Follow ig Afa @wattpadsyafaazz
Pagi ini pak Aron tiba-tiba berada di balkon kamar Ellard dan berteriak sangat keras. Ajeng dan Ellard yang masih mengantuk, mengira pak Aron sebagai maling dan orang gila.
"BUKANNYA BOS DISAMBUT PAKE RED CARPET, EHHH MALAH DIBILANG MALING DAN ORGIL!" omel pak Aron dari celah tirai yang tidak sepenuhnya menutup kaca balkon kamar Ellard.
"Buset pak Aron tuh?" kaget Ajeng dan Ellard.
Pak Aron lompat turun dari balkon dengan lincahnya dan Ajeng langsung membukakan pintu depan untuk pak Aron.
Ketika membuka pintu, terlihat pak Aron datang bersama pengurus panti asuhan yang ditempati Camilla dan tentu saja Camilla juga datang bersamanya.
Mereka semua berkumpul di ruang tamu dengan suguhan yang telah disiapkan oleh Ajeng.
"Ini susu buat kamu La" ucap Ajeng sambil memberikan susu pada Camilla.
"Aku tak suka susu" jawab Camilla dengan nada khas bule yang berbahasa Indonesia. Camilla juga memberikan tatapan tajamnya pada Ajeng.
"Sshhhh anak ngeri gini harus jadi anak adopsi gue?" gumam Ajeng yang merasa ngeri.
"Tidak perlu repot-repot mbak, Camilla tadi udah minum kok hehe" ucap bu Husnul pengurus panti asuhan Camilla.
"H-haha oke"
Mata Camilla tertuju pada kucing Ellard yang berada di dalam kandangnya.
"Apa aku boleh bermain dengan kucing itu?" tanya Camilla dengan wajah datar.
"Boleh, kucing itu juga akan menjadi kucingmu" jawab Ellard.
Camilla langsung beranjak dari duduknya dan mengeluarkan kucing tersebut dari kandangnya.
"Jangan kurung dirimu seperti diriku yang terkurung oleh perintah seseorang" gumam Camilla dengan smirknya sambil menggendong kucing Ellard ke depan rumah.
Pak Aron menyerahkan surat adopsi Camilla pada Ellard. Mulai sekarang, Camilla resmi menjadi anak Ajeng dan Ellard.
"Bisakah anda menceritakan perilaku Camilla sehari-hari?" tanya Ellard pada bu Husnul.
"Camilla tidak memiliki teman di panti asuhan karena ia dianggap psikopat oleh anak-anak lainnya. Namun saya tidak melihat tanda-tanda psikopat pada dirinya, bahkan ia selalu memberi makan kucing dan ayam yang terlantar di sekitar panti asuhan,"
"Dia memang selalu bersikap dingin, tidak pernah tersenyum dan tidak banyak bicara. Tetapi dia sangat pintar, bahkan saya terkejut melihat kepintaran dia yang melebihi anak seumurnya" jelas bu Husnul.
"Hmmm kalo bener Camilla bukan psikopat maka gue harus bantu Camilla lepas dari julukan psikopat" gumam Ellard.
"Apa Camilla masih memiliki ayah kandung pak?" tanya Ellard pada pak Aron.
"Kita semua tidak mengetahui asal usul Camilla sejak kecil, padahal polisi sudah menyelidiki sampai ke Italia. Tapi tetap tidak mendapatkan informasi kehidupan Camilla" jawab pak Aron.
"Saya harap kalian bisa menjadi orang tua yang baik untuk Camilla yaaa, maaf boleh saya pergi sekarang? Saya ada urusan di panti asuhan" pamit bu Husnul.
"Iya bu" ucap Ajeng sambil mengantar bu Husnul ke depan.
Sebelum pergi, bu Husnul juga berpamitan pada Camilla yang sedang menggendong kucing Ellard.
"Selamat bersenang-senang di keluarga barumu ya La" ucap bu Husnul. Namun Camilla terus memasang wajah datarnya.
Setelah bu Husnul pergi, pak Aron malah menggoda Ellard dan Ajeng yang kini menjadi pengantin baru.
"Siap jadi emak bapaknya Camilla?" goda pak Aron dengan wajah songongnya.
"Bukankah ini semua terjadi karena perintah pak Aron?" sindir Ellard.
"Buset frontal juga anak buah gue kalo diluar kantor" gumam pak Aron.
"Heishhh anggap aja mengadopsi Camilla bisa untuk simulasi kalian sebelum punya anak kandung haha" ucap pak Aron seenaknya.
"Idihhh saya ga sudi dihamilin dia pak!" omel Ajeng.
"Dih gue juga ga sudi punya anak dari lu!" balas Ellard.
"Halah ga sudi ga sudi tapi tadi kasur kalian berantakan banget, hayo... ngapain aja pas malam pertama?" ejek pak Aron.
"Astaga gue gelud sama Ellard malah dibilang romantis-romantisan?" kesal Ajeng dalam hatinya.
"Mohon jangan negatif thinking dan lain kali ketok pintu depan aja pak, jangan langsung ngintip balkon kamar saya" omel Ellard dengan wajah datar.
"Justru itu, saya ngetuk pintu depan berkali-kali tapi ga ada yang nyaut. Yaudah saya langsung naik ke balkon kamar kalian aja haha" ucap pak Aron dengan wajah tak bersalah.
"Sepertinya skill memanjat pak Aron lebih cocok untuk pak Aron bekerja sebagai maling" goda Ellard.
"Astaga udah saya balik dulu, omong omong kalian harus menuntaskan misi ini ya!" suruh pak Aron. Ellard dan Ajeng hanya berdehem.
Setelah pak Aron pergi, Camilla diajak Ajeng pergi ke kamarnya dan menaruh baju-baju Camilla di lemari kamarnya.
Ketika menyusuri rumah Ellard, mata Camilla tertuju pada banyaknya CCTV tersembunyi yang dipasang oleh polisi. Bahkan CCTV tersembunyi tersebut juga ada di kamar Camilla.
"Kalian pikir aku tak tau semua CCTV ini? Haha aku sudah terbiasa dengan alat-alat seperti ini sejak dulu" gumam Camilla.
Ketika memasukkan baju-baju Camilla ke dalam lemari, Ajeng juga berusaha untuk mendekatkan dirinya pada Camilla.
"Bismillah bisa deket sama psikopat cilik ini, yahhh semoga dia emang bukan psikopat" gumam Ajeng.
Namun saat Ajeng mengajak bicara Camilla, Camilla hanya menjawab ya, tidak dan hm saja. Camilla memang sangat dingin pada semua orang.
"Emmm bunda masakin sarapan dulu ya" pamit Ajeng. Camilla berdehem dan memandang kepergian Ajeng dari kamarnya.
Saat menuju ke dapur, Ajeng melihat Ellard sedang mengupas dan memotong bawang merah.
"Udah lu rapihin kamar kita?" tanya Ajeng dengan santainya.
"GA SALAH LU NYURUH GUE NGERAPIHIN KAMAR KITA? LU JADI ISTRI BISANYA APAAN HAH?!" omel Ellard.
"Ihhh gue capek abis beresin kamar Camilla! Udah minggir sana, gue mau masak" suruh Ajeng sambil mengambil teflon.
"Lu masak buat lu sama Camilla aja, gue masak sendiri karena gue ogah makan masakan lu yang ga enak hueggg" cibir Ellard sambil berlagak muntah.
"GA ENAK LU BILANG?!"
Ajeng mengangkat teflonnya dan akan memukulkan teflonnya pada wajah Ellard.
Gimana kelanjutan perkelahian mereka di dapur? Baca part selanjutnya yaaaaa see youuuuuuuuuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
PASUTRI BARBAR [End]
Ficção AdolescenteIsinya ya kebarbaran Ellard dan Ajeng yang terpaksa menikah dan mengadopsi Camilla, si anak berusia 8 tahun yang dicurigai polisi sebagai psikopat dan pembunuh orang tuanya. Ellard dan Ajeng harus menjadi orang tua angkat Camilla dan mengungkap kas...