-25

4.1K 122 0
                                    

"Stay with me"

🌷Happy Reading🌷

Kini Haikal maju selangkah lebih dekat, membiarkan Oliv berdiri di balik tubuh tegapnya. Telinganya memanas mendengar makian dari Wanita paruh baya tersebut untuk Istrinya, ia sangat tidak terima.

"Hentikan omong kosong anda!" Tegasnya.

"Ck! Memangnya kamu siapa, hah?! Tidak usah ikut campur!" Intonasi nada Fina kini lebih tinggi dari sebelumnya.

"Say-" belum sempat Haikal mengatakan bahwa ia adalah Suami Oliv. Istri kecilnya itu langsung membekap mulutnya.

"Hmph!"

"Di-dia kakak aku," jawab Oliv cepat.

Mendengar penuturan Oliv, wanita itu hanya mendelik tajam.

"Oh, jadi Kakaknya? Kalau begitu, tolong katakan ini kepada perempuan sialan ini, untuk menjauhi anak Saya karena dia itu pembawa malapetaka!"

Civa yang hanya sedari tadi mendengarkan dari kejauhan kini angkat bicara.

"Stop! ibu udah, gak kasian apa? Kak rifat didalam sana lagi berjuang, kenapa malah ribut gini?!" Civa menatap Ibunya kemudian mengalihkan pandangannya kearah Oliv yang notabenenya adalah Kakak kelasnya.

"Kak Oliv, sebaiknya pulang saja," usul Gadis itu pada Oliv.

Kepala Oliv menggeleng pelan, "enggak, Civ, aku mau tunggu rifat sampai operasinya selesai."

Namun, Civa tetap memaksa, menyuruh Oliv untuk pulang saja, dia tidak ingin Ibunya terus memaki Oliv terus menerus dan itu sungguh tidak baik di dengar. Oliv yang tetap bersikeras untuk tidak ingin pulang, tapi, ketika mendengar lontaran dari Ibunya Rifat, ralat Fina, membuat hati Oliv tertusuk ribuan jarum.

"Pulang sana! Ngapain kamu disini! Mau bikin anak Saya celaka lagi?" Tanya Ibu Rifat dengan mata penuh kebencian. "Apa kamu tidak puas membuat anak Saya celaka?"

Haikal yang tidak ingin mendengar lebih banyak lagi, ia langsung menarik pergelangan tangan Oliv dengan lembut.

"Kita pulang aja, ya? Dengerin kata Aa, aku gak mau kamu sakit hati karena ucapan Ibu itu," bujuknya, seraya mengusap ubun-ubun kepala Istrinya.

Oliv menunduk lesu, kedua tangannya saling bertautan.

"Eum ... Tapi," ucap Oliv yang merasa ragu untuk pergi. "Yaudah, A', kita pulang."

"Tapi sebelum itu aku mau pamit dulu sama mereka," lanjutnya. Sebagai respon Haikal hanya mengangguk kecil, dengan segera Oliv menghampiri Civa yang berdiri dipojokan sambil mengusap-usap keningnya.

"Civa, aku pulang ya, kabarin aku kalau Rifat selesai di operasi, okay?"

Civa yang ingin bicara, di dahului Ibunya yang datang menghampiri keduanya. "Kamu tidak perlu tau, sana pulang! Nyusahin."

Usai berpamitan, keduanya berjalan keluar. Haikal menelepon Wisnu, untuk menjemput dirinya dan Oliv. Ada sekitar lima belas menit Haikal dan Oliv menunggu, akhirnya Wisnu datang dengan mobilnya.

Keduanya membuka pintu mobil dan masuk, Wisnu langsung tancap gas, menuju Ndalem. Di perjalanan mereka mengisi keheningan dengan beberapa obrolan, hingga sampai pada berita tentang meninggalnya salah satu Santriwati Darunnajah malam ini, siapa lagi jika bukan Almira Vyrellin.

"Perutnya sampai bolong gara-gara katanya ditusuk ranting kayu yang tajam, kakak sampai merinding melihatnya, Astagfirullahaladzim."

"Emang santriwati yang mana, Mas?" Celetuk Oliv yang duduk seorang diri dibelakang kursi pengemudi.

YOUNG GUS IS MY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang