25.camilla cemburu?

7.3K 666 25
                                    

Follow ig Afa @wattpadsyafaazz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow ig Afa @wattpadsyafaazz

"Keluarga palsu ini akan berakhir sebentar lagi!" gumam Camilla.

"Camilla, sini makan juga" panggil Ellard.

"Aku ingin disuapi ayah" tiba-tiba Camilla merasa tak suka jika hanya Ajeng yang disuapi Ellard.

"Tumben dia gini" gumam Ellard dan Ajeng.

"Boleh, sini" Ellard pun menyuapi Ajeng dan Camilla.

"Ayah Ellard memang ganteng" gumam Camilla dengan senyum smirknya.

Ketika dokter datang untuk memeriksa keadaan Ajeng, Camilla memastikan bahwa dokter tersebut bukanlah orang suruhan Tigerman lagi.

"Jelek, anak buah Tigerman tidak mungkin berwajah jelek sepertinya" gumam Camilla seenaknya sambil menatap tajam wajah dokter.

Setelah dokter pergi, Camilla menanyakan apa yang terjadi pada Ajeng.

"Bagaimana bunda Ajeng bisa terluka?" tanya Camilla dengan wajah datar.

"Waktu ayah dan bunda ke rumah klien, tiba-tiba ada orang yang menusuk bunda pake benda tajam dan bergerigi. Tapi anehnya benda itu langsung ditarik cepat setelah menusuk bunda, kira-kira benda apa itu dan siapa yang menariknya lagi ya?" ucap Ajeng.

"Itu cakra canggih yang dapat kembali ke pemiliknya setelah menusuk target" gumam Camilla.

"Pelakunya masih dicari polisi, semoga cepat tertangkap" sahut Ellard.

"Mustahil, dia tidak akan pernah tertangkap!" gumam Camilla.

Keesokan harinya Camilla terus merawat Ajeng di rumah sakit setelah pulang sekolah. Sedangkan Ellard telah mendapatkan informasi dari polisi bahwa Chayton telah di tangkap di rumahnya.

Chayton mengakui bahwa ia telah menguntit Gendis sejak mereka putus 5 bulan yang lalu.

PLAKKK!

"LAKI BRENGSEK!" teriak Gendis sambil menampar pipi Chayton.

"Kamu ga lihat wajah aku udah babak belur gegara kejar-kejaran sama polisi? Terus sekarang malah kamu nampar aku?" omel Chayton.

"Itu derita elo!" bentak Gendis.

"Pelaku tidak mau memberi informasi tentang temannya yang menusuk saudari Ajeng" ucap Altair, salah satu polisi yang juga bertugas dalam misi Rainbow Hair Mission untuk mengawasi Camilla dari CCTV.

"BERAPA KALI GUE HARUS BILANG KALO GA ADA TEMAN GUE YANG GUE SURUH NUSUK BININYA DIA" omel Chayton dengan ngegas.

CTAKKK

"Kurang ajar lu sama polisi" sentak Altair sambil menyentil dahi Chayton.

"Apa tidak ada CCTV di jalan atau orang sekitar yang melihat seseorang membawa senjata untuk menusuk Ajeng?" tanya Ellard.

"Tidak ada, pelakunya sangat cerdik hingga tidak meninggalkan jejak sedikit pun. Apakah pelakunya tidak menampakkan diri saat mencabut bendanya dari punggung saudari Ajeng?" tanya Altair.

"Tidak, Ajeng hanya berkata bahwa bendanya ditarik dengan sangat cepat bahkan mata saya dan Gendis tidak melihat benda apakah itu" jelas Ellard.

Kini pelaku yang menusuk Ajeng belum diketahui dan saat Ellard memberitahu hal tersebut pada Ajeng, Ajeng malah menyuruh Ellard untuk menutup pencarian pelakunya.

"Udahlah gue gapapa, kita fokus aja sama misi kita. Gue pengen misi ini cepat selesai El" ucap Ajeng. Ellard pun terpaksa menuruti Ajeng.

"Apa pelakunya adalah Camilla? Tapi dia kan lagi di sekolah pas Ajeng ditusuk" gumam Ellard yang mencurigai Camilla.

"Kebaikanmu membuatmu tetap dalam bahaya. Tapi sekeras apapun polisi berusaha, pelaku yang menusuk bunda Ajeng tidak akan pernah tertangkap" gumam Camilla sambil menatap Ajeng.

Saat sore tiba, teman kantor Ellard dan Ajeng serta tim kepolisian yang bergabung dalam misi Rainbow Hair Mission menjenguk Ajeng di rumah sakit.

"Wadoh yang biasanya salto mulu di kantor, sekarang malah lemes gini" ejek Lili.

"Halah lu kasih kecoak aja ntar juga Ajeng langsung lari-lari dan jebolin infusnya haha" sahut Jack.

"Ntar kecoaknya gue goreng terus gue suapin ke lu" ucap Ajeng.

"Binimu emang barbar El" ucap pak Aron dengan wajah songong. Ellard hanya menghela nafasnya.

Tim kepolisian termasuk Qeisha malah sibuk memandang Camilla dengan tatapan aneh.

"Hati-hati dengan Camilla, bisa saja ini semua terjadi karena dia" bisik Altair pada Ajeng.

"Masa sih ini ulah Camilla? Gue sering masuk kamar Camilla tapi gue ga nemuin senjata apa-apa kok" gumam Ajeng dengan heran.

Ketika semua teman kantor dan tim polisi pergi, kini Zela dan Brian yang menjenguk Ajeng.

Ketika Zela memasuki ruang inap Ajeng dan melihat Camilla, Zela langsung memarahi Camilla dan menyuruh Camilla mengakui bahwa dia adalah psikopat.

"KAMU APAKAN MENANTU SAYA HAH?! JADI BENAR KAMU INI PSIKOPAT DAN PEMBUNUH ORANG TUAMU DULU? TERUS SEKARANG MAU BUNUH MENANTU DAN PUTRA SAYA GITU? AKUI SAJA SEMUANYA SEKARANG!" dengan mudahnya Zela membocorkan rencana Ellard dan Ajeng pada Camilla.

"ASTAGA INI BUKAN CARA YANG TEPAT BUAT SURUH CAMILLA MENGAKUI SEMUANYA MA!" gumam Ellard.

"Mama Zela mengacaukan semuanya arghhh" gumam Ajeng.

"Ayah bunda tidak perlu cemas, aku sudah tau rencana kalian sejak di panti asuhan" gumam Camilla.

"Diam!" suruh Ellard.

"Jangan bentak nenek" sahut Camilla.

"Eh?" bingung Ellard.

"Wajar nenek Zela merasa marah jika melihat putrinya terluka dan menganggapku sebagai pelaku yang menusuk bunda Ajeng, karena aku tau semua orang disekelilingku menganggapku sebagai psikopat dan pembunuh orang tuaku dulu,"

"Namun aku tetap tidak akan memberitahu kalian tentang kematian ibu Hellena dan ayah Zayan" ucap Camilla dengan wajah datar.

"D-dia ga marahin Zela tapi malah ngertiin perasaan Zela?" gumam Brian.

"M-maaf nenek tidak seharusnya menuduhmu seperti itu..." lirih Zela.

"Tidak perlu minta maaf nek, seperti yang kubilang tadi, semua orang memang menganggapku sebagai psikopat" ucap Camilla sambil melanjutkan membaca majalahnya.

"Mama apaan sih ngamuk gitu? Cara suruh Camilla ngakui kalo dia pembunuh orang tuanya tuh ga kek gini" omel Ellard dengan sedikit berbisik.

"Emm sorry mama terbawa emosi" lirih Zela.

"Untung dia ga ngamuk balik" ucap Brian.

"Ajeng gapapa kok ma, lagian belum tentu pelakunya adalah Camilla, mama jangan gitu lagi ya" ucapan Ajeng diangguki Zela.

Setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit, kini Ajeng diperbolehkan pulang dan beristirahat di rumah. Sedangkan Ellard mengajak Camilla memandikan kucingnya.

Namun Camilla malah melakukan kebarbaran menggunakan sebuah pisau saat memandikan kucingnya.

Gimana kebarbaran Camilla? Baca part selanjutnya yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa see youuuuuuuuu.

PASUTRI BARBAR [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang