3.kena mental gegara bocil

15.7K 1.5K 248
                                    

Follow ig Afa @wattpadsyafaazz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow ig Afa @wattpadsyafaazz

"Emang ga enak, lu dulu bikinin teh buat klien gue aja malah lu kasih garam dan bukan gula. Bikin teh aja ga becus apalagi masak makanan hadeh" cibir Ellard.

"IHHH NGESELIN!" Ajeng langsung melayangkan teflonnya ke wajah Ellard.

Namun tangan Ellard yang sedang memegang pisau langsung menghadang teflon yang dipukulkan Ajeng.

SLINGGG!

"Haha senjata kok teflon? Pake pisau dong biar epic" songong Ellard.

"KEKUATAN TEFLON PINK INI BISA BIKIN MUKA JELEK LU BENJOL WLEEE" ejek Ajeng sambil menjulurkan lidahnya.

Ketika pisau Ellard masih menghadang teflon Ajeng, tiba-tiba Camilla menuruni tangga dan melihat peperangan Ellard dan Ajeng.

Ellard yang kaget langsung menyadarkan Ajeng akan kehadiran Camilla dan ia berpose romantis bersama Ajeng.

"Ada Camilla!" kaget Ellard.

"Hah?" bingung Ajeng.

Tubuh Ajeng langsung diputar Ellard menghadap Camilla yang ada di tangga. Kemudian Ellard memeluk Ajeng dari samping.

"H-hehe masak-masak kita seru kan sayang?" ucap Ellard dengan tersenyum pada Ajeng.

"Buset ternyata bener ada Camilla. Bisa kambuh psikopatnya dia kalo liat adegan peperangan gue sama Ellard tadi" gumam Ajeng dengan panik.

"Seru dong sayang" ucap Ajeng sambil memeluk pinggang Ellard.

"Apakah aku akan memiliki orang tua yang sama seperti dulu?" gumam Camilla yang memikirkan peperangan Ellard dan Ajeng yang ia lihat tadi.

Melihat Camilla yang terdiam di tangga dan memandang mereka dengan tatapan aneh, Ellard pun memutuskan untuk melakukan hal yang lebih romantis dari berpelukan agar Camilla tidak berpikiran negatif.

"Ternyata romantis-romantisan bisa di dapur ya sayang" ucap Ellard sambil mencium pipi Ajeng.

MWAHHH

"Ga usah baper, ini cuma akting depan Camilla!" bisik Ellard.

"PIPI GUE TERNODAI!" gumam Ajeng sambil memelototi Ellard.

"I-iya romantis-romantisan bisa di mana aja, di kandang kebo juga bisa kok" Ajeng menyenderkan kepalanya di pundak Ellard.

Camilla malah merasa risih melihat Ellard dan Ajeng yang bermesraan di depannya.

"Apakah pantas bermesraan seperti itu di depan anak kecil?" cibir Camilla dengan wajah dingin.

Seketika mental Ellard dan Ajeng terguncang mendengar cibiran Camilla yang sangat frontal tersebut.

"KITA ROMANTIS-ROMANTISAN DEPAN LU BIAR LU GA MIKIR ANEH-ANEH TENTANG PERANG KITA TADI WOI!" gumam Ajeng.

"SIAL, KENA MENTAL GUE!" gumam Ellard.

Ellard dan Ajeng langsung melepaskan pelukannya dan berusaha merubah suasana menjadi lebih baik.

"H-h-hehe maaf ya La, tunggu bunda masak 15 menit yaaa" ucap Ajeng.

"Gunakan pisau dan teflon untuk memasak dan bukan untuk menyakiti orang yang kalian sayangi" nasihat Camilla sambil berjalan kembali ke kamarnya.

Meskipun Camilla memberikan nasihat tersebut dengan wajah dingin, tetapi kata-katanya sangat menyentuh dan tidak mencerminkan dirinya sebagai psikopat.

"Dia psikopat apa bukan sih?!" gerutu Ajeng.

"Anak yang sulit ditebak" gumam Ellard.

Setelah Ellard dan Ajeng selesai memasak, Ajeng menyuruh Ellard untuk memanggil Camilla.

"Lu panggil Camilla buat sarapan El" suruh Ajeng.

"Lu aja" tolak Ellard.

"Lu lah! Inget ya, lu sekarang bapaknya Camilla dan lu harus pendekatan juga sama dia" omel Ajeng.

"Tumben omongan lu bener" ucap Ellard sambil menuju kamar Camilla.

"Dih emang mata lu aja yang selama ini mandang gue serba salah!" omel Ajeng.

Saat di kamar, Camilla duduk di depan meja rias dan menatap wajahnya di cermin.

"Sampai kapan aku harus memakai topeng ini di wajah ku?" gumam Camilla dengan wajah datar sambil meraba pipinya.

Lamunan Camilla terpecahkan saat Ellard mengetuk pintu kamarnya dan mengajaknya untuk sarapan. Camilla dan Ellard turun ke bawah dan makan bersama Ajeng di meja makan.

"Kamu suka masakan bunda La?" tanya Ajeng.

"Ya" singkat Camilla.

"Omong-omong makanan favorit kamu apa? Biar bunda belajar masak makanan favoritmu hehe" tanya Ajeng.

"Ternyata lu bisa sok akrab juga ya Jeng?" gumam Ellard dengan smirknya.

"Aku bukan pemilih makanan" jawab Camilla dengan santai.

"Oh gitu, bagus deh kamu bukan anak yang rewel hehe" ucap Ajeng.

Ketika malam tiba, Ellard dan Ajeng mendiskusikan misi Rainbow Hair Mission yang dijatuhkan pada mereka.

"Menurut lu, Camilla psikopat apa bukan?" tanya Ajeng.

"Gue rasa dia bukan psikopat, tapi kita juga harus tetap waspada. Karena bisa aja dia cuma memanipulatif kita" jawab Ellard.

Ellard dan Ajeng melihat dan mempelajari dokumen yang berisi data-data kematian Hellena dan Zayan.

"Heum... ga ada pistol di tkp dan ga ada bunyi pistol di malam itu, emangnya peluru bisa masuk ke tubuh manusia tanpa pistol?" tanya Ajeng dengan konyolnya.

"Ga bisa lah bego!" omel Ellard sambil menyentil jidat Ajeng.

"Awhhh sakit woi!" ringis Ajeng.

"Mungkin pelakunya pakai pistol canggih yang tanpa suara. Terus pelakunya membuang pistol itu di tempat yang sangat jauh setelah membunuh Hellena dan Zayan" ucap Ellard.

"Mereka ini keluarga miskin. Mana mampu mereka beli pistol tanpa suara yang mahal gitu. Apalagi kalo emang Camilla yang beli pistol itu, ga mungkin anak 6 tahun beli pistol mahal dan bunuh orang" ucap Ajeng.

"Kalo ga pake pistol tanpa suara gimana bisa mereka berdua tertembak tanpa ada suara pistol,"

"Tapi bener juga sih, mana mungkin anak sekecil Camilla beli pistol gitu. Padahal psikolog dan psikiater bilang kalo dia bukan psikopat dan ga gangguan jiwa" ucap Ellard.

"Cuma Camilla yang tau semua itu, kita fokus aja jadi orang tua yang baik buat Camilla. Biar dia nyaman sama kita dan mau kasih tau pelaku pembunuhan ini" saran Ajeng.

Ellard dan Ajeng pun merencanakan berbagai cara untuk menjadi dekat dengan Camilla.

"Lebih baik kalian mundur dari misi ini sebelum nasib kalian sama seperti ibu Hellena dan ayah Zayan" gumam Camilla yang sedari tadi menguping pembicaraan Ellard dan Ajeng dari dinding dengan menggunakan kemampuan telinganya yang luar biasa.

Apa benar Camilla pembunuh Hellena dan Zayan? Camilla psikopat atau bukan? Baca part selanjutnya yaaaaaa see youuuuuuu.

PASUTRI BARBAR [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang