36.duo psikopat duel bola api

5K 511 16
                                    

Follow ig Afa @wattpadsyafaazz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow ig Afa @wattpadsyafaazz

Setelah lolos dari cakra, Camilla berpikir bahwa orang yang ia benci tadi sudah tidak mengikutinya lagi.

Namun ternyata salah. Orang tersebut malah menyamar menjadi pemilik permainan lempar bola yang dimainkan Camilla.

"Apa itu seru?" tanya Camilla sambil menunjuk permainan lempar bola.

"Seru, tapi bunda udah bosen main itu hehe" jawab Ajeng.

"Aku ingin mencobanya" ucap Camilla.

Ajeng dan Ellard menuruti kemauan Camilla dan Ellard bernafas lega karena Camilla sudah tidak meminta menaiki wahana-wahana yang mengerikan.

"Nah main ginian aja kek dari tadi, dari pada bikin gue jantungan mulu!" gumam Ellard.

Ketika akan melemparkan bolanya, Camilla melihat ke wajah pemilik permainan tersebut yang sedang memakai kacamata hitam.

"Dia masih mengikutiku?!" gumam Camilla yang menyadari marabahaya mendatangi Ellard lagi.

"Ayo lempar bolanya La" teriak Ajeng.

Bukannya melemparkan bolanya ke dalam gelas, Camilla malah melemparkan semua bolanya ke orang yang ia benci tersebut.

WUSHHH SET SET SET!

Orang tersebut menangkap semua bola yang dilemparkan Camilla dan ia sama sekali tidak terpukul oleh lemparan Camilla.

"Sial, dia terlalu jago menangkap bola ini" gumam Camilla.

"Eh lu ngerasa dia lempar bolanya ke pemilik permainannya ga sih?" bisik Ajeng.

"Noh efek abis lu ajak naik wahana-wahana ngeri jadinya jiwa psikopatnya kambuh!" omel Ellard.

"Dari pada elu, turun dari bianglala aja udah ngos-ngosan kek bumil yang lagi brojol" ejek Ajeng. Ellard tak menghiraukannya dan memalingkan wajahnya seperti anak kecil.

Camilla terus bermain di permainan lempar bola dan ia berharap bisa memukul orang tersebut.

"Camilla, ayo main yang lainny-"

"GA!" sela Camilla.

"Wehhh segitu semangatnya dia ngelemparin orang itu? Tapi yaudahlah biarin aja jiwa psikopatnya kambuh, toh juga orang yang dilempar ga tersakiti dan jago nangkap lemparan bola Camilla haha" gumam Ajeng seenaknya.

"Lemparanmu kurang brutal" gumam orang tersebut sambil menyeringai.

"Oh ayolah bola, mendaratlah di jidat lebarnya!" gumam Camilla sambil melemparkan bola terakhirnya.

SET!

Bola terakhir dapat ditangkap orang tersebut dengan mudah. "Ups tertangkap" ejeknya.

"Shit!" umpat Camilla.

"Sepertinya adek kecil ini jago main lempar bola, tapi apakah kamu mau main sepak bola api denganku? Kebetulan aku membawa bola kelapa" ajak orang tersebut.

"Cukup barbar sikapmu yang sok dekat denganku ketika aku bersama ayah dan bunda" gumam Camilla.

"Ehhh ga bole-" belum selesai menolak, Ajeng langsung ditatap tajam oleh Camilla.

"Aku mau bermain bola api" ucap Camilla dengan wajah dingin sambil menatap tajam wajah Ajeng.

"A-awas mata lu copot!" gumam Ajeng yang ketakutan.

"Tidak boleh, itu berbahaya" sahut Ellard.

"Kalo begitu ayo naik bianglala lagi" ucap Camilla yang sengaja ingin mengancam Ellard.

"E-ehhh boleh main bola api kok, asal jangan sampai bakar tempat ini ya" ucap Ellard yang ketakutan mendengar kata bianglala.

"Lu kok biarin dia sih?!" gerutu Ajeng.

"Dahlah kita awasi aja dia" ucap Ellard.

"Halah bilang aja lu takut naik bianglala lagi!" kesal Ajeng.

Kemudian mereka semua pergi ke belakang tempat permainan lempar bola untuk bermain bola api.

"Mari kita uji kekuatan tendangan kakimu" ucapnya sambil bersiap menendang bola api.

Camilla menendang bola api dengan mudah dan ia saling menendang bola api tersebut dengan orang yang ia benci.

"Aku harus bisa membuatnya terbakar oleh bola api ini!" gumam Camilla sambil menendang bola api tersebut dengan keras.

"Kok dia bisa main bola api?" gumam Ajeng dan Ellard.

"Sejak tadi kamu bermain lempar-lemparan bola denganku, bagaimana jika sekarang aku menendang bola api ini ke Ellard? Itu akan sangat memuaskanku" gumam orang tersebut dengan smirknya dan menendang bola apinya.

Camilla menyadari tendangan bola api tersebut mengarah ke wajah Ellard dan ia segera berlari ke Ellard lalu ia melompat untuk menghadang bola api tersebut.

Menyadari Camilla dalam bahaya, Ellard langsung menangkap bola api yang akan mendarat di wajah Camilla dengan menggunakan tangan kosong.

DUGHHH WUSHHHH

Bola api tersebut berhasil ditangkap tangan Ellard. "Kamu gapapa La?" tanya Ellard yang masih belum panik akan bola api yang dipegangnya.

"T-tangan ayah..." ucap Camilla.

"PANAS WOIII!" panik Ellard saat sudah merasakan panas bola api di tangannya.

Kemudian Ellard reflek melempar bola api tersebut ke kaki Ajeng. Ajeng pun langsung kalang kabut seperti ayam.

"KURANG AJAR LU EL!" omel Ajeng.

"Sepertinya kamu sudah sangat menyayangi orang tua palsumu ya?" gumam orang tersebut yang melihat usaha Camilla melindungi Ellard dari bola api.

Camilla segera menghentikan permainannya dan segera mengajak keluarganya pulang ke rumah sebelum serangan-serangan lainnya berdatangan lagi.

"Eh pulang sekarang? Ayo main yang lainnya dulu La, sekalian beli jajan-jajan disini" ucap Ajeng.

"Kalo kalian tidak mau pulang sekarang, aku bisa pulang sendiri" ancam Camilla dengan wajah datar.

"Nekat bener nih anak!" gumam Ajeng.

"Ayo pulang sama ayah, biar bundamu tidur disini aja. LU NAIK BIANGLALA LAGI SONO! SEKALIAN LU TIDUR AJA DISONO SAMPE BIANGLALANYA BERKARAT!" omel Ellard.

"Ehhh si takut bianglala ga usah sok-sokan menghina gue yaaaa" goda Ajeng.

"Ckckck kenapa bisa gue tadi keceplosan teriak ketakutan di bianglala, jadinya di ejek mulu kan gue" gerutu Ellard.

Mereka bertiga pun pulang ke rumah dan beristirahat. Ketika di kamar, Ajeng sudah mau berbagi selimut dengan Ellard.

"Akhirnya si nona judes udah bisa dibujuk" gumam Ellard sambil menyelimuti tubuhnya.

"Keknya gue harus stop judesin Ellard karena dia udah bawa ke tempat yang ngingetin gue sama nenek gue tercinta" gumam Ajeng sambil tersenyum dan tidur membelakangi Ellard.

Mereka berdua tidur saling membelakangi, namun tiba-tiba terdengar suara...

PRETTTT...

Suara kentut Ellard terdengar nyaring dan baunya sangat mengganggu hidung pesek Ajeng.

Karena kentut inilah, akhirnya Ellard dan Ajeng kembali bertengkar.

Namun keesokan harinya, Ajeng malah divonis hamil oleh teman-temannya di kantor.

Bertengkar gimana tuh kok sampe hamil? Baca part selanjutnya yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa see youuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.

PASUTRI BARBAR [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang