47.dinner kacau

4.4K 468 12
                                    

Sorry for the late update because jari jemari author lgi sakit dan susah ngetik bnyk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorry for the late update because jari jemari author lgi sakit dan susah ngetik bnyk. Tpi author usahakan up skrng dan kuy lah TRENDINGIN PASUTRI BARBAR ges!

Follow ig Afa @wattpadsyafaazz

Ketika Ellard keluar dari kamarnya untuk minum di bawah, ia bertemu dengan Brian.

"Oh ya kata mamamu, Ajeng nangis ketakutan abis naik motor trail" ucap Brian.

"Iya, noh masih nangis ngik-ngikan kek babi" ucap Ellard dengan santai.

"Bini nangis malah dibilang kek babi, sana buat Ajeng senyum" suruh Brian.

"Caranya?" tanya Ellard.

"Papa ada ide!" Brian membisikkan idenya pada Ellard.

"OGAH PAKE CARANYA PAPA" omel Ellard.

"Heishh dari pada ntar Ajeng ga berhenti nangis, udahlah ntar papa bantu siapin itunya" ucap Brian. Ellard pun terpaksa menyetujuinya.

Ajeng masih menangis di kamar bahkan ia tak mau ikut sarapan. Saat makan siang pun Ajeng tak mau makan dan Camilla berniat untuk membawakan makanan ke kamar Ajeng.

"Yaudahlah biar Camilla pendekatan sama Ajeng" gumam Ellard sambil menatap Camilla yang membawakan makanan untuk Ajeng.

"Ini makan siang bunda" ucap Camilla saat memasuki kamar Ajeng.

"Eh g-ga usah repot-repot La" ucap Ajeng sambil mengelap air matanya.

"Kenapa bunda tidak makan?" tanya Camilla.

"Males..." jawab Ajeng.

Tiba-tiba Camilla menyendokkan makanan tersebut dan menyuapi Ajeng. Ajeng terdiam dan kaget dengan perhatian Camilla.

"Camilla perhatian sama gue?" gumam Ajeng sambil tersenyum.

"Kenapa tidak membuka mulutmu? Apa mau aku suapi menggunakan sekrop?" tanya Camilla dengan wajah datar.

"CANGKUL AJA NOH SEKALIAN, BARU AJA GUE TERSENTUH SAMA PERHATIAN LU EHHH SEKARANG MALAH BIKIN KESEL" gumam Ajeng.

"Sendok aja hehe" jawab Ajeng sambil menerima suapan Camilla.

Ajeng makan disuapi dengan Camilla hingga piringnya bersih. "Makasi ya" ucap Ajeng.

Ketika Camilla akan meninggalkan kamar Ajeng, Ajeng menghentikannya dan Ajeng memberikan boneka yang ia beli di mall tadi untuk Camilla.

"Tunggu dulu La, bunda mau kasih kamu sesuatu" panggil Ajeng.

Ajeng mengambil boneka yang ia beli untuk Camilla di paper bagnya dan memberikannya pada Camilla. Camilla menerima boneka tersebut dan memandang aneh bonekanya.

"Boneka psikopat?" gumam Camilla sambil memegang bonekanya.

Boneka tersebut adalah boneka anak perempuan yang lucu namun membawa pistol di tangannya. Meskipun bonekanya lucu, tetapi tetap terlihat creepy karena membawa pistol.

"Kamu suka bonekanya kan?" tanya Ajeng.

"Aku harus menghargai pemberian bunda" gumam Camilla.

"Suka, terimakasih" ucap Camilla.

"Yesss dia suka bonekanya, emang bener boneka itu cocok buat psikopat cilik kek Camilla haha" gumam Ajeng.

Ellard memasuki kamar dan melihat Ajeng sudah tersenyum dengan Camilla. Ellard mengira Ajeng sudah melupakan trauma dan ketakutannya.

Namun ternyata salah. Ketika Ajeng menoleh ke Ellard, Ajeng kembali menangis.

"Oh udah senyum-senyum, bagus deh gue jadi ga ngelakuin cara dari papa buat bujuk Ajeng" gumam Ellard.

"Hiksss..." Ajeng kembali menangis.

"Lu kok nangis lagi?" tanya Ellard dengan santainya.

"K-kalo gue lihat lu, gue jadi keinget m-motor trail t-t-tadi hiksss" ucap Ajeng sambil menangis.

"Buset apa gue harus pindah ke bulan biar lu lupain trauma lu?!" gumam Ellard.

"Aku pergi dulu" ucap Camilla sambil keluar dari kamar Ellard dengan boneka dan piringnya.

"Lu tidur aja" ucap Ellard sambil meninggalkan kamarnya.

Ajeng menangis di bantalnya hingga ia tertidur. Ellard dan Brian sibuk menyiapkan cara untuk membujuk Ajeng.

"Ah kenapa pake bunga mawar doang? Mama tambahin bunga melati juga ya" ucap Zela.

"Sekalian tambahin bunga kantil noh biar jadi makin horror" kesal Ellard.

"Haha udah kamu ga usah bantuin kita, kamu nanti urusin penampilannya Ajeng aja" ucap Brian.

"Oke, nanti kita bantu bunda pake make up yuk La" ajak Zela. Camilla hanya mengangguk.

Ketika malam tiba dan Ellard telah mempersiapkan cara membujuk Ajeng. Ellard masuk ke kamarnya untuk mandi.

Kemudian Ellard memakai jas dan bunga di saku jasnya. Ketika Ellard sudah tampil ganteng, Ajeng terbangun dari tidurnya.

"Hoammm tidur nyenyak banget sampe udah jam 6 malem gini" gumam Ajeng saat melihat jam.

"Udah bangun lu?" tanya Ellard.

"Hiksss hiksss..." Ajeng kembali menangis.

"Udah woi udah, ga usah nangis. Gue pergi sekarang!" ucap Ellard.

"Mau k-kemana lu serapi itu?" tanya Ajeng.

"Mau cari bini yang ga takut naik motor trail" jawab Ellard dengan wajah songong.

Mendengar kata motor trail, Ajeng semakin menangis dan Ellard segera pergi dari kamarnya.

"Tuh cepet bantu Ajeng siap-siap" ucap Ellard pada Zela dan Camilla yang ada di depan kamarnya.

"OKE!" ucap Zela.

Kemudian Ajeng dibantu Zela menata rambutnya dan Camilla membantu merapikan dress Ajeng yang dibeli ketika shopping tadi.

"Mau kemana kok Ajeng disuruh pake dress baru?" tanya Ajeng.

"Udah buruan kamu pake make upmu, biar rambutmu mama yang rapihin. Oh ya kamu bantu bunda ambilin make upnya ya La" ucap Zela.

Ajeng hanya menurut dan merias wajahnya secantik mungkin. Kemudian Zela dan Camilla membawa Ajeng ke halaman rumah yang telah disiapkan Brian dan Ellard.

Halaman rumah Zela terlihat cantik dengan sebuah meja bundar yang akan digunakan Ellard dan Ajeng untuk dinner romantis.

"Mending di dalem rumah aja dinnernya pa, noh lihat banyak tetangga yang lihatin Ellard" malu Ellard.

"Biar aja mereka lihatin kamu yang romantisan sama Ajeng, maklum mereka mah janda duda" cibir Brian.

"I-ini?" Ajeng merasa bingung saat didudukkan Zela di depan Ellard.

"Buruan El!" bisik Zela sambil pergi bersama Brian dan Camilla.

"Ini semua biar lu ga nangis lagi" ucap Ellard.

"W-woahhh..." Ajeng terharu dengan kejutan ini.

Tak lama kemudian Zela datang menggunakan pakaian pelayan anggun di restoran mewah sambil membawakan 2 piring makanan untuk Ellard dan Ajeng.

Namun dinner romantis Ajeng dan Ellard kacau karena buket mawar merah yang diberikan Ellard.

Tak hanya itu saja, kekacauan juga terjadi karena kebarbaran Zela sebagai pelayan pengantar makanan dan juga musik pengiring keromantisan Ajeng dan Ellard.

"Ckckck mereka semua payah dalam urusan romantis" gumam Camilla sambil menepuk jidatnya.

Apa kekacauan di dinner romantisnya Ellard? Baca part selanjutnya yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa see youuuuuuuuuuuu.

PASUTRI BARBAR [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang