Follow ig Afa @wattpadsyafaazz
"Saran apa?" tanya Ajeng.
"Ellard itu pengacara ganteng dan tajir melintir, jangan sia-siain cowok kek dia Jeng" ucap Arin.
"Terus?" bingung Ajeng.
"Jadi... lu jangan sampe diceraiin Ellard setelah misi Rainbow Hair Mission kelar, lu harus bikin anak sama Ellard biar dia tetep sama lu selamanya" saran Arin tersebut membuat Ajeng langsung memelototkan matanya.
"SARAN SESAD!" bentak Ajeng.
"Saran termantap jiwa itu Jeng! Lu jangan sampe kehilangan cowok model kek Ellard" sahut Lili.
"Yang kalian lihat cuma wajah sama harta dia, tapi dia tuh ngajak ribut mulu tiap hari! DIA TUH COWOK TERNGESELIN SEDUNIA!" omel Ajeng.
"Heishh susah ngomong sama cewek yang ga pernah jatuh cinta kek lu" omel Arin.
"Selama ini gue ga pernah jatuh cinta ke cowok lain karena gue lebih milih mencintai diri gue sendiri..." gumam Ajeng.
"Dahlah gue balik dulu" ucap Ajeng sambil meninggalkan dapur.
"Ihh ogah punya anak kandung sama Ellard, lagian pernikahan kita berdua kan cuma sementara dan keluarga ini cuma keluarga palsu" gerutu Ajeng sambil berjalan ke ruangannya.
Malam ini ketika Ajeng selesai mencuci piring, ia masuk ke kamarnya dan melihat Ellard sedang bekerja sambil mengetik laptopnya.
Ajeng duduk di depan meja riasnya dan mulai mengaplikasikan skincare rutinnya sebelum tidur. Tak lama kemudian terdengar suara Ellard memanggilnya.
"Ambilin dokumen kasusnya bu Hanis Jeng" ucap Ellard.
"Bentar gue lagi skincarean" jawab Ajeng dengan santainya.
"Cepet ambilin dokumennya bu Hanis!" suruh Ellard.
"Ckckck bentar"
Ajeng mengambilkan dokumen yang diminta Ellard dan saat ia melewati kasurnya, Ajeng melihat ada handuk basah diatas kasurnya.
"KEBIASAAN TARUH HANDUK BASAH DI KASUR!" bentak Ajeng sambil melemparkan handuk basah tersebut ke wajah Ellard.
"Buset!," kaget Ellard.
"GUE SURUH LU AMBILIN DOKUMEN KASUSNYA BU HANIS, BUKAN HANDUK BASAH!" lanjut Ellard.
"LU TUH KEBIASAAN TARUH HANDUK BASAH DIATAS KASUR DAN BIKIN KASURNYA JADI BASAH!" amuk Ajeng.
"Yaudah sono taruh handuknya di jemuran handuk" ucap Ellard dengan santainya.
"Enak aja nyuruh gue, lu taruh sendiri sono, kan lu yang pake handuknya! AWAS AJA KALO BESOK GUE LIHAT ADA HANDUK BASAH LAGI DIATAS KASUR!" ucap Ajeng dengan nada penuh penekanan.
"Sshhhh oke gue inget-inget buat taruh handuk di jemuran handuk, tapi lu juga bisa inget-inget ga? Kalo abis keramas tuh keringin rambut pake handuk aja, jangan pake hairdryer, ITU BERISIK WOI!" omel Ellard.
"Halah mending lu keringin rambut pake hairdryer dari pada lu keringin rambut lu pake handuk terus handuk basahnya lu taruh di kasur!" amuk Ajeng.
Perdebatan mereka pun berlangsung hingga larut malam sampai mulut mereka sama-sama lelah.
Kini Ajeng dan Ellard telah melupakan kejadian Lingerie dan kembali barbar seperti biasanya. Mereka kembali lagi menjadi pasutri yang tak memiliki urat malu.
Hari minggu telah tiba, Ellard terus tidur dan memeluk gulingnya sampai siang datang.
"Pantesan ga ada guling pembatas kita, ternyata lu pake gulingnya!,"
"Apa jangan-jangan dia tadi malam macem-macemin gue ya? Ah ga mungkin, gue kan cewek yang gampang kebangun kalo kesenggol dikit. Dahlah mending mandi terus bersih-bersih rumah" begitulah gerutuan Ajeng saat bangun dari tidurnya.
Setelah mandi, Ajeng merapikan sofa di ruang tamu. Tak lama kemudian, Ajeng melihat Camilla turun ke bawah dan menghampiri kucing Ellard.
"Udah bangun kamu La?" tanya Ajeng.
"Aku bukan tipe orang yang suka mengigau sambil berjalan" jawab Camilla dengan wajah dingin.
"Yaelah iya-iya gue tau lu udah bangun dan ga lagi ngigau sambil jalan!" gumam Ajeng.
Camilla melihat isi bungkus makanan kucingnya sudah hampir habis.
"Hanya untuk sekali makan, hm... bukankah Hellena terbiasa makan 1 kali sehari?" gumam Camilla sambil menuangkan makanan kucingnya.
Ajeng yang melihat Camilla membuang bungkus makanan kucing tersebut pun langsung memiliki ide.
"Gue ajak dia ke supermarket aja, sambil mendekatkan diri eakkk" gumam Ajeng.
"Ikut bunda ke supermarket yuk La, kita beli bahan-bahan di dapur sekalian beli makanan kucingmu" ajak Ajeng. Camilla hanya mengangguk.
"Apa itu supermarket?" gumam Camilla sambil berjalan ke kamarnya untuk bersiap-siap.
Ketika sampai di supermarket, Camilla takjub melihat toko yang besar dan dipenuhi orang.
"Jadi ini yang namanya supermarket? rasanya aku ingin mengajak ibu kesini dan menyuruh ibu membeli berbagai bahan masakan agar aku bisa memasak bersama dengannya" gumam Camilla.
Camilla dan Ajeng memasukkan bahan-bahan masakan yang mereka perlukan ke dalam keranjang. Tak lupa juga mereka membeli makanan kucing.
"Kamu mau susu La?" tanya Ajeng saat berada di rak susu.
"Walaupun aku minum susu, aku tak akan bertambah tinggi" gumam Camilla.
"Tidak" jawab Camilla.
"Hmmm kira-kira kenapa dia ga suka susu ya?" gumam Ajeng.
Ajeng memanjakan Camilla dengan membelikan banyak camilan untuk Camilla.
"Mau tambah camilan lagi?" tanya Ajeng.
"Ini sudah cukup" jawab Camilla.
"Oke ayo ke kasir" ajak Ajeng. Mereka berdua pergi ke kasir untuk membayar.
Saat menemani Ajeng di kasir, tiba-tiba bola mata Camilla tertuju pada name tag pegawai kasirnya.
Name tag tersebut bukan bertuliskan nama pegawai kasir tersebut dan malah bertuliskan "langsung ke target, yaitu ayahmu".
Namun tulisan tersebut ditulis menggunakan bahasa Italia yang tak dimengerti oleh Ajeng.
"Nama kasir ini kok aneh kek penampilan dia ya?" gumam Ajeng saat membaca name tag pegawai kasir.
Pegawai kasir tersebut memakai masker dan kacamata hitam yang menutupi wajahnya.
Namun meskipun wajahnya sulit terlihat, Camilla langsung mengenali orang tersebut saat membaca name tagnya.
"Kumohon jangan langsung ke target!" gumam Camilla.
Setelah selesai berbelanja, Ajeng dan Camilla keluar dari supermarket. Saat di dalam mobil, Camilla meminta Ajeng untuk menyetir mobil dengan kencang.
"Ayo cepat pulang bund!," suruh Camilla.
"Sebelum ayah terluka" lanjutnya dalam hatinya.
Apakah Ellard dalam bahaya? Baca part selanjutnya yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa see youuuu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASUTRI BARBAR [End]
Genç KurguIsinya ya kebarbaran Ellard dan Ajeng yang terpaksa menikah dan mengadopsi Camilla, si anak berusia 8 tahun yang dicurigai polisi sebagai psikopat dan pembunuh orang tuanya. Ellard dan Ajeng harus menjadi orang tua angkat Camilla dan mengungkap kas...