-29

3.6K 94 3
                                    

"Stay with me"

🌷Happy Reading🌷


Mendengar itu, Haikal menoleh cepat dengan wajah terkejut. Sejak kapan dirinya memberi cincin untuk Oliv?

"Cincin?" Tanya Haikal memastikan, ia mengambil tangan Istrinya untuk melihat lebih dekat cincin yang tersemat di jari manis kecil itu.

"Tapi ... Aa gak pernah pesan cincin ini Yang, kamu dapat dari mana?"

Oliv menatap bingung ke arah Haikal. "Loh? Terus dari siapa kalau bukan dari, Aa? Aku tadi nemuin kotak di depan pintu rumah, pas aku buka eh isinya cincin. Aku kira ini kejutan dari, Aa," jelas perempuan itu, seraya mengamati cincin tersebut dari dekat.

"Serius. Itu bukan dari Aa, mending kamu lepas cincin itu, siapa tau itu salah satu niat buruk dari orang luar," perintah Haikal.

Dengan berat Hati, Oliv melepaskan cincin itu dan meletakkannya di atas meja.

"Siapa, ya, yang kirim cincin ini? Saya gak pernah pesan cincin, bahkan ke toko perhiasan gak pernah, seharian aku di rumah," monolog Haikal.

"Yah, sayang deh, padahal cincinnya cantik," celetuk Oliv. Raut wajahnya berubah lesu.

"Sayang, nanti Aa belikan cincin yang lain, kamu jangan pakai itu."

"Terus, itu mau di apakan dong?"

"Kamu simpan aja dulu, siapa tau ada kurir yang salah kirim. Kan, bisa dia datang lagi dan mengambilnya kembali."

"Oke!" Balas Oliv dengan mengangkat dua jempolnya. "Siap sedia, Young Gus! Eh, ralat, My husband!" Serunya lagi sambil hormat.

Haikal tersenyum gemas. "Kamu mau lanjut kuliah?" Tanya Haikal tiba-tiba.

Tangannya perlahan turun, Oliv mengangguk cepat sebagai jawaban, tentu saja ia akan melanjutkan kuliahnya. Tadi Oliv sudah berpikir seribu kali, dan pilihannya adalah lanjut kuliah.

"Oliv mau lanjut kuliah di ITB ... Kalau Aa, mengijinkan." Haikal menoleh dengan kening berkerut.

"I-ITB, yang di Bandung, kan?" Haikal rasanya sulit untuk menerima ini, bagaimana mungkin Istrinya ingin melanjutkan kuliah di Bandung yang jelas akan membuat keduanya terpisah jauh.

Haikal tidak bisa menjalankan hubungan LDR. Apalagi Oliv sudah menjadi tanggung jawabnya, ia harus menjaga amanah dari hafiz, ayah mertuanya.

"Iya, Aa, aku sebenarnya pengen sekolah penerbangan tapi ... " Oliv menjeda kalimatnya,

Pemuda itu mengusap wajahnya. "Gak, kamu gak boleh sekolah penerbangan, Aa gak mau jauh dari kamu."

Oliv lagi-lagi mengangguk mengiyakan perkataan suaminya.

"Nah, makanya aku pengen masuk ke kampus yang di Bandung itu, karena aku tau, Aa pasti gak setuju kalau aku sekolah penerbangan."

"Kenapa gak di sini aja, Yang? Bukannya kampus disini juga bagus?" Tanya Haikal. "Ada UI, kamu bisa daftar kesana, bisa dicoba dulu."

Gelengan kecil dari perempuan itu membuat Haikal menghela napas pelan.

"Ya sudah, kalau begitu Aa setuju kamu kuliah di ITB, tapi dengan satu syarat."

Kepala Oliv terangkat menatap Haikal, "syarat apa A'?"

"Saya akan ikut ke Bandung."

Oliv membelalakkan matanya. "Loh, terus pekerjaan, Aa, gimana?"

YOUNG GUS IS MY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang