.
"Wehhh jadi gemes deh lihat bocil seksi yang judes gini" gumam jamet.
"Eh ada apa itu di sakumu?" bohong jamet tersebut sambil akan menyentuh saku Camilla di dadanya.
Tentu saja pikiran kotor jamet tersebut sedang kambuh dan akan melecehkan Camilla.
Ketika tangan jamet tersebut belum belum mendarat di dada Camilla, tiba-tiba ia terjatuh lemas di depan Camilla.
BUGHHH!
Satu tendangan Qeisha melayang ke kepala jamet tersebut dari belakang hingga ia merasa pusing.
"LU MAU NGELECEHIN ANAK INI HAH?!" teriak Qeisha sambil menarik kaos jamet tersebut.
"K-k-kaga" jawab jamet dengan pandangan yang buram karena pusing.
"OH TERUS LU MAU NGAMBIL UANG SAKUNYA ANAK INI HAH?!" Qeisha semakin menarik kaos jamet tersebut hingga jamet tersebut menjinjitkan kakinya.
"K-kaga woi!" bentak jamet.
"Weh... weh... ada apa ini?" satpam sekolah Camilla datang menghampiri Qeisha.
"Pak satpam dari mana aja?! Jamet ini mau gangguin anak saya pak!" omel Qeisha yang masih menarik kaos jamet.
"Waduh maaf saya tadi ngopi bentar bu, kalo gitu lempar aja dia ke got disana bu" suruh pak satpam dengan konyol sambil menunjuk got diseberang sekolah Camilla.
"Gue lempar lu ke penjara langsung!" gumam Qeisha yang jiwa polwannya meronta-ronta.
Tiba-tiba seorang murid kelas 6 menghampiri Qeisha. Murid tersebut adalah murid yang digosipkan Gracia tadi pagi.
"LU DISINI HAH?! DIA INI JAMET DI LINGKUNGAN RUMAH SAYA YANG HAMPIR MELECEHKAN SAYA KEMARIN TE!" teriak murid tersebut.
"OH JADI LU TADI BENERAN MAU LECEHIN ANAK SAYA?!" Qeisha semakin mengamuk.
"E-engga" bohong jamet tersebut dengan ketakutan.
"NGAKU AJA LU!" pak satpam menendang kaki jamet.
"MAU BERBUAT GITU LAGI HAH?!" tanya Qeisha dengan memelototkan matanya.
"A-ampun!" jamet tersebut berhasil melepaskan kaosnya dari cengkeraman Qeisha dan langsung lari terbirit-birit.
"Kamu gapapa kan La?" Qeisha langsung menghampiri Camilla.
Camilla memasang wajah no reaction dan hanya mengangguk.
"Kalo ketemu cowok jelek gitu kamu langsung pergi aja dek" suruh murid kelas 6.
"Waduh saya juga jelek loh" sahut pak satpam yang merasa tersindir. Murid tersebut terkekeh.
"Kamu kenapa ga menjauh dari dia dan malah diam aja?" tanya Qeisha. Namun Camilla masih diam dengan wajah datarnya.
"Yahhh aku emang lemah..." gumam Camilla.
"Ah mungkin dia masih kecil dan belum mengerti tentang pelecehan seksual" gumam Qeisha. Tak lama kemudian Qeisha dan Camilla pulang ke rumah.
Sejak pagi, Ajeng memasang wajah judesnya pada Ellard karena ia masih marah saat Ellard merusak make upnya tadi menggunakan noda gosong teflon.
"Sshhhh gue kesel banget sama Ellard, bodoamat gue ga bakal ceritain mimpi gue ke dia dan gue bakal judes seharian!" gumam Ajeng.
"Ambilin dokumen di atas meja lu Jeng" suruh Ellard.
BRAKKK!
Ajeng memberikan dokumen yang diminta Ellard dengan cara melemparkannya langsung ke meja Ellard.
"Gapapa kan gue ngasih dokumen kek gitu? Toh gue juga bini dia haha" gumam Ajeng dengan wajah songongnya.
"Buset pasti ngamuk gegara teflon tadi pagi" gumam Ellard.
Ketika Ajeng menyuguhkan teh untuk Ellard dan kliennya, Ajeng tetap memberikan teh Ellard dengan cara tak sopan.
KLONTANGGG!
Gelas teh yang diberikan Ajeng untuk Ellard tumpah karena Ajeng memberikannya dengan sedikit membanting dan memalingkan wajahnya.
"Bikin malu aja si Ajeng!" gumam Ellard.
"Sorry gue ga lihat" ucap Ajeng dengan santainya.
"Gimana lu lihat gelasnya? Muka lu aja hadap pintu!" gerutu Ellard.
"Saya mau urus perceraian saya tapi keknya pengacara saya juga otw cerai nih" gumam klien Ellard yang menyaksikan kejadian tersebut.
Ketika Ellard dan Ajeng akan pergi ke pengadilan, Ajeng membanting pintu mobil Ellard.
BRAKKK!
"MENDING LU NAIK OJOL AJA DARI PADA LU JEBOLIN PINTU MOBIL GUE!" omel Ellard.
"MASIH MENDING PINTU MOBIL LU YANG GUE BANTING BUKAN SI SUAMI GUE YANG NGESELIN INI!" amuk Ajeng sambil memukul rahang Ellard.
"BUSET KENA SARIAWAN GUE!" omel Ellard sambil memegang pipinya.
"Utututuuuu kasihan, dicium Gisel sana biar sembuh" ejek Ajeng.
"Ckckck bisa-bisa malah gue sariawan, amandel sama sakit gigi kalo dicium Gisel" gumam Ellard sambil melajukan mobilnya.
Sampai jam pulang tiba pun Ajeng masih bersikap judes pada Ellard dan mereka terus bertengkar di mobil saat perjalanan pulang.
"DOSA APA GUE SAMPE PUNYA SEKRETARIS JUDES KEK LU!" omel Ellard sambil menyetir.
"PUNYA SEKRETARIS KEK GUE ITU ANUGERAH!" bentak Ajeng.
"BUKAN ANUGERAH, TAPI MUSIBAH!" omel Ellard.
Ketika berdebat, mobil Ellard melewati warung sate ayam kesukaan Ajeng.
"Aaaa buset gue pengen sate ayam tapi gue lagi marah dan ogah ngajak Ellard, duh bisa ga sih abang sate ayamnya gue bawa pulang?" gumam Ajeng saat melewati warung sate ayam.
Ketika di rumah, Qeisha memberitahu Ajeng dan Ellard tentang kejadian di sekolah Camilla tadi.
"BENERAN?!" kaget Ajeng.
"Beneran, tapi kalian juga ngerasa ga sih kalo Camilla itu bodynya udah kek remaja yang udah pubertas?" heran Qeisha.
"Iya sih" jawab Ellard.
"Dulu gue lihat foto dia pas di tkp kematian Hellena dan Zayan aja dia udah seksi, padahal foto itu pas dia masih umur 6 tahun loh" ucap Ajeng.
"Haha aku lebih dewasa dari yang kalian kira" gumam Camilla yang menguping pembicaraan mereka.
Sebenernya siapa Camilla? Baca part selanjutnya yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa see youuuuuuuuuuuuuuuuu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASUTRI BARBAR [End]
Teen FictionIsinya ya kebarbaran Ellard dan Ajeng yang terpaksa menikah dan mengadopsi Camilla, si anak berusia 8 tahun yang dicurigai polisi sebagai psikopat dan pembunuh orang tuanya. Ellard dan Ajeng harus menjadi orang tua angkat Camilla dan mengungkap kas...