Follow ig Afa @wattpadsyafaazz
"Sial, ini puskesmas bukan tempat adopsi kucing!" panik Camilla saat sampai di puskesmas.
"Sudah sampai, ayo turun La" ajak Ajeng.
"Camilla tidak mau diperiksa!" ketus Camilla yang sudah mengerti rencana Ellard dan Ajeng.
"Ayah dan bunda bawa kamu kesini bukan untuk diperiksa dan disuntik, kita emang mau beli kucing dari teman ayah yang kerja di puskesmas ini" bohong Ellard.
"Makanya ayo masuk puskesmasnya La" ajak Ajeng.
Tiba-tiba Camilla membuka pintu mobil dengan cepat dan berlari kencang ke jalan raya yang ramai untuk menabrakkan dirinya hingga terluka.
BRAKKKK BRAKKK
Tak butuh waktu lama, sebuah mobil berwarna merah menabrak Camilla hingga Camilla mengalami patah tulang di pergelangan tangan dan cedera di kepalanya.
"C-CAMILLA!" teriak Ajeng saat melihat Camilla berlumuran darah.
"Ga usah sok dramatis kek sinetron, ayo cepet kesana!" omel Ellard sambil menggandeng Ajeng ke jalan.
Kemacetan terjadi dan pengendara mobil merah mengomeli Ellard dan Ajeng yang tak mengawasi anaknya.
"PUNYA ANAK TUH DIJAGA! DUH MANA SAYA BURU-BURU KE SALON LAGI" omel seorang pria banci pengendara mobil merah yang memakai wig merah menyala.
"Bacot banci!" gumam Ajeng.
"Kita ga butuh ganti rugi dari lu, lu pergi sono ke salon biar makin gantik alias ganteng cantik" songong Ellard sambil menggendong Camilla.
"Ihhh emangnya salah kalo cowok pengen jadi cantik?" gerutu pengendara mobil merah sambil masuk ke mobilnya.
Ketika dibawa ke puskesmas, Camilla semakin melemah dan pihak puskesmas menyuruh Ellard dan Ajeng untuk membawa Camilla ke rumah sakit.
"JANGAN MATI DULU LA, BUNDA SAMA AYAH HARUS UNGKAP KEMATIAN HELLENA DAN ZAYAN BIAR DAPET CUAN GEDE HIKSSS" tangis Ajeng sambil memeluk Camilla di kursi belakang mobilnya.
"Lu bego lu ya ngomong kek gitu ke Camilla!" omel Ellard.
"Kan dia lagi pingsan" ucap Ajeng dengan santainya.
Setelah dibawa ke rumah sakit, Camilla harus menjalani operasi di pergelangan tangan dan kepalanya. Ajeng dan Ellard cemas menunggu operasi Camilla selesai.
"Semoga Camilla gapapa, walaupun dia bukan anak kandung gue tapi ntah kenapa gue berharap dia ga mati sekarang," gumam Ellard.
"Tapi bukan gegara pengen dapet cuan dari misi Rainbow Hair Mission kek si Ajeng" lanjut Ellard dalam hatinya sambil menatap Ajeng yang gelisah.
Ajeng menangis gelisah memikirkan keselamatan Camilla. Ajeng berharap ia masih bisa memerankan seorang ibu untuk Camilla lebih lama lagi.
"Gue masih pengen jadi bundanya Camilla... Gue udah anggep Camilla kek anak gue sendiri..." gumam Ajeng.
"Lu nangis gegara takut misi ini gagal dan kita ga dapet cuan gede hm?" cibir Ellard.
"Gue emang ga mau Camilla mati sekarang El," ucap Ajeng.
"Kalo urusan duit mah gue ga khawatir, karena gue tau atm lu ga pernah kosong heum..." lanjut Ajeng seenaknya.
"ENAK AJA LU POROTIN DUIT GUE MULU" omel Ellard. Ajeng terkekeh sambil mengusap air matanya.
Setelah operasi Camilla selesai, dokter memberikan sebuah informasi yang sangat mengejutkan Ellard dan Ajeng.
"Sudah berapa lama putri kalian tidak terapi dengan dokter? Hipopituitarisme bukanlah penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya, untung malaikat pencabut nyawa masih pending jadwal cabut nyawa putri kalian" omel dokter tersebut seenaknya.
"Apa? Winnie the Pooh dok?" tanya Ajeng dengan konyolnya.
"Hipopituitarisme bu, apakah kalian tidak tau penyakit yang di derita putri kalian?" tanya dokter.
"Catatan kesehatan Camilla dari pak Aron cuma tentang kesehatan mental Camilla doang dan ga ada catatan kesehatan fisiknya sih" gumam Ellard dan Ajeng.
"Tidak tau dok, emangnya itu penyakit apa?" tanya Ellard.
"Huhhh anak kalian emang udah dewasa, jadinya dia pendam penyakitnya sendiri dan ga kasih tau ke orang tuanya. Padahal memendam sebuah rasa di dalam hati itu sangat berat, terutama memendam rasa cinta..." racau dokter tersebut.
"LAMA-LAMA SAYA OPERASI ANDA BIAR GA NGELANTUR MULU LOH DOK!" bentak Ajeng dengan barbarnya sambil menendang kaki dokter tersebut.
"A-anjir kebiasaan barbar di situasi yang ga tepat! Jangan tendang kaki dokternya woi, dari pada lu yang ditendang dari rumah sakit ini!" malu Ellard.
"Akhh iya... Canda bu," ringis dokter.
"Hipopituitarisme adalah kelainan hormon yang menghambat pertumbuhan fisiknya dan menyebabkan tubuhnya tetap kecil" lanjut dokter.
"Bukannya dia emang anak kecil dok?" bingung Ellard.
"Apa kalian tidak tau kalo putri kalian sudah berumur 25 tahun? Saat saya mengoperasi patah tulang di tangannya tadi, tulang putri anda sudah berumur 25 tahun dan dia bukan anak kecil" jelas dokter.
Ajeng dan Ellard sangat terkejut mengetahui bahwa Camilla bukan seorang anak kecil melainkan seseorang yang seumuran dengan mereka berdua.
"C-cuma selisih 1 tahun sama gue?!" shock Ellard.
"J-j-jadi Camilla lahir s-setahun setelah gue lahir? Kita seumuran dong?!" shock Ajeng sambil memegang dadanya.
"Kenapa wajah kalian lebay gitu? Penyakit ini sudah diderita putri kalian sejak dini loh" ucap dokter.
Kemudian Ellard memberitahu jika Camilla adalah anak angkatnya dan ia tak tau jika Camilla sebenarnya bukan seorang anak kecil.
"Oalah gitu... Kalo adopsi jangan anak jangan sembarangan ya bro, permisi saya urus dulu obat khusus penyakit Hipopituitarisme untuk putri kalian ya" ucap dokter sambil meninggalkan Ellard dan Ajeng.
"Dia seumuran sama kita El!" panik Ajeng.
"Pantesan dia bersikap dewasa dan pinter melebihi anak kecil lainnya..." ucap Ellard.
"Pantesan dia seksi dan anunya gede!" sahut Ajeng. Ellard bergidik ngeri mendengar kata anunya.
"Gue ga tertarik sama anunya sih" gumam Ellard.
Kini Ellard dan Ajeng sibuk mencari tahu identitas Camilla yang sebenarnya.
Semakin dicari tahu identitas Camilla, semakin banyak fakta mengejutkan tentang Camilla yang diketahui Ellard dan Ajeng.
"J-jadi pembunuh Hellena dan Zayan a-a-adalah..." shock Ellard dan Ajeng yang mulai menemukan pelaku pembunuh Hellena dan Zayan.
Fakta apa lagi yang akan mengejutkan para readers dan siapa pembunuh Hellena dan Zayan? Baca part selanjutnya yaaaaaaaaaa see youuuuuuuuuuu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASUTRI BARBAR [End]
Подростковая литератураIsinya ya kebarbaran Ellard dan Ajeng yang terpaksa menikah dan mengadopsi Camilla, si anak berusia 8 tahun yang dicurigai polisi sebagai psikopat dan pembunuh orang tuanya. Ellard dan Ajeng harus menjadi orang tua angkat Camilla dan mengungkap kas...