-07

6.9K 244 2
                                    

Follow akun Author!
Beri vote sebagai dukungan:), jika ada waktu sempatkan untuk komen

.
.
.

"Stay with me"

🌷Happy Reading🌷

Sepulang sekolah, Oliv segera kembali ke rumah.

"Pak Agus, itu kumisnya udah panjang banget, dicukur-cukur ih biar bersih," ucapnya setelah turun dari mobil.

Ia geli melihat kumis pak Agus—supir pribadinya. "Iya, Non. Saya lupa cukur, hehehe ... " ucap pak Agus merasa tak enak

Ia mengangguk dan melangkah masuk ke dalam rumah.

Ini rumah lagi ada acara Syukuran kah?

Terlihat Ayah dan bundanya sedang berbincang-bincang dengan Abi Farhan dan Gus Haikal.

Istri Abi Farhan tidak ikut karena Sedang mengurus Pondok pesantren juga Ndalem.

"Assalamu'alaikum!" Teriak Oliv setelah sampai di ruang tamu.

Yuli melotot, Putrinya itu sepertinya kurang sopan santun. "Hilangin kebiasaannya itu,Liv. ih bikin malu aja", Oliv nyengir menampakkan gigi rapi dan putih itu.

"Eh—ah, i-iya, Bund. Maaf, ini lagi pada ngapain bund?" Tanya Oliv Setelah duduk di sofa samping ayahnya.

"Ini ngantar dokumen nikah Kamu sama Gus Haikal," Bukan Yuli yang menjawab melainkan Abi Farhan.

Gus Haikal Melirik Oliv lalu mengalihkan pandangannya kembali ke arah lain. Pipinya seketika berubah menjadi merah merona dalam sekejap.entah kenapa hatinya terasa ingin melompat keluar saat ini juga.

"Semoga acara besok lancar dan tidak ada halangan," ucap Abi Farhan.

"Amin ... " Ucap semuanya terkecuali Oliv. Ia bingung harus mengamini-nya atau tidak sama sekali.

Buset dah, besok gue nikah. Trus bakal jadi bini orang. Gak kebayang! Batin oliv sembari menggeleng samar.

"Udah tatap-tatapan nya, besok baru bisa tatap menatap, sampai 24 jam kalo perlu," canda Ayah Hafiz melihat Calon Menantu dan juga Anaknya saling lempar pandang.

Gus Haikal mendengar itu pun tersipu malu, sementara Oliv salah tingkah bagaikan maling kepergok warga.

"Ayah, Aku naik dulu ganti baju, gerah banget soalnya," Oliv mengibaskan tangan pada wajah kemudian berlalu meninggalkan ruang tamu.

"Kalo begitu, Kami juga pamit pulang," Gus Haikal berdiri dengan senyum ramah diwajah.

"Hati hati, ya, menantu Ayah, bawa Abi Farhannya jangan ngebut."

Lagi-lagi kedua pipi Gus Haikal memerah layaknya kepiting yang direbus karena dipanggil 'Menantu'. Bukan hanya itu, Gus Haikal tidak sabar menunggu hari esok. Hari dimana ia akan menghalalkan sosok gadis belia serta mungil.

Setelah mobil berwarna silver itu pergi meninggalkan pekarangan rumah, Hafiz beserta Yuli yang mengekor dibelakang, masuk ke dalam rumah. Hafiz akan melanjutkan mengecek berkasnya yang sempat tertunda.

•••

"Ana uhibbuka Fillah~ kumencintaimu karena Allah, jika dia yang terbaik untukku, dekatkan lah hati kami, Ya Allah ...."

Sangat menghayati lagu itu hingga Oliv lupa tujuannya ke kamar mandi untuk mencuci muka serta mengambil air Wudu.

Tapi apa yang dilakukan Oliv saat ini malah konser dadakan di dalam kamar mandi menggunakan gayung sebagai Mic.

YOUNG GUS IS MY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang