YOUNG GUS IS MY HUSBAND [END]

-28

Wajib Vote and Komen! Tinggal di KLIK⭐ udah deh😊

Yang baca dari kota mana nih? Beritahu Author, dong, hihihi ....

Kalian lewat jalur mana nih dapat cerita YGIMH?

Dalam cerita ini pasti banyak Typo yang bertebaran, mohon di maklumi, karena Saya hanya manusia biasa bukan manusia super:V

Haikal titip salam sayang ke kalian semua! Tetap setia bersama YGIMH!💚💚💚

°°°
"Stay with me"

🌷Happy Reading🌷

Di dapur, terlihat seorang wanita tengah memasak untuk makan malam. Tangannya sibuk memotong-motong sayuran. Saking fokusnya dia tak menyadari kedatangan Putri kesayangannya.

Oliv berjalan perlahan tanpa suara, mengendap-endap, dengan gerakan cepat ia memeluk pinggang Ibunda dari belakang, sontak membuat Yuli tersentak kaget.

"Assalamualaikum~ Ndaa," seru perempuan itu tersenyum lebar. Indah rasanya melepas rindu dengan orang tercinta.

Yuli berbalik, matanya berbinar bahagia melihat wajah si Putri kesayangannya yang sudah lama ia nantikan.

"Waalaikumsalam, Putri bunda yang comel." Yuli memeluk Putrinya dengan erat dan mencium kedua pipinya.

"Kangen ya, Nda?" Tanya Oliv yang tertawa kecil diakhir kalimat.

Yuli mencubit lengan Oliv pelan. "Ya jelas, udah lama kamu gak kesini sejak nikah dan pindah ke rumah baru. Suami kamu mana nak?"

"Saya di sini, Bunda," ujar Haikal yang baru saja sampai di bibir pintu dapur.

Yuli tersenyum lembut kepada Anak menantunya.

"Kalian berdua gimana kabarnya? Udah Deket belum? Udah akrab? Atau ... Masih canggung?" tanya Yuli beruntun.

Oliv menoleh sekilas melihat Haikal. "Udah akrab, B, iya gak bro?" Tanya Oliv pada Haikal yang duduk di meja makan sambil mengarah ke arahnya.

"Bro?? Kamu manggil suami kamu seperti itu, Nak?!" Tanya Yuli tak habis pikir dengan kelakuan Putrinya.

"Gak kok, Bund, manggil Aa." Bukan Oliv yang menjawab melainkan Haikal, Suaminya.

Bunda dan Suaminya sibuk mengobrol, Oliv justru sibuk memasukkan tempe goreng satu persatu masuk kedalam mulutnya.

Yuli berbalik ingin melanjutkan masakannya, namun, saat melihat wadah yang berisikan tempe goreng yang akan ia sambal sudah lenyap, hilang entah kemana.

"E-eh? Tempenya kemana?" Tanya Bunda kepada dirinya sendiri, seraya mengangkat wadah tersebut. Lalu melihat ke bawah wadah, siapa tahu wadahnya bocor.

Tapi tak ada apa-apa, ia kemudian beralih menatap Oliv yang sedang mengunyah sesuatu.

Matanya melebar kala melihat anaknya memegang satu potong tempe yang tersisa.

Yuli menepuk jidatnya pelan, "jadi kamu yang makan tempe bunda?"

Oliv menoleh melihat Bundanya sesaat dan menatap kebawah lagi, melihat tempe yang hanya tersisa satu biji di tangannya.

"Kenapa, Nda?" Tanya perempuan itu dengan wajah polosnya.

"Itu mau bunda sambal, tapi kamu udah makan semuanya, ya udah gakpapa."

Haikal rasanya tak enak hati kepada Ibu mertuanya, karena kelakuan Istrinya yang belum berhasil ia didik dengan baik. Walaupun Oliv adalah anak mertuanya tapi tetap saja, Oliv kan sudah menjadi tanggung jawabnya.