-34

3.2K 97 0
                                    

"Stay with me"

🌷Happy Reading🌷

"Ish, gitu aja percaya. Oliv udah bilang Cu-man Ber-can-da."

"Good honey!"

"Ya sudah, kalau begitu ajak teman kamu. Kita makan bersama sekalian," usul Haikal.

"Iya A' bentar. Oliv panggil dulu."

Setelah selesai membuat jus, Oliv ke ruang tamu untuk menemui kedua temannya.

"Sebelum pulang kalian makan dulu. Di undang tuh sama Aa Haikal."

"Wah yang beneran, Liv?!" Tanya Sarah memastikan.

"Dapat makanan gratis nih kita."

"Betul banget. Apa lagi kayaknya yang masak suami Oliv," kata Amara membenarkan. "Kuy, kita makan!"

Oliv memutar bola matanya jengah. "Awas aja Lo ganjen sama suami gue," ucapnya. "Gue tabok lu berdua."

Amara dan Sarah tertawa atas mendengar lontaran menyeramkan yang keluar dari bibir ranum perempuan berwajah seperti baby tersebut.

"Iya-iya tau," balas Sarah. "Kita mah mana berani, kita aja takut sama istrinya Aa Haikal, mukanya Galak."

Mereka pun sampai di dapur. Disana Haikal tengah menyusun rapi piring dan lauk pauk.

"Eh, itu suami Lo, Liv?" Bisik Sarah pelan nyaris tak terdengar. "Ganteng gila!" Hebohnya.

"Udah gue bilang tadi apa!" Oliv mengingatkan Sarah.

Sarah menyengir kuda, sebagai permintaan maaf.

Oliv duduk dimeja makan diikuti kedua temannya. Haikal turut duduk di samping Oliv. Sedang Sarah dan Amara berhadapan dengan keduanya.

"Silahkan di makan," ucap Haikal terdengar sangat sopan.

Apa sih! silehken di meken. Lebay. Batin Oliv sedikit kesal.

Bukan, bukannya ia marah karena Haikal mengajak kedua temannya untuk makan bersama. Justru ia senang.

Tapi, Oliv merasa tak suka jika wajah suaminya dilihat oleh orang lain. Rasanya Oliv ingin memasangkan karung diwajah Haikal agar tak terlihat oleh siapapun. Apa lagi tadi Sarah, temannya, sempat memuji ketampanan sang Suami.

"Mmm ... Enak sumpah! Kayak makan di resto deh rasanya," celetuk Amara tiba-tiba di pertengahan makan mereka.

"Terimakasih banyak. Alhamdulillah kalau kalian menyukainya," balas Haikal.

Tidak lama kemudian, Haikal beranjak dari duduknya. Usai mencuci tangannya hingga bersih, Haikal menghampiri Oliv.

"Yang, aku ke ruang kerja dulu ya." Haikal kemudian mendekatkan bibirnya tepat didepan telinga Oliv. "Aku udah rindu, cepatan disusul, jangan kelamaan.

Oliv tak menanggapi, hanya saja seketika bulunya meremang.

"Loh udah makannya? Kenapa gak nambah." tanya Oliv mengalihkan perhatian. Kedua pipinya saat ini pasti sudah merah merona.

"Sudah. Aku kenyang, habisin makanannya sama temen kamu. Nanti Aa masak lagi buat makan malam." Haikal menepuk pucuk kepala Oliv dan setelahnya melenggang pergi.

"Mar, kasih gue Ayam sambal itu dong, dua potong." Sarah menunjuk sambal Ayam yang ada di meja tepat di samping Amara. "Itu juga, gue mau nugget sayur."

"Rakus banget Lo Sar," komentar Oliv. Ia terperangah melihat Sarah yang piringnya sudah full karena di penuhi berbagai macam Lauk Pauk.

Mengendikkan bahu acuh, Sarah memilih menikmati makanannya.

YOUNG GUS IS MY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang